I'm just a stupid person, jadi kaga tau logika berpikir. 

Demokrasi = Demos + Kratos, artinya pemerintahan ditangan rakyat.
Kalau mayoritas rakyat Indonesia yang muslim memilih agar syariat
Islam diterapkan, apakah dengan mengizinkan itu terjadi, negara ini
telah menjalankan demokrasi? Konsep anda tentang demokrasi =
pemerintahan menurut mayoritas?

Apakah demokrasi selalu tunduk pd Mayoritas suatu bangsa? Saya ngga
pernah menolak Islam menjadi besar, tetapi menolak Negara ini menjadi
negara Islam. Akankah suara saya diperhitungkan, karena saya
non-Muslim yg notabene minoritas? 

Persetan dengan janji2 menjaga minoritas, bila negara ini jadi negara
Islam! Belum jadi negara Islam saja, FPI sudah berani bikin rusuh
sana-sini, dan Pemerintah diam saja. Kemerdekaan untuk berbeda agama
dengan mayoritas akan menjadi terancam.  

Pancasila itu sudah rumah kita yang terbaik. Jangan salahkan
Pancasila, kalau umat kita jauh dari ideal. Kalau umat kita menjadi
kapitalis (sesuai imajinasi liar anda), itu hanya menunjukkan lemahnya
pengaruh nilai2 agama terhadap kehidupan umatnya.

Mau dijejal dengan sinetron2 religius, tayangan2 religius, bahkan
syariat sekalipun, tidak akan kebobrokan itu hilang. Itu cuma akan
membikin bertambah orang2 yg pura2 taat dengan kemauan pemuka agama
(jilat2 pantat mereka), sekaligus tetap melakukan dosa ditempat
terselubung. 

Di negara apa sih TKW-TKI kita banyak diperkosa dan diperlakukan tidak
senonoh? 


> >--- In [EMAIL PROTECTED], Satrio Arismunandar
> ><satrioarismunandar@> wrote:
> > >
> > > http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=252197&kat_id=16
> > > Rabu, 14 Juni 2006
> > >
> > > Mencegah Sekularisasi Pancasila
> > >
> > > Oleh : KH Ma'ruf Amin, Ketua MUI


> > > Hak umat Islam untuk menjalankan syariat agamanya selalu
> > > saja dibenturkan dengan Pancasila dan UUD 1945.
> > > Karena itu, maklumat atau logika-logika sejenisnya
> > > hanyalah tafsiran nisbi, bahkan (maaf) sangat absurd.
> > > Tapi selalu dipaksakan segelintir orang kepada
> > > mayoritas rakyat di negeri ini. Aneh, memang, mereka
> > > memaksakan tafsirannya atas kebenaran. Bahkan
> > > memonopoli tafsiran itu dan dipaksakan kepada orang
> > > lain.

> > > Ini bentuk inkonsistensi cara berfikir. Tapi, bagi
> > > mereka, justru ini merupakan bentuk konsistensi,
> > > konsistensi menolak Islam. Karena itulah, hubungan
> > > antara agama --khususnya Islam-- dengan negara tak
> > > pernah solid karena adanya pihak yang terus-menerus
> > > membenturkan agama dan negara.
> > > Ketika bangsa yang mayoritas Muslim ini berhasil
> > > menyelenggarakan pemilu, mereka berteriak lantang
> > > bahwa demokrasi kompatibel dengan Islam.
> > > Tapi giliran umat Islam menuntut syariatnya
> > > diterapkan, mereka menolak dengan menggunakan tafsir
> > > kebenaran sendiri yang (maaf) sudah klise.
> > > Cara berpikir seperti ini tentu picik dan tidak
> > > jujur. Picik, karena selalu menggunakan Pancasila dan
> > > konstitusi sebagai pelarian. Tidak jujur, karena
> > > orang-orang itu tidak mau menerima kenyataan, bahwa
> > > demokrasi yang mereka agung-agungkan mengajarkan vox
> > > populi, vox dei (suara rakyat suara tuhan). Jika
> > > rakyat yang mayoritas menginginkan kehidupan
> > > mereka diatur syariat, mengapa mereka harus menolak?
> > > Kalau kepicikan dan ketidakjujuran ini terus
> > > dipraktikkan, kalangan Muslim yang masih menerima
> > > demokrasi pun pada akhirnya akan muak. Pada
> > > akhirnya, umat Islam akan membuktikan sendiri bahwa
> > > demokrasi hanyalah jargon kaum kapitalis-sekuler untuk
> > > mempertahankan kepentingan mereka.
> > >
>









------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke