Arief Budiman Jelaskan Australia, Ponpes Ngruki Bukan Teroris Kamis, 6 Juli 2006, Suara Merdeka OL Salatiga, CyberNews. Guru Besar Ilmu Politik Melbourne University Australia Prof Dr Arief Budiman MA mengakui pandangan Australia tentang Pondok Pesantren Ngruki asal KH Abu Bakar Baasyir sebagai sarang teroris tidak benar. Bahkan dirinya telah menyampaikan kepada Australia tentang kondisi ponpes itu sebenarnya tetapi mereka masih belum dapat menerimanya. Mereka masih belum percaya karena pendapat umum masyarakat Australia masih terpengaruh gambaran dunia tentang Islam. Yakni pandangan Presiden Bush bahwa Islam identik dengan kelompok teroris, ujar Arief, Kamis (6/7). Dia mengatakan hal itu dalam acara dialog bertema Islam Fobia Barat dan Radikalisme Islam di Indonesia di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Pembicara lainnya Guru Besar Hukum Islam STAIN Prof Dr Muh Zuhri MA. Hadir pula Ketua STAIN Drs Imam Sutomo MAg. Arief juga menjelaskan dirinya telah mendatangi Ponpes Ngruki Solo, yang disebut-sebut sebagai sarang teroris. Ternyata apa yang menjadi pandangan Australia itu sangat berbeda, setelah diketahui di Kampung Ngruki di Solo itu ada warga Kristen yang mendiaminya. Meski demikian, Arief mengungkapkan banyak pula orang Australia yang tidak yakin jika Indonesia terutama kelompok Islamnya merupakan bagian dari teroris. Menurutnya orang yang beranggapan seperti itu umumnya pernah tinggal di Indonesia. Diakuinya pula, ada beberapa mahasiswa Melbourne yang terganjal travel warning jika pergi ke Indonesia. Namun jika nekat mereka tidak akan mendapat tanggungan asuransi apabila terjadi musibah. Saya katakan kepada mahasiswa, tida benar anggapan di Indonesia berbahaya. Terbukti setelah mereka ke Indonesia dan kembali memang tidak ada apa-apa. Dari kondisi itu memunculkan ide upaya menghilangkan image bahwa Islam di Indonesia merupakan bagian dari teroris. Sementara itu, Muh Zuhri menjelaskan, Fobia Islam tidak muncul dengan tiba-tiba, tetapi terkait informasi tentang Islam yang masuk ke Negara Barat. Sayangnya informasi tentang Islam itu tidak dilakukan secara utuh. Ditambah lagi adanya pandangan Islam sebagai agama seram. Fobia Islam makin kuat ketika terjadi pengeboman beberapa waktu lau, terangnya. Diakuinya hal itu terjadi karena ada radikalisme dalam Islam. Namun radikal itu tidak muncul karena faktor agama saja melainkan bisa karena faktor lainnya. Radikal itu pun sebenarnya bisa terjadi pada kaum muslim dan nonmuslim, kata Zuhri.
--------------------------------- Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/