REfleksi: Pernyataan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono "jangan menyesal tinggal di negeri bencana" yang ditujukan kepada rakyat memberitahukan bahwa beliau sebelumnya lupa dan sekarang tidak lagi ingat bahwa ada dua jenis bencana, yaitu : [1] bencana diluar kemampuan manusua untuk menghindarinya [force de majore] dan [2] bencana buatan manusia [man made disaster]. Bencana buatan manusia di Indonesia membuat kehidupan mayoritas rakyat menderita selama masa lebih dari setengah abad dan oleh karena itu mereka menyesal, sebagai test silahkan antara lain pertanyaan ditanyakan kepada rakyat Papua atau Aceh. Bencana buatan manusia di Indonesia ialah terutama penipuan dan ketidak adilan dan kekejaman penguasa negara disegala tingkat dan bidang, tidak kurang pula perilaku petinggi partai-partai politik.
RIAU POS Gempa dan Tsunami Bukanlah Kutukan Minggu, 23 Juli 2006 SBY: Jangan Menyesal Tinggal di Negeri Bencana Laporan JPNN, Jakarta PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono mengajak bangsa Indonesia tidak menyesal tinggal di negeri yang rawan bencana seperti Indonesia. SBY mengatakan, gempa yang kerap terjadi bukan karena Indonesia tengah dikutuk. Tetapi, itu terjadi karena Indonesia berada di antara tiga lempeng Benua Asia, Australia, dan Amerika yang secara geologis rawan gempa tektonik dan tsunami. Kerawanan juga bertambah dengan posisi Indonesia yang tepat berada di sabuk vulkanik dunia. Hal itu menyebabkan rawan terjadi bencana letusan gunung berapi. Seperti halnya Jepang dan Filipina, Indonesia juga memiliki puluhan gunung api aktif yang setiap saat dapat meletus. ''Ketiga lempeng benua itu secara geologis sangat labil dan terus bergerak sehingga terjadi patahan yang menimbulkan gempa. Bila terjadi di tengah laut dengan getaran besar dan pergeseran tertentu dapat menimbulkan tsunami. Karena itu, negeri kita termasuk rawan bencana,'' katanya. Presiden SBY menyampaikan hal tersebut dalam Tabligh Akbar Tasyakur 25 Tahun dan Peresmian Pembukaan Muktamar VI Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Masjid Istiqlal, Jakarta, kemarin. Hadir Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Assidiqie, Wakil Ketua MPR AM Fatwa, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Mendagri M Ma'ruf, Menkes Siti Fadilah Supari, Mensos Bachtiar Chamsyah dan Ketua Umum Pengurus Pusat BKMT Tutty Alawiyah. Meski rawan bencana, presiden meminta rakyat bersyukur hidup di Indonesia yang kaya sumber energi dan sumber daya alam yang mampu mendatangkan kemakmuran bila pandai memanfaatkan. ''Negeri di kawasan rawan bencana ini adalah negeri kita yang tidak perlu disesali. Semua itu adalah kehendak Allah SWT yang harus kita terima dan kita harus pandai-pandai menghadapi. Gempa bumi dan tsunami harus menjadi bahan pelajaran agar setiap saat kita siap menghadapi bencana serupa,'' ujar SBY. Presiden juga menyitir ungkapan Khalifah Umar bin Khattab agar umat Islam tidak terperosok dua kali di lubang yang sama. Dalam kaitan itu, pemerintah dibantu Jerman, Jepang, dan Cina dengan kemampuan teknologi dan finansial, akan berupaya memberikan peringatan dini terhadap bencana. ''Meski demikian, dibutuhkan kesiapan dan kegesitan masyarakat dan pemerintah daerah untuk berbuat sesuatu guna menghadapi bencana yang di masa depan,'' ujar SBY. Presiden berharap, rentetan bencana tidak menyebabkan masyarakat makin terpuruk. SBY berharap musibah justru membuat masyarakat lebih tegar dan lebih teguh keimanannya. ''Gempa bumi haruslah dilihat sebagai karya agung Tuhan, sebagai pemelihara keseimbangan alam,'' terangnya. Berkaitan dengan beredarnya berbagai isu berbau takhayul yang mengiringi rangkaian musibah, Presiden SBY mengajak umat Islam kembali pada ajaran Islam. Pasalnya, kepercayaan pada hal-hal yang berbau takhayul dapat menyebabkan kecurigaan dan prasangka. ''Jauhkan segala bentuk takhayul yang dapat membawa kita dalam kemusyrikan yang dilarang oleh agama. Hadapi bencana yang terjadi dengan iman dan takwa,'' kata Presiden. Usai membuka tabligh akbar, Presiden SBY dan ibu negara Ani Yudhoyono juga sempat menyaksikan peragaan Alquran terpanjang di dunia yang diiringi zikir munajat oleh sekitar 2 ribu anggota majelis taklim. Dari 30 juz, Alquran sepanjang 2.250 meter yang ditulis tangan oleh Iskandar Zakaria dari BKMT Jambi hanya dibentangkan 4 juz. Rencananya, seluruh isi Alquran, 30 juz, baru akan dibentangkan Minggu 23 Juli mulai Bundaran Hotel Indonesia hingga Monumen Nasional.(noe/jpnn) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/