Saya juga pengagum Sukarno-Hatta sebagai pejuang kemerdekaan dan
proklamator dan bapak bangsa. Bung Karno sebagai pencipta Pancasila
yang kemudian dirumuskan menjadi dasar negara dalam UUD 45 oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia itu, itu harus kita hormati.

Tapi manusia tidak selamanya mulus sebagai yang berhasil. Itulah
sebabnya tidak usahlah memuja manusia. Hargai dan pelihara yang baik-
baik dari dia, jangan hapuskan yang buruk-buruknya agar tidak
terulang kembali oleh pewarisnya. Ini sikap kritis seorang
ikonoklastik.

Jadi, BK juga demikian. Sebagai presiden, itu lain lagi masalahnya.
Dia harus kita kritisi. Bung Karno sebagai pencipta ideologi
Marhaenisme, itu lain lagi masalahnya. Singkatnya: BK sebagai
presiden akhirnya menjadi Diktator (1959 sd 1966). BK telah terjebak
oleh kertas palsu Dokumen Gilchrist buatan intel KGB + Cheko
(dibawah Jendral Aghayant), akibatnya terjadilah pembantaian atas
jenderal-jendral di Lobang Buaya yang akhirnya menjadi boomerang
yang menjatuhkan dirinya sendiri.

Puisinya belum siap. Saya belum sreg dengan hasil kerja saya pada
tahap yang ada sekarang ini.


Ikra.-
=====



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "antonhartomo" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> sobat IKRA
> apa pendapat anda dibawah tidak "subyektif"
> tolonglah direnung lebih panjang
> kalau selesai puisinya
> jangan lupa kirimi saya juga.
> teriring seribu maaf.
> salam
> pengagum proklamator : SOEKARNO-HATTA
>
>
>
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ikranagara" <ikra@> wrote:
> >
> > Lha wong pencipta Marhaenisme itu, bernama Bung Karno, sudah
> > berkesempatan pegang kekuasaan mutlak di tangannya, sejak
> > membubarkan parlemen pilihan rakyat di tahun 1959, ternyata
gagal
> > memakmurkan negerinya dengan sistem Sosialisme ala Indonesia itu.
> >
> > Dalihnya: revolusi belum selesai! Kapan selesainya, Bung Karno?
> > Bilang saja Anda (baca: Bung Karno!) mau pegang kuasa seumur
> hidup,
> > dengan gelar "Presiden Seumur Hidup,"  supaya enaklah hidup Anda
> di
> > istana berlenso ria dengan pacar-pacar dan gundik Anda,
sementara
> > rakyat di bawah kekuasaan Anda ketika itu terus saja melarat di
> > bawah sistem ekonomi yang Anda sebut Dekon (Deklarasi Ekonomi
> > Nasional?) itu! Dan yang Anda sebut sebagai Demokrasi Terpimpin
> > hanyalah untuk memegakkan kekuasaan pemimpin politik yang setuju
> > Anda saja, sambil memberangus pengeritik Anda dan dijebloskan ke
> > penjara (seperti Syahrir, Mochtar Lubis, Hamka, dll), sedangkan
> > rakyat ditindas dengan sistem kediktatoran PBR (Pemimpin Besar
> > Revolusi) Bung Karno!
> >
> > Kesalahan Anda adalah mendasarkan ajaran Anda pada Marxisme,
> padahal
> > Marxisme tidak punya sistem yang ampun untuk memberikan economic
> > growth sehingga yang terjadi adalah pemeratakan kemiskinan. Anda
> pun
> > marah ketika ada yang mengungkapkan secara metaforik
bahwa "Rakyat
> > Indonesia sudah makan batu!" ketika kelaparan (HO) melanda
banyak
> > wilayah negeri yang konon kaya raya gemah ripahlohjinawi!
> >
> > Ah, sudahlah, Anda sudah masuk ke dalam masa lalu sejarah
> Indonesia.
> > Kami tidak membutuhkan ajaran Anda yang sudah gagal justeru
ketika
> > Anda sendiri yang menjalankannya. Tidurlah di peraduan abadimu
> > dengan tenang, karena kami memaafkan kesalahan dan kelemahanmu,
> dan
> > Insya Allah Tuhan mengabulkan pemberian maaf kami sehingga
dosamu
> > bisa diringankan --- Amien!
> >
> > Ikra.-
> > ======
> > (sedang menyusun puisi dengan judul "BK" yang isinya antara lain
> > seperti di atas itulah)
> >
> >
> >
> >
> >
> > Demokrasi Terpimpin yang sesuai dengan ajaran Anda itu,
> >
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "jaimunbinm" <judistiwan@>
wrote:
> > >
> > > Dalam Pusaran Globalisasi dan Gelombang Demokratisasi Abad 21
> > >
> > > "Demokrasi (Liberal) tersebut ternyata bukan solusi, sebab
siapa
> > > mendapat apa, kapan dan bagaimana, tidak melibatkan rakyat
> > Indonesia
> > > di dalamnya. Kapitalis internasional, elit politik dan
> pemerintah,
> > > birokrat koruptor, elit partai, pengusaha komparadorlah yang
> > > mendapatkan aset-aset ekonomi politik, dalam situasi dan
kondisi
> > > gelombang demokratisasi dan globalisasi/neoliberalisasi masa
> kini"
> > >
> > > 
> > >
> > > PENDAHULUAN           
> > >
> > > Bahwa Cita-cita Marhaenisme, yaitu Masyarakat Yang adil dan
> Makmur
> > > berdasarkan sosialisme Indonesia belumlah tercapai. Cita-cita
> > luhur
> > > dan mulia Marhaenisme masih jauh dari kenyataan di dalam
> kehidupan
> > > Rakyat Indonesia. Peri kehidupan rakyat Indonesia masih penuh
> > > ketimpangan, kemiskinan, kebodohan, dan ketertindasan oleh
suatu
> > > stelsel. Stelsel itu menciptakan suatu exploitation de I'homme
> par
> > > I'homme yang berkelanjutan dalam masyarakat Indonesia, bahkan
> umat
> > > manusia se-dunia.
> > >
> > >             Stelsel itu telah berumur lebih dari 2 abad.
> Sekarang
> > > stelsel itu "bermetamorfosa" dan menggurita menjadi "raksasa
> > > Kapitalisme Global". Bangsa-bangsa dan umat manusia di seluruh
> > dunia
> > > kini tak berdaya melawan "raksasa Globalisme" tersebut.
> > > Cengkeramannya semakin luas dan kuat. Yang lemah akan disikat,
> > yang
> > > kuat semakin kuat. Inilah filosophi Globalisme kapitalisme
dari
> > masa
> > > ke masa, strongest of the fittest.
> > >
> > >             Maka dari pada itulah rakyat Indonesia harus insaf
> > > seinsaf-insafnya akan realitas yang dihadapinya itu. Segala
> > konflik
> > > internal bangsa Indonesia harus dihentikan. Dan kekuatan
rakyat
> > > harus dikonsentrasikan untuk menghancurkan stelsel kapitalisme
> > > global tersebut. Cita-cita Marhaenisme akan tercapai bila
> praktik
> > > perjuangan kaum marhaen dan marhaenis berkelanjutan, inilah
> > namanya
> > > perjuangan permanen. Suatu perjuangan untuk mencapai tujuan
> > > Masyarakat Sosialis Indonesia dengan benar-benar memperhatikan
> > > ideologi Marhaenisme itu sendiri, seluk-beluk pergaulan rakyat
> > > Indonesia masa kini, dan pergaulanan masyarakat dunia.
> > >
> > >             Semoga Tuhan Yang Maha Esa merestui Perjuangan
> > Permanen
> > > kaum marhaen dan marhaenis se-Nusantara bahkan seluruh dunia.
> > >
> > > 
> selanjutnya<http://www.geocities.com/gmni_day/artikelsosialis.htm>
> > >
> >
>







***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to