Namanya juga usaha Mas Ambon ...
Mo dibilang hallal ato gak 
Yang penting aji mumpung bisa jalan2 ...
:p~
 
DJOkocopyright (c) 2006
www.friendster.com/profiles/okberto
61TH Indonesia Days 17-08-2006
Merdeka ! ! !
-----Original Message-----
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Ambon
Sent: Tuesday, August 01, 2006 3:44 AM
To: Undisclosed-Recipient:;
Subject: [ppiindia] Anggota DPR 'Kepergok' Pelesiran ke Luar Negeri
 
REFLEKSI: MasyaAlloh! MasyaAlloh! MasyaAlloh! Ternyata yang mencalonkan
diri dan dipilih oleh rakyat dalam Pemilihan Umum adalah tidak lain dari
pada tukang catut. Tukang catut selalu berpikiran menipu, maka oleh
karena itu yang namanya DPR tidak lain dari pada Dewan Penipu Rakyat. 

MEDIA INDONESIA
Senin, 31 Juli 2006

Anggota DPR 'Kepergok' Pelesiran ke Luar Negeri

WARTAWAN harian ini, yang sedang berada di Kota Teheran, Iran, membuat
laporan eksklusif kemarin. Isinya tentang delegasi Komisi I DPR yang
melakukan kunjungan kerja ke luar negeri, yakni ke Teheran, Abu Dhabi,
dan Dubai.

Sebuah kunjungan kerja 'istimewa' karena dalam delegasi yang
beranggotakan 11 orang itu terdapat empat istri anggota dewan.
'Istimewa' sebab membawa istri dengan dibayai negara. Lebih 'istimewa'
lagi karena ada anggota DPR yang mengatakan mereka melakukan kunjungan
kerja, tapi ada pula yang menegaskan kunjungan ke negara-negara di Timur
Tengah itu bukan urusan dewan, melainkan acara pribadi dalam rangka
menunaikan ibadah umrah. Semakin 'istimewa' lagi karena pelesiran ke
luar negeri itu tepergok wartawan. Dan, jadi berita besar!

Harus ditambahkan pula 'keistimewaan' lainnya. Yaitu, bukankah mereka
pergi ke luar negeri di masa reses? Bukankah seharusnya mereka
mengunjungi daerah tempat pemilihan masing-masing untuk menyerap
aspirasi konstituen? Dan, bukankah setiap anggota dewan menerima dana
penyerapan aspirasi sebesar Rp43,2 juta tanpa perlu pertanggungjawaban
yang jelas?

Demikianlah, anggota DPR yang terhormat itu untuk kesekian kalinya
menjadi contoh terburuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Wakil
rakyat itu justru menjadi sumber sejumlah penyimpangan terjelek. Bukan
saja tidak memenuhi janji-janji kampanye, melainkan juga melakukan
manipulasi.

Padahal, sekurang-kurangnya, ada tiga fungsi pokok anggota DPR, yaitu
mewakili rakyat, membuat undang-undang, serta mengontrol pemerintah.
Yang terjadi sekarang, anggota DPR tidak mewakili siapa pun, kecuali
mewakili kepentingan dirinya sendiri. Mereka mewakili kerakusan,
ketamakan diri sendiri, serta hipokrisi yang dibalut dengan kehormatan
sebagai wakil rakyat.

Mereka juga sejatinya bukan pembuat undang-undang karena undang-undang
juga dibikin dengan menerima uang amplop. Bahkan, ada undang-undang
disahkan dalam ruang sidang pleno yang nyaris kosong melompong.
Yang tampak gagah adalah pengawasan terhadap eksekutif. Ini zaman badan
legislatif sangat superior. Jangan ada pimpinan badan pemerintahan yang
mencoba-coba tidak datang memenuhi rapat kerja dengan DPR dan menganggap
cukup mengirim wakil. Pejabat pemerintah itu akan habis dihajar anggota
DPR!

Sungguh hebat fungsi pengawasan yang dilakukan anggota DPR terhadap
eksekutif. Namun, yang terjadi adalah kutu di seberang lautan kelihatan,
tetapi gajah di depan mata tak tampak. Suara keras anggota DPR terhadap
pemerintah lebih merupakan suara keras untuk menutupi keburukan diri
sendiri.

Pemilu 2004 telah menghasilkan anggota DPR yang patut dicatat dalam
sejarah sebagai paling buruk kualitasnya. Yaitu, buruk kualitas budi
pekertinya, buruk integritasnya. Karena itu, penting bagi rakyat untuk
benar-benar memantau kelakuan mereka agar tidak memilihnya kembali pada
pemilu mendatang.

[Non-text portions of this message have been removed]
 
 


[Non-text portions of this message have been removed]





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to