http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A07&cdate=20-JUL-2006&inw_id=456042
Lembaga bisnis TNI bisa picu korupsi baru JAKARTA: Rencana pendirian badan pengelola pengalihan bisnis TNI berpotensi menimbulkan sumber korupsi yang menguntungkan sebagian kelompok saja. Anggota Komisi I Ade Daud Nasution mengatakan rencana pengalihan bisnis TNI dari yayasan maupun koperasi dikhawatirkan menjadi sumber korupsi baru. Ade mencontohkan, lembaga tersebut dapat meminjamkan uang kepada segelintir kelompok yang menjalin hubungan dengan TNI. "Lembaga itu boleh-boleh saja, namun dikhawatirkan menimbulkan korupsi baru. Ini kan seperti BPPN dulu, memberikan bantuan, tapi kemudian ketuanya [Syafruddin Temenggung] di penjara," ujar Ade saat rapat dengar pendapat dengan Tim Supervisi Transformasi Bisnis TNI di Gedung MPR/DPR. Ade juga mempertanyakan bisnis yang dikelola oleh TNI seperti penjualan batu bara yang belum jelas kriteria penjualannya. "Uangnya juga dikemanakan?" Anggota Komisi I lainnya, Permadi mengatakan yang harus ditelusuri lebih lanjut adalah orang iliter yang memiliki bisnis tertentu. Untuk bisnis yang berasal dari TNI, tandasnya, sudah dilarang dalam UU No.34/2004 soal TNI. Dia mengatakan, bisnis TNI adalah bisnis yang dilakukan oleh para anggota TNI dalam skala besar dan bukan yang kecil. Dia mencontohkan hal itu seperti yang dilakukan mantan Presiden Soeharto saat dia berkuasa. "Ini tak tersentuh. Kalau anggota yang membuka warung kelontong atau tempat cukur, dilupakan saja." Sementara itu, Ketua Tim Supervisi Transformasi Bisnis TNI Said Didu mengatakan pihaknya berencana membentuk badan pengelola dalam menangani bisnis TNI. Selama ini, lanjutnya, bisnis dikelola yayasan dan koperasi. Said mengatakan proses pengalihan itu membutuhkan waktu lama mengingat luasnya cakupan bisnis militer yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. "Panglima TNI harus mengambil lebih dulu bisnis itu satu-satu, baru melakukan transformasi." Oleh Anugerah Perkasa [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/