Aku jadi gundah gulana apabila aku  memikirkan perkara kasus yang dinamakan 
Kebahagiaan, apalagi setelah aku dapat input suatu  kasus /aspek soal 
kebahagiaan itu ,dari pengalaman dan cerita istriku. 
   
  "Kebahagiaan", sementara ini masih aku  tulis dalam tanda kutip karena selain 
kebahagiaan itu relatip, tapi sangat menjengkelkan apabila "kebahagiaan" itu 
muncul di negara yang amburadul, dimana aspek kebahagiaan itu jadi samar2 
artinya, selain tergantung dari sudut mana kita meninjaunya , juga kelihatannya 
bercampur baur tanpa ada orang yang benar2 menghayati artinya kebahagiaan. 
Semua atau pelbagai golongan rupanya hidup dalam dunianya sendiri2, walaupun 
keberadaan mereka2 ini, mereka  yang mengenyam "kebahagian" itu hanya dibatasi 
pagar rumah.
   
  Selama sebulan lebih di Jkt, istriku mengunjungi 2 pesta perkawinan yang di 
selenggarakan oleh pem- business kelas kakap. Satu pesta yang diselenggarakan 
di Hotel Mulia dan satu lagi di Gedung PRPP di Semarang. Selain ribuan tamu 
yang datang juga soal makanan jangan tanya banyaknya/ melimpah ruah. Selain mau 
coba makanan apa(tentunya sekarang makanan sajian perlu halal), dari masakan 
Jepang,Korea Chinese ataupun Jawa dan masakan Barat , anda bisa pilih dan makan 
sepuas hati anda.
   
  Pengalaman menghadiri 2 mega pesta semacam itu, sebelumnya oleh istriku 
di-telan begitu saja sebagai kejadian yang tidak ada faedahnya untuk di hayati 
lebih dalam. Hanya, terutama di Jakarta, dia(istriku) datang terlambat karena 
jalan macet yang menjadikan istriku itu kesel banget..."wong ke-mana2 koq 
macet" Di Semarangpun istriku tidak banyak memberikan komentar selain selama 
hidupnya dia tidak pernah atau sampai bisa membayangkan ada pesta koq 
sedemikian megahnya dan perkara makanan .......in abundance! Bayangin tuan 
rumah di Semarang itu menyediakan makanan buat tamu 4000 orang dan di Jkt tamu 
yang diundang 2000 orang. Di Semarang tamu dibagi dalam beberapa tahap 
mengingat jumlah tamu yang datang.
  Teringat aku akan orang mega kaya, orang terkaya di Aussie Kerry Packer yang 
mengadakan pesta buat pernikahan anak lelakinya James Packer. Yang diundang 
tidak lebih dari 350 tamu.  Lebih realistis sikap ini, siapa sih yang bisa 
mengenal 4000 tamu? Rediculous and silly bukan orang2 Indo itu. Maunya cuman 
mau jor2an saja.
   
  Aku mulai "menggiring", memberikan stimuli,coba merubah sedikit sikap 
istrriku ini, mulai dari titik omel2-an-nya  ..."wong ke-mana2 koq macet", dari 
sini aku tanya apa di tengah jalan tidak men-dusin/ merasakan betapa kemiskinan 
itu merajalela? Dari situ aku coba memberikan  arah bahwa di Indonesia itu ada 
dua dunia. Yang satu dunia fiktip, tapi ya tidak fiktip, tergantung dari mana 
kita meninjaunya,dimana orang2 kaya  bisa dengan enak memamerkan kekayaannya 
sebaliknya diluar pagar hotel2 megah dan gedung2 megah itu rakyat jelata merana 
dan mati jelalatan, alias mati per-lahan2. Siapa bilang kita harus anti orang 
kaya? Tapi sikon di Indonesia itu tidak  bisa kita puji. Keadaan bangsa ini 
terbagi antara mayority yang hidup in abject poverty dan  yang kaya minoritas 
yang hidup melimpah ruah. Kita tidak bisa mengharapkan masyarakat yang 
egaliter, karena masyarakat egaliter tidak akan bisa terjadi didunia ini. 
Perbedaan harus ada , perbedaan ini meneruskan kehidupan didunia
 ini. Bayangin kalau semua orang itu kaya, lha siapa yang akan jadi pegawai 
atau bawahan kita yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha? Bayangin kalau 
semua orang itu genius dan pinter2, mungkin kita sudah tidak mau diskusi lagi 
di milis ini, karena semua orang pinter tahu cari solusinya untuk suatu 
pertanyaan.
   
  Tapi keadaan di Indonesia sudah bisa dikatakan mendekati masyarakat dalam 
suasana kalang kabut! Dari urusan lalu lintas yang serba cepat ditangkap oleh 
istri saya sampai yang tidak kelihatan yalah pelecehan HAM sepanjang masa 
kemerdekaan, dan keadilan yang tidak muncul2 kedatangannya. 
   
  Sekarang kita tinggal mempertanyakan apakah bisa didapati kebahagiaan yang 
sungguhan di Indonesia atau cuman suatu kebahagiaan gombal. Tergantung dari 
mana/ strata sosial mana anda berada. Di masyarakat kecil yang contohnya yang 
berhasil menjamu 4000 tamu, tentunya anda akan bilang inilah kebahagiaan 
sungguhan. Ya benar sungguhan dalam batas ruang lingkup kehidupan masyarakat 
itu sendiri, orang2 ini keluar pagar rumahnya ......tentunya mereka akan 
menghadapi/menjumpai  dunia lain....dunianya masyarakat deldel duwel, 
masyarakatnya orang2 yang  kalang kabut. Di dunia ini everything can happen, 
everybody mind his own wellbeing....dan everything goes....karena hukum tidak 
ada....jadi yang berkuasa cuman hukum rimba. 
   
  Kebahagiaan sungguhan dan kebahagian gombal di negara maju tidak akan 
se-kontras dibanding dengan negara kalang kabut. 
  Jadi bagi orang yang ketelanjur hidup dinegara kalang kabut, baik orang itu 
tergolong yang sudah vested atau orang yang senen kemis hidupnya....kebahagiaan 
itu hanya terbatas pintu pekarangan rumah! Hanya pintu rumah yang membatasi 
dunia dengan kebahagian "sungguhan" dengan kebahagian gombal. Simple as that!
   
  Harry Adinegara
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   

 Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to