gimana kalo si anak yg memisahkan diri.  udah baca novel Mencintai Bidadari,
terbitan Lingkar Pena Publishing House belum ???  Ini kisahnya ttg dua
sejoli, ikhwan dan akhwat yg nekad kawin lari, dan menyembunyikan diri dari
ortunya dari keluarganya.

ada kisah sedih para ikhwan dan akhwat lainnya ada juga yang terlunta lunta
ekonominya, kuliah belum lulus, dan marah pada dunia.  saya jadi ingat
ketika ikut milis FLP pertama kali, kebetulan salah satu rekan FLP,
Agustrianto, istrinya baru meninggal beserta kandungannya.

Komplikasi.  ....  :(

Saya sedih, karena menduga, karena kesulitan ekonomilah, sehingga penyakit
yg seharusnya bisa terdeteksi sejak awal, terabaikan begitu saja.  teman
teman ramai ramai membuat kumpulan cerpen untuk menyumbang mas gustri ini.
sejak kejadian itu nama agustrianto hilang dari jagat novel islami.  nggak
tahu kabar belio terakhir kalinya.

On 6/21/06, Listy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   sungguh sangat memprihatinkan..
> ini pelajaran berharga untuk kita semua..
> suatu hari nanti, jika anak2 kita telah memutuskan..
> untuk berkeluarga, dan hidup terpisah..
> jangan jauhi mereka..
> jangan tinggalkan mereka..
> tetap genggam tangan mereka..
> rengkuh dalam pelukan kehangatan..
> jangan putuskan tali silaturahmi..
> antara orang tua dan anak..
> dimanapun berada..
> sesungguhnya sifat kasih sayang..
> membawa cahaya kehidupan.. bagi semua orang..
>
> permisi..
>
>
> -----Original Message-----
> From: ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com> [mailto:
> ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com>]On Behalf Of Mohamad
> Ikhsan
> Sent: Wednesday, June 21, 2006 1:35 PM
> To: ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com>
> Subject: [ppiindia] Re: Kronologis Pembunuhan (Lihatlah dr sisi
> psikologis)
>
> Dari kasus ini juga, ada teori yang menyebut perbuatan Ibu Aniek ini
> disebabkan semacam 'peer-pressure' rat-race (lihat berita di bawah).
> Berhubung keluarga yang bersangkutan secara ekonomi relatif kurang
> dibanding tetangga dan teman-teman seangkatan, belum punya mobil,
> rumah masih kontrak etc.
>
> Kelihatannya mungkin sepele, tapi kalau digosok-gosok terus
> kiri-kanan, lama-lama jadi 'sip' juga. Jadi tidak heran kalau sampai
> tega membunuh (pada konteks lain sampai korupsi, merampok etc...).
> Dan kasus ini membuktikan bahwa tidak ada kita yang 'kebal' group
> pressure ini, apapun klaim moralitasnya.
>
> Jadi sebaiknya memang stop bicara moral....
>
> Salam,
>
> http://www.detiknew <
> http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/06/tgl/14/time/150055/idnews/616003/idkanal/10>
> s.com/index
> .php/detik.read/tahun/2006/bulan/06/tgl/14/time/150055/idnews/616003/idkanal/10
>
>
> Anik Habisi 3 Anaknya Diduga karena Faktor Ekonomi
> Ahmad Yunus - detikcom
> Bandung - Anik Koriah (31), sarjana Planologi ITB, diduga membunuh
> anaknya karena tekanan ekonomi. Kehidupannya yang kurang makmur
> membuatnya depresi, sehingga memicunya untuk menghabisi 3 anak kandungnya.
>
> Dugaan itu disampaikan Abu Syauqi, teman dekat Iman Abdullah, suami
> Anik. Abu Syauqi adalah seorang amir zakat dan sering berhubungan
> dengan Iman. Abu Syauqi juga sering memberikan ceramah keagamaan.
>
> Abu Syauqi menuturkan, keluarga Iman-Anik tengah dililit masalah
> ekonomi yang cukup berat. Ketika anak-anaknya sakit, beli obat pun tak
> bisa.
>
> "Beli makanan juga susah," kata Abu kepada detikcom lewat telepon,
> Rabu (14/6/2006).
>
> Pada Kamis 8 Juni pagi hari, Iman sempat ke kantor Abu Syauqi.
> Tujuannya untuk meminjam uang untuk membeli obat salah satu anaknya
> yang sedang sakit.
>
> Anak yang sakit itu diperkirakan adalah Umar, anak bungsu yang belum
> genap berusia setahun.
>
> Abu Syauqi juga menyangkal aneka dugaan yang berkembang di masyarakat
> bahwa Anik nekat menghabisi buah hatinya karena sang suami ringan
> tangan atau pun Anik memiliki keyakinan bahwa anak yang meninggal
> sebelum akil balig akan menggeret orangtuanya ke surga. "Tidak ada
> itu," tepisnya.
>
> Iman sendiri tercatat juga sebagai alumni ITB. Dia aktif sebagai
> pengurus Masjid Salman ITB. Namun pekerjaannya ini tidak menghasilkan
> banyak uang. "Ini adalah pengabdian," kata Iman seperti dikutip
> Syauqi. Sementara, Iman melarang istrinya bekerja.
>
> Keluarga Iman-Anik mengontrak rumah tipe 45 di Jalan Margahayu Barat
> U-2 No 124 Margacinta Kota, Bandung. Menurut para tetangga, harga
> kontrak rumah di kawasan itu adalah Rp 4-5 juta/tahun. (nrl)
>
> --- In [EMAIL PROTECTED] <mailto:ppiindia% <ppiindia%25>
> 40yahoogroups.com> s.com, josephine none <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > gw bukan orang dg pendkn psikologis, tapi gw coba melihat dari sisi
> psikologis (sory kalo ga jago) . Lepaskan agama apapun yg dianut
> Anik, karena seorang cristian spt andrea pia yates di Texas-pun dpt
> membenamkan 5anaknya ke bak mandi.
> >
> > gw ngliat anik sbg sosok yg introvet, tdk bisa mengkomunikasikan
> atau mungkin tidak mempunyai wadah yg cocok untuk mengeluarkan
> uneg-unegnya. Anik, dgn latar belakang ortu tajir dan mungkin
> pemahaman agama masih minim tiba2 harus melompat kesisi kehidupan yg
> jauh dari apa yg pernah dimiliki. Dia mungkin melihat anak2nya tidak
> mendapatkan kehidupan spt yg DULU ia miliki, dia mungkin melihat
> dirinya tidak bisa menggapai impian karirnya krn tidak boleh kerja &
> harus ngurus anak, dia mungkin merasa kehidupan agamis yang dikenalkan
> suaminya trlalu berat untuk dijalani.
> >
> > Kecemasan2 akan ketidakmampuannya disemua lini membuat sikap takut
> yang berlebihan dan tragisnya......dia tidak tahu kemana harus
> mengungkapkan ketakutannya...atau bahkan dia TIDAK MAMPU
> mengungkapkan. Seandainya saja dia bisa mengungkapkannya mungkin
> orang2 disekitarnya, or anda2 anggota milis ato bahkan gw ndiri (smoga
> saja) dapat membantunya. Semoga dengan kasus ini kita makin aware
> dengan teman disekililing qt, karena ...........kadang banyak duka yg
> tak terungkap, dibalik senyum dan tawa temen2 qt (n it's make me so sad)
> >
> > aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Ada beberapa hal yang mengganjal dalam diri saya mengenai
> kasus. INi, agak aneh juga ketika ada seseorang yang berpahaman Islam
> lumayan melakukan perbuatan dosa besar ini. Meski saya yakin namanya
> manusia (termasuk saya sendiri), melakukan suatu perbuatan dosa adalah
> hal yang pasti terjadi.
> >
> > Beberapa media masa memberitakan agak berbeda mengenai kasus ini.
> > Benarkah perempuan ini dengan sadar melakukan perbuatan ini, atau
> khilaf, tidak sadar,atau depresi? Apa yang menyebabkan ia depresi,
> karena sisi ekonomi , dia mampu.
> >
> > Atau mungkinkah rasa sayang atau pemahaman yang agak keliru mengenai
> rasa kasih sayang pada anak. Misalnya ada orang tua memukuli anaknya
> hanya karena kesalahan kecil dengan alasan rasa sayangnya untuk
> pendidikan si anak.
> >
> > Atau juga perempuan ini mungkinkah dilanda rasa dosa atas
> ketidakmampuannya atau kekhawatirannya amat sangat karena tekut
> mempertanggungjawabkan amanah mendidik anak (amanah yang dianggap
> berat sekali) di hadapan Allah kelak, sehingga dia kemudian melakukan
> pembunuhan itu. saya teringat kisah Khidir yang menyuruh Musa membunuh
> seorang anak kecil, karena Khidir melihat masa depan anak ini kelak
> menjadi pangkal segala bencana dimasyarakat.
> >
> > Ah.. banyak tanda tanya mengenai hal ini, namun satu hal membunuh
> adalah dosa besar, namun ada dosa yang jauh lebih besar daripada
> pembunuhan yaitu syirik, dosa yang tidak termaafkan, tidak beriman
> pada Allah, Tuhan yang Esa. wallahu'alambishawab
> >
> > salam,
> > aris
> >
> >
> > Tuduhan Anda sangat menyinggung! Kalau Anda tidak suka dengan kami
> karena
> > beragama Islam, kami pun sudah faham dan tak usah ditunjukkan!
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "Jimmy Okberto"
> > To: "ppiindiaT"
> >
> > Sent: Wednesday, June 14, 2006 3:08 PM
> > Subject: [ppiindia] Kronologis Pembunuhan
> >
> > > BerAgama belum tentu baik ...
> > > Inilah hasil dari pengajaran AGAMA itu
> > >
> > > Anak sendiri di bunuh ...
> > > Kasihan sekali
> > >
> > > DJ Oko - Duka Jogja Duka Indonesia
> > > Thank you for add
> > > > ck> [EMAIL PROTECTED] On friendster
> > > Direct Line 021.88.32.068 After Hour 021.93.102.213
> > >
> > > -----Original Message-----
> > > On Behalf Of Endang Tatan
> > >
> > >
> > > Bilih aya anu teuacan maos PR dinten ayeuna..
> > > mangga nyanggakeun
> > > tatan
> > >
> > > Kronologis Pembunuhan
> > > BAGAIMANA Ny. AKS membunuh tiga anak-anaknya?. Hasil penelusuran "PR"
> > > terungkap, Kamis (8/6) sekira pukul 7.30 WIB, Ny. AKS menyuruh
> suaminya,
> > > H. Iman Abdullah, untuk pergi kerja. Pukul 9.00, pembantunya
> datang dan
> > > ia membawa Muhammad Umar Nasrullah alias Umar (7 bulan) ke kamar
> depan.
> > > Anak keduanya, Nazhif Aulia Rahmatullah alias Nazhif (3) nonton TV.
> > > Pukul 10.00, AKS membekap Umar. Setelah wafat, AKS meninggalkannya.
> > > Pukul 13.00 WIB, pembantunya di rumah bersama mayat anak bungsunya.
> > > Pukul 13.30, Nazhif yang sedang menonton TV dibawa ke kamar kemudian
> > > dibekap. AKS membawa mayat Umar untuk dipindahkan ke kamar belakang,
> > > disatukan dengan Nazhif.
> > > Pukul 17.00 WIB, Faras tiba di rumah diantar mobil jemputan sekolah TK
> > > Zakaria. Faras tampak cerita, dia minta makan. Tersangka terharu
> melihat
> > > Faras makan dengan lahapnya tanpa disuapi seperti hari-hari
> sebelumnya.
> > > "Umi, ajarkan Faras ngaji ya, setelah makan," kata Faras kepada
> ibunya.
> > > Dia belajar mengaji bersama ibunya. Karena lelah, Faras tertidur di
> > > kamar depan.
> > > Malam itu, AKS menelefon suaminya dan meminta agar Iman Abdullah tidak
> > > perlu pulang ke rumah karena sakit. "Menginap saja di asrama," tutur
> > > AKS.
> > > Jumat (9/6) pukul 5.00 WIB, Faras tertidur. AKS membekapnya. Karena
> > > meronta, AKS menjepit kaki Faras. Faras pun meninggal. Sekira pkl.
> 7.00
> > > WIB, datang mobil jemputan TK Zakaria yang biasa mengantar Faras. AKS
> > > memberitahukan Faras sakit sehingga tidak bisa sekolah.
> > > Pukul 9.30, ada telefon dari sahabat AKS yang menanyakan Faras. Ia
> > > menjawab, Faras sakit, juga adik-adiknya. Sahabatnya itulah yang
> > > menghubungi Iman Abdullah agar pulang. Sekira pukul 11.00 WIB,
> Iman tiba
> > > di rumah, dan mendapatkan ketiga anaknya sudah meninggal dunia. "Inna
> > > lillaahi wa inna ilaihi ra'jiun,..Ini anak-anak diapakan, Umi," kata
> > > Iman.
> > > Ny. AKS tak menjawab. Rekan Iman masuk ke dalam rumah dan menemui Iman
> > > yang sedang panik. Iman pun langsung membawa anak bungsunya, Umar
> ke RS
> > > Al Islam. Sementara AKS dan jenazah Faras serta Nazhif ditinggalkan di
> > > kamar. Tak lama kemudian, Iman tiba kembali ke rumah mengambil jenazah
> > > Faras dan Nazhif untuk dibawa ke RS Al Islam.(Achmad Setiyaji/"PR")***
> > >
> > >
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
>
> ***************************************************************************
> > > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
> Indonesia
> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> > http://groups. <http://groups.yahoo.com/group/ppiindia> yahoo.com/group/
> ppiindia
>
> > >
> >
>
> ***************************************************************************
> > > __________________________________________________________
> > > Mohon Perhatian:
> > >
> > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> otokritik)
> > > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> > > 3. Reading only, http://dear. <http://dear.to/ppi> to/ppi
> > > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@ <mailto:ppiindia-
> digest%40yahoogroups.com> yahoogroups.com
> > > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@ <mailto:ppiindia-
> nomail%40yahoogroups.com> yahoogroups.com
> > > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@ <mailto:ppiindia-
> normal%40yahoogroups.com> yahoogroups.com
>
> > >
> > > Yahoo! Groups Links
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
> >
>
> ***************************************************************************
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
> Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups. <http://groups.yahoo.com/group/ppiindia> yahoo.com/group/
> ppiindia
>
> >
>
> ***************************************************************************
> > __________________________________________________________
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> > 3. Reading only, http://dear. <http://dear.to/ppi> to/ppi
> > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@ <mailto:ppiindia-
> digest%40yahoogroups.com> yahoogroups.com
> > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@ <mailto:ppiindia-nomail%40yahoogr
> oups.com> yahoogroups.com
> > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@ <mailto:ppiindia-
> normal%40yahoogroups.com> yahoogroups.com
>
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> > The great job makes a great man
> > pustaka tani
> > nuraulia
> >
> >
> > ---------------------------------
> > Do you Yahoo!?
> > Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail Beta.
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ---------------------------------
> > Yahoo! Groups gets better. Check out the new email design. Plus
> there's much more to come.
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
At VolunteerMatch, any nonprofit can recruit enthusiastic volunteers right away!
http://us.click.yahoo.com/DnDZbC/8OaOAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to