Mengiringi.. usaha Menpora dan rekan-rekan FPI yang ingin bergabung....
   
            
http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3415&Itemid=59
          Syamil Sudah Duluan, Kita Kapan? 
   
  Rabu, 02 Agustus 2006 - 11:02:18 WIB 
   
      ‘Abdallah Syamil Abu-Idris atau Syamil Salmanovich Basayev. Catatlah nama 
ini baik-baik di hati kita. Karena dia salah satu laki-laki yang dipanggil 
pulang dengan cara yang dirindukan setiap mujahid di jalan Allah
     
  Kita bisa mati di ranjang rumah sakit karena serangan jantung atau kepadatan 
kolesterol. Atau mati di mobil yang tabrakan beruntun di jalan tol, karena 
pengawal Presiden SBY mendadak menghentikan lalu-lintas. Atau mati tertimpa 
reruntuhan rumah karena gempa di Jogja dan Klaten. Atau mati gosong di dalam 
pesawat Mandala yang jatuh di Medan. Atau mati diterjang arus Tsunami seperti 
di Pangandaran dan Aceh.
   
  Pagi hari 10 Juli 2006 lalu, dataran utara Ingushetia di Kaukasus sedang 
dihangatkan musim panas. Rumpun bunga daisy bermekaran di mana-mana. Saat 
itulah Syamil Basayev mati meledak bersama tiga mujahid lain, dalam sebuah truk 
amunisi. Ia mati ketika memperjuangkan kemerdekaan bangsa Muslim Chechnya 
melawan teror serdadu Russia. 
   
  “Mati hanya sekali, matilah saat sedang berjihad,” kata seorang pria bernama 
Ustadz Abdullah ‘Azzam. Mobilnya diledakkan CIA saat hendak berangkat khutbah 
Jum’at di Peshawar, di arena jihad Afghanistan.
   
  Dalam satu wawancara dengan CNN, pemimpin HAMAS Dr. ‘Abdul Aziz Al-Rantissi, 
bilang begini, “Anda pasti akan mati, mungkin karena kanker atau karena Apache 
(helikopter bikinan Amerika yang dipakai Israel untuk membantai orang 
Palestina). Saya pilih Apache.” Allah memenuhi keinginan itu. Dr. Rantissi mati 
dirudal Apache karena memimpin bangsa Palestina melawan penjajah Israel.
  Tidak mudah mendapatkan syahid. Bahkan Khalid bin Walid Radhiallaahu ‘anhu 
yang seluruh tubuhnya penuh bekas luka sabetan pedang, tombak, dan panah, yang 
didapatnya dari seratus kali berperang, matinya sakit di atas ranjang. 
“Celakalah orang yang pengecut,” pesan terakhir Khalid.
   
   
  Setiap kali ada orang seperti Syamil Basayev dijemput Malaikat Izrail, 
terbayang kembali oleh kita orang-orang yang telah memilih jalan hidup-mati 
yang mulia, dari generasi ke generasi. Sejak generasi Hamzah bin ‘Abdul 
Muthallib Ra di padang Uhud sampai generasi Mohammad Thoha di Bandung dan lebih 
banyak lagi yang tak dikenal namanya. Mudah-mudahan mereka semua syuhada. 
Kelompok yang oleh seorang ‘alim Ibn Katsir disebut sebagai “satu-satunya jenis 
manusia yang tidak kaget dan tidak panik saat menyaksikan dahsyatnya Hari 
Qiyamat”.
   
  Kapan waktunya kita mati sudah tercatat di Lauhul Mahfuzh, namun bagaimana 
cara kita mati masih bisa dipilih. Setiap Jum’at khatib mengingatkan kita 
dengan ayat “...jangan sekali-kali mati kecuali dalam keadaan Muslim.” Jika 
ingin mati dalam keadaan Muslim, pilihannya hanya ada satu cara, yaitu menjadi 
Muslim sesempurna mungkin selama 24 jam sehari. Soalnya kita tak tahu jam 
berapa diantara 24 jam ke depan batas hidup kita akan berakhir. Jangan ambil 
risiko.
  Lima belas tahun terakhir, 24 jam sehari, Syamil adalah pemimpin jihad di 
Chechnya. Sebuah negara kecil yang menyatakan emoh tunduk pada Russia, sesudah 
imperium Komunis Uni Soviet berantakan. Kaki kanannya sudah ia infaq-kan untuk 
jihad. Jika mau ia bisa hidup mewah jadi pejabat pemerintahan boneka Russia. 
Tidak. Ia tak mau lengah melepaskan 1 jam pun di luar jihad. Hasilnya, ia mati 
dalam keadaan berjihad.
   
   
  Jalan hidup orang-orang seperti Syamil sangat tidak mudah. Selain harus 
selalu bergerilya dan waspada seperti Panglima Besar Jenderal Soedirman, isu 
dan fitnah selalu mengikuti setiap langkahnya. Jenderal Soedirman 
disebarluaskan oleh penjajah Belanda sebagai pemimpin “gerombolan ekstrimis”. 
Diponegoro disebut “pangeran pemberontak yang tersingkir dari istana”. Tuanku 
Imam Bonjol difitnah sebagai “pemecah belah kaum adat”. 
   
  Syamil Basayev, Wakil Presiden CRI (Chechen Republic of Ichkeria) masuk dalam 
“daftar resmi teroris” versi Dewan Keamanan PBB tahun 2003. Oleh kantor berita 
Inggris-Yahudi Reuters Syamil digelari “Jagal dari Beslan”, merujuk ke aksi 
penawanan anak-anak sekolah di Beslan, Russia. Akibat serbuan serdadu Russia ke 
sekolah itu 331 anak dan orang dewasa tewas dalam kejadian itu. 
  Kepala dinas rahasia Russia FSB, Nikolai Patrushev, sesumbar di televisi 
bahwa Syamil terbunuh dalam serangan “operasi khusus”. Perdana Menteri Chechnya 
boneka Russia, Ramsan Kadyrov menyambut berita kematian Syamil sebagai 
“kebahagiaan besar bagi bangsa Chechnya” meskipun ia membantah berperan apapun 
dalam pembunuhan itu. 
   
  Hussein bin Mahmoud, seorang ‘alim yang mendukung perjuangan mujahidin 
Chechnya membuat artikel penghargaan berjudul “Rajawali Kaukasus” untuk Syamil. 
Artikel itu mengisahkan perjuangan Muslimin Chechnya yang tak pernah berhenti 
melewati berbagai rezim, sejak Catherine the Great, Joseph Stalin, Boris 
Yeltsin sampai Vladimir Putin. Hussein juga menceritakan riwayat hidup Syamil, 
sejak kelahirannya di Vedeno, pengalamannya berjihad di Khost, Afghanistan, 
hingga memimpin jihad bangsanya sendiri.
   
  Syamil lahir 14 January 1965, di desa pegunungan Vedeno di kawasan tenggara 
Chechnya. Namanya diambil dari Imam Syamil, ulama-mujahid yang melawan 
penjajahan kekaisaran Russia pada abad ke-19. Jenggot Syamil Basayev lebat 
mengkilat. Kaki kanannya putus diamputasi setelah menginjak ranjau Russia pada 
tahun 2000. Waktu jadi mahasiswa di Moskow Syamil mengaku menempel poster Che 
Guevara di kamarnya, dan sesudah itu bekerja sebagai salesman komputer. 
   
   
  Syamil pertama kali dikenal dunia pada tahun 1991. Waktu itu Chechnya dipaksa 
oleh serbuan militer agar tetap berada di bawah jajahan Russia. Sama seperti 
saat Indonesia dipaksa Belanda untuk tetap berada di bawah jajahannya di tahun 
1948, ketika ibukota Yogyakarta diserbu dan Bung Karno, Bung Hatta, dan Bung 
Syahrir ditangkap dan dibuang seperti maling. Jenderal Soedirman bergerilya. 
Syamil membajak pesawat Russia ke Turki, dan mengadakan jumpa pers di sana 
untuk menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi di negerinya. Sebab media Barat 
tak pernah bersikap adil kepada bangsa Muslim Chechnya.
   
   
  Pelan tapi pasti, Syamil menjadi komandan penting di jajaran mujahidin ketika 
armada Russia melakukan serbuan besar-besaran pada tahun 1994. "Russia adalah 
kekaisaran terakhir yang dibangun dengan darah," katanya kepada BBC di tahun 
1999. Armada Russia keletihan. Mereka angkat kaki sesudah Jihad Chechnya 
pertama berakhir di tahun 1996. Syamil ikut dalam pemilihan presiden namun 
ikhlas menerima Ashlan Maskhadov menjadi presiden. Ashlan sudah syahid duluan 
dibunuh serdadu Russia pada bulan Maret 2005 dalam Jihad Chechnya kedua. Kini 
Syamil menyusul Ashlan dan dua kawannya yang lain, Amir Khattab dari Saudi dan 
Abdul Halim Sadulayev. Syahidnya Syamil diumumkan secara resmi oleh Dewan 
Militer Majelis Syura CRI sebagai “kehendak Allah”.
   
  “Dengan kematian Basayev, kepala organisasi telah dihancurkan bagaikan Bin 
Laden disingkirkan dari Afghanistan," kata Alexander Ruhr dari Dewan Hubungan 
Luar Negeri Jerman. Ruhr gagal membaca sejarah. Tidak pernah perjalanan jihad 
berhenti hanya karena pemimpinnya dibunuh. Mungkin mereda sebentar, sesudah itu 
bergelora lagi. Sebaiknya, Ruhr mencermati jumlah tentara Amerika yang mati 
setiap hari sekarang di Afghanistan, sesudah “Bin Laden disingkirkan”.
   
   
  Syamil sudah “menjawab” euforia Ruhr bahkan sebelum dirinya syahid. Berikut 
ini petikan wawancara Kavkaz Center (sebuah situs jihad Chechnya) dengan Syamil 
yang dipublikasi 1 Mei 2006 lalu.
  “Ada kesan bahwa situasi saat ini di Ichkeria tidak akan berubah dalam 5 
bahkan 10 tahun ke depan. Bagaimana jalan keluar dari situasi ini menurut para 
pemimpin Ichkeria? 
  Situasi di Ichkeria dan Kaukasus bisa berubah setiap saat atau bisa tidak 
berubah selama 10 atau bahkan lebih dari 100 tahun ke depan. Saat ini perang 
sedang berlangsung, dan sangat tidak bisa diduga. Bagaimanapun segalanya sangat 
jelas bagi kaum Muslimin. Tujuan kami adalah jihad sedangkan hasilnya terserah 
Allah. Jika kemenangan yang cepat itu baik untuk kami, maka itu tak akan lama 
lagi. Jika tetap dalam perang itu baik untuk kami, maka semuanya terserah 
Allah. Kami hanya memohon Dia memberikan kami kesabaran lebih banyak untuk 
tetap berada di Jalan-Nya. 
  Apakah para komandan lapangan Ichkeria akan mengikuti langkah HAMAS dan 
mengajukan calon-calon ke parlemen Federasi Russia? 
  HAMAS tidak pernah masuk ke dalam badan legislatif Israel. Jika kita bicara 
tentang jalan yang telah kita pilih, saya harus menegaskan lagi bahwa hanya ada 
satu jalan bagi umat Islam sedunia –penegakkan hukum Allah. Main-main dan 
kompromi dalam masalah ini hanya akan mengundang kehinaan.”
  Syamil sudah duluan. Kita kapan?
  “Diantara orang-orang Mu’min 
  ada orang-orang yang menepati 
  apa yang telah mereka janjikan 
  kepada Allah, maka diantara mereka 
  ada yang gugur dan diantara mereka 
  (juga) ada yang menunggu dan mereka 
  tiada mengubah janji..” 
  (Al-Ahzab: 23)*
   
   




The great job makes a great man
  pustaka tani 
  nuraulia

                
---------------------------------
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ 
countries) for 2¢/min or less.

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke