Zionisme dan Sekularisme Berbaju Agama

*Zionisme dan Sekularisme Berbaju Agama *
Rabu, 26 Juli 2006 - 14:35:30 WIB
Gerakan Zionisme bukanlah murni gerakan keagamaan
Yahudi. Zionisme
merupakan gerakan nasionalisme, bermotif duniawi yang
menginginkan
bangsa Yahudi memiliki tanah air sendiri dengan
merampas

*Oleh: Tiar Anwar Bachtiar *) *

Mungkin dalam benak kita muncul pertanyaan, apa
sebenarnya yang
diinginkan Zionis-Israel sampai melakukan pembantaian
secara
membabi-buta rakyat sipil tak berdosa di Gaza dan
Libanon? Apa
sebenarnya dasar keyakinan dan ideologis yang
mendasari tindakan mereka?
Betulkan ini seruan agama (Yahudi) yang mereka anut?
Bukankah hampir
bisa dipastikan tidak ada agama yang sengaja mendorong
pemeluknya
melakukan pengrusakan dan kekerasan? Bila kita tidak
mengetahui apa
sesungguhnya ideologi yang melatarbelakangi munculnya
Israel (baca:
Zionisme) kita akan dengan menggeneralisasi bahwa
aksi-aksi itu
dilarbelakangi oleh perintah agama (Yahudi). Padahal,
sesungguhnya agama
hanyalah kedok yang merekai pakai sebagai alat
legitimasi. Di dalamnya
justru tersimpan keyakinan materialistik anti-agama.
Tulisan ini mencoba
memotret masalah tersebut.

*Akar Ideologis Gerakan Zionisme*

Zionisme adalah salah satu 'mazhab' dalam agama
Yahudi. Istilah Zionisme
dinisbahkan kepada sebuah bukit di Yerussalem yang
bernama "Zion," tapi
kemudian justru nama "Zion" itu identik dengan
Yerussalem sendiri. Nama
Zion ini menjadi sangat penting dalam sistem teologi
Yahudi karena
disebutkan dalam Mazmur 9:12, "Bermazmurlah bagi Tuhan
yang bersemayan
di Zion." Zion dianggap sebagai tempat suci tempat
bersemayam Tuhan.
Masih dalam Mazmur 137:1 juga disebutkan, "Di tepi
sungai Bebel, di
sanalah kita duduk sambil menangis apabila kita
melihat Sion."

Ayat ini menjadi dasar kerinduan dan semangat untuk
kembali ke Sion
(Yerussalem), saat mereka diasingkan ke Babilonia.
Dalam Yesaya 52:1-2
bahkan dengan jelas ada dorongan untuk kembali ke
sana: "Terjagalah,
terjagalah! Kenakanlah kekuatanmu seperti pakaian, hai
Sion! Kenakanlah
pakaian kehormatanmu, hai Yerussalem kota yang kudus!
Sebab tak seorang
pun yang tak bersunat atau yang najis akan masuk ke
dalammu. Kebaskanlah
debu dari padamu, bangunlah hai Yerussalem yang
tertawan. Tanggalkanlah
ikatan-ikatan dari lehermu hai puteri Sion yang
tertawan!

Ayat-ayat itulah yang dijadikan dasar oleh kelompok
yang menamakan diri
"Zionisme" untuk membangun keyakinan bahwa umat Yahudi
harus kembali
menduduki Zion (Yerussalem) dengan cara apa saja,
termasuk dengan cara
kekerasan. Alasan doktrin itu pula yang dijadikan
topeng untuk menarik
dukungan dari orang-orang Yahudi di seluruh dunia
untuk mendukung
gerakan ini.

Padahal, seperti yang akan kita lihat dalam penjelasan
berikut, doktrin
itu tidak harus selalu diartikan sebagai keharusan
"merebut" Yerussalem
dari tangan orang di luar Yahudi. Doktrin itu
sebetulnya hanya topeng
untuk membngkus gerakan nasionalisme yang dipelopori
orang-orang Yahudi
yang sudah terpengari pemikiran-pemikiran secular
seperti Theodor Herzl.

Jadi, harus dicatat bahwa sejak awal didirikan sampai
saat ini, gerakan
Zionisme bukanlah murni gerakan keagamaan Yahudi.
Sampai saat ini,
Zionisme tetap merupakan gerakan nasionalisme, sebuah
gerakan bermotif
duniawi yang menginginkan bangsa Yahudi memiliki tanah
air sendiri.
Hanya saja, untuk memperkuat posisi ini, mereka
menggunakan
doktrin-doktrin agama Yahudi yang seringkali
dipaksakan agar sesuai
dengan keinginan mereka. Oleh sebab itu, tidak heran
kalau gerakan
Zionisme ini mendapat tentangan juga dari kalangan
agamawan Yahudi
sendiri, selain dari orang-orang Arab Israel yang
merasa hak-hak mereka
dirampas.

Tentangan antara lain muncul dari kaum Yahudi
ultraortodoks. Mereka
berkeberatan terhadap aspek politik gerakan ini.
Mereka percaya bahwa
kebali ke Zion (Tanah yang dijanjikan) harus merupakan
takdir Tuhan,
bukan kehendak duniawi. Di pihak lain, kelompok
sosialis dan komunis
menganggap Zionisme sebagai gerakan reaksioner kaum
borjuis. Para rabbi
Yahudi dan pengikutnya menentang zionisme juga karena
karakter
nasionalnya. Karena percaya bahwa Yudaisme adalah
agama dan bukan
kebangsaan, mereka cenderung menolak konsep politik
Zionisme.

Di Inggris dua organisasi Yahudi, Badan Perwakilan
Yahudi Inggris dan
Asosiasi Inggris-Yahudi, menentang Zionisme juga atas
dasar kepercayaan
bahwa Yudaisme adalah agama, bukan bangsa seperti
klaim para Zionis.
Oleh sebab itu, buat mereka tidak perlu orang-orang
Yahudi memiliki
negara nasional sendiri.

Tentangan yang sama juga datang dari Komisi Yahudi di
Amerika pimpinan
Jacob H. Schiff, Louis Marshall, serta Mayer
Sulzberger. Protes keras
sering mereka lancarkan menentang keinginan-keinginan
politik kaum
Zionis. Jelas bahwa munculnya Zionisme bukanlah
gerakan keagamaan,
melainkan gerakan nasionalisme yang sangat dipengaruhi
oleh gaung
nasinalisme yang pada masa itu tengah digandrungi di
seluruh dunia. Ini
juga menandakan bahwa Zionisme juga tidak lebih
daripada proyek borjuasi
(baca: kapitalisme) yang ingin mencaplok apa saja yang
menghalanginya.
Dan ini juga merupakan salah satu proyek pembaratan
dunia Islam yang
terus dilancarkan setelah kekalahan Eropa oleh umat
Islam. Kita akan
melihat kenyataan ini dalam paparan singkat mengenai
sejarah awal
gerakan zionisme berikut.

*Pertumbuhan Zionisme Awal*

koresponden Paris majalah Neue Freie Presse Wina, Dr.
Theodor Herzl
menerbitkan majalah mingguan Die Welt sebagai sarana
resmi para Zionis.
Pada tahun yang sama, atas inisitifnya, terselenggara
Kongres Zionis
pertama yang diselenggrakannya di Basel, Swis. Kongres
ini menghasilkan
resolusi tentang Palestina yang harus menjadi
pemukiman bangsa Yahudi
dan didirikannya Organisasi Zionis Dunia. Herzl
sendiri terpilih menjadi
ketuanya. Inilah awal gerakan Zionisme secara mondial.

Untuk mewujudkan impian mereka "kembali ke tanah yang
dijanjikan" banyak
cara yang mereka lakukan. Ketika Turki Usmani masih
menguasai Palestina,
berulang-ulang mereka meminta izin kepada sultan Abdul
Hamid agar mereka
boleh membeli tanah yang akan disiapkan menjadi
pemukiman bangsa Yahudi.
Namun, sampai akhir kekuasaannya, Sultan tidak pernah
mengizinkan
orang-orang Yahudi memiliki tanah-tanah di Palestina.

Baru setelah Turki Usmani jatuh ke tangan Inggris
pasca-Perang Dunia I,
kaum Zionis mendapatkan izin untuk membuka pemukiman
di Palestina.
Mulanya membeli tanah, tapi kemudian banyak yang
melakukan penyerobotan
tanah-tanah milik rakyat Palestina. Sebelumnya,
sekitar tahun 1903,
ketika terjadi penganiayaan terhadap Yahudi secara
besar-besaran di
Rusia, kelompok Zionis melalui Herzl berunding dengan
Inggris agar
diberi tempat pemukiman baru bagi orang-orang Yahudi
yang terusir itu.
Inggris menawarkan Uganda, namun dalam Kongres ke-7
Organisasi Zionis
Dunia tahun 1904 tawaran itu ditolak. Hanya satu
tempat yang mereka
inginkan, yaitu Palestina, tempat yang mereka anggap
sebagai warisan
leluhur mereka yang dijanjikan untuk mereka.

Perjanjian Sykes-Picot (1916) memberikan peluang besar
kepada
orang-orang Yahudi untuk mendapatkan Palestina.
Kesempatan itu semakin
terbuka lebar pada saat Deklarasi Balfour (1917)
ditandatangani. Dalam
Deklarasi itu, Inggris mendukung sepenuhnya niat
bangsa Yahudi
mendirikan negara Nasional di Palestina.
Keberhasilan-keberhasilan
diperoleh bangsa Yahudi atas lobi-lobi yang dilakukan
oleh kelompok
Zionis ini. Sebab, merekalah yang sangat berambisi
untuk merebut
Palestina dan mendirikan sebuah negara Yahudi di sana.

_/*Penulsi adalah Staf Pengajar Pesantren Persatuan
Islam 19 Bentar Garut
Ketua Divisi Kajian Indonesian Society for Middle East
Studies (ISMES)
Jakarta
*/
source :
http://www.hidayatullah.com/index.php?optionfiltered=com_content&task=view&id=3391&Itemi\
d=60 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke