Duh mas Yohanis,
  Ko tulisannya balik lagi seperti mm... mbok ya disederhanakan...pusing saya 
membacanya. Mbok ya punya rasa kasihan dikit yang baca kenapa mas?
   
   Iya kalau beliau ini orang jawa,  kalau tidak, beliau bilang bahasa planet 
apa pula ini. Plis pakai bahasa bumi saja...maaf lho mas. Kalau tidak email 
dari Anda akan saya lewati saja. Ko malah sekarang lebih enak tulisan mm nggak 
hantu lagi,  jadi gaya tulisannya bisa dimengerti :)
   
  Satu hal mas Ahmad punya prinsip hidup, nggak plin plan... meski ya prinsip 
itu tidak Anda setujui, seperti juga prinsip hidup saya yang beda dengan Anda. 
   
   
   
  

Yohanis Komboi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Kang Ahmad,

Blarak mlungker ngalorngidhulngetanbalingulon nan jundhet. Sampean ini lagi
ngomongin diri sendiri atau Adhyaksa sih? Apa memang begini ini style
pamungkas sampean? Pokok-e saya begini titik, dan begini sampean itu kok ya
milihnya nan adigangadigung adiluhung tapi terbaca sebagai gembelengan. Lha
piye wong sampean itu bawaannya ngeles melulu... :p

Sekali lagi mas Ahmad, saya nggak ada urusan dengan tata nilai sampean,
nggak ada pula urusan dengan worldview sampean. Ga je je gang maar... :-D
Tapi manakala sampean membenarkan kekonyolan tindakan pejabat publik, saya
merasa terpanggil (tobil... tobil) untuk mengomentari kemlengsean ini.
Begitu.

Mlengse is mlengse dan untuk itu cukup tanya dirisendiri dengan jujur. Hanya
pengakuan atasnya sebagai mlengse yg memungkinkan adanya perbaikan. Pls.
jangan paksakan 'kebenaran' sampean itu untuk membela kemlengsean. Karena
dengan begitu sampean berikut kebenaran sampean bisa terbawa
ke ketidakjujuradilan.

Maaf dng bahasa oblokoblok saya. Kalau Anda masih juga penasaran, sementara
hasrat mereply menggebu karena 'kemenangan' di dunia cyber ini harus tuntas,
saya sarankan baca lagi tulisan sebelumnya sebelum mengklik 'send'.

yk


------------
On 8/4/06, Al-Badruuni Enterprise wrote:

Maaf ya,

Saya tidak pernah menghubungkan hal ini dengan partai. Pun dengan Adhyaksa.
Saya tidak peduli,meski PKS sendiri menganggap langkah yang diambil
Adhyakasa adalah 'blunder'. Dalam kamus hidup saya,menyatakan kebenaran
adalah keharusan yang tidak bisa ditawar2. Apakah anda terbiasa dengan hidup
palsu atau perpolitikan semu yang tidak pernah memutuskan sesuatu dengan
hati nurani???

Silahkan berpikir!!!


Yohanis Komboi > wrote:
Hmmm... mas Ahmad,

Anda sungguh ignorance. Juga, Anda tidak membaca dengan benar. Tulisan saya
masih utuh di bawah, tapi kalau dengan melek pun belum bisa Anda temui maka
baiklah saya kasih hint. Yg Anda tinggalkan adalah kontekst (context).
Paham? Nah, sekarang haturkanlah maaf atas kesilapan Anda... tentu saja akan
saya maafkan dengan lapang dada.

Reality is the final judge, percaya? (Ah... apa urusan saya disini ya...
ma'af). PKS backpedalled setelah menghitung untung-rugi yg bisa dialami
akibat kekonyolan Adhyaksa (check detik.com, liputan6). Jadi, bahkan di mata
PKS, move Adhyaksa itu dianggap kekonyolan spekulatif yg berpotensi
merugikan partai. Tentu sah saja sih kalau itu Anda anggap keberanian.

Salam merem tanpa nggethemngghethem (kheki) ya.

yk

On 8/4/06, Al-Badruuni Enterprise
>
wrote:

Di bagian mana saya meninggalkan Adhyaksa? Saya memang pernah juga
mengkritisi Pemerintah/Pejabat yang kebanyakan tidak aspiratif,namun saya
tidak bilang seluruhnya.
Saya juga salut dengan SBY yang dengan secara 'berani' memperjuangkan
kecaman terhadap Agresi Israel ke Palestina dan Libanon sesuai kapasitasnya
melalui PBB dan sekarang ini -OKI. Bahkan SBY juga sudah memerintahkan TNI
untuk menyiapkan tentara perdamaian di Libanon.
Terkait dengan Adhyaksa,saya tanya kepada Anda, siapa Menteri yang lain yang
seberani beliau?

Tolong buka mata Anda!!!

Yohanis Komboi > wrote:
Hmmm... datang bulan tidak cocok maka tidak salah bunda manganduang...
hmmm... kontekst ya. Mengapa ia Anda tinggalkan di mail Anda sebelumnya kang
Ahmad? Bisakah / sahkah melepaskan kacamata hollistic demi untuk mengejar
setoran claim?

Pejabat pemerintah itu ada (diadakan) untuk melayani constituentnya sesuai
mandatnya. Dan constituent Adhyaksa bukan hanya FPI, PKS dan sejenisnya,
tentu bukan pula Palestina, tapi seluruh manusia Indonesia. Cukup itu thok
kok sakbetulnya. Adhyaksa ngurusin Palestina, itu di luar kewenangan dan
mandatnya. Terlihat bahwa Adhyaksa belum memahami bagaimana dia
semestinya berperan.

Semakin banyak pejabat publik seperti Adhyaksa mungkin perlu ya... sisan
untuk njlongopkan negara ini ke nadir.

yk

On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
>

wrote:

Saya bicara dalam konteks dukungan untuk menghentikan
aksi teroris Israel dan Amerika. Pemerintah tidak bisa
tutp mata melihat kekejian diTimur Tengah. Itu
bahasannya,jadi kalau Anda mau mempertanyakan kinerja
sebagai menteri,ya silahkan saja tanya ke
Presiden.Jadi tidak cocok dengan bahasan dibawah.

Ahmad

--- Yohanis Komboi 
> wrote:

> Parameter pengukur berhasil tidaknya mentri /
> pejabat publik itu jelas. Yg
> minimal, apakah ybs sudah melakukan tugasnya, apakah
> ada capaian terukur
> atas claim-claimnya. Tentu saja kita mengharapkan
> ada plus di atas minimal
> itu. Itulah pejabat publik.
>
> Apakah Adhyaksa performed? Parameter kasat mata
> kita: berapa medali emas,
> perak perunggu capaian Indonesia di Olympiade, Asian
> Games, SEA Games,
> Chess, dll.; bagaimana dengan situasi kepemudaan
> Indonesia dll.?
>
> Alih-alih memikirkan job-desc, Adhyaksa malah ikut
> 'bermain' dengan emosi
> muslim. Dari sini hanya bisa dikatakan kalau
> Adhyaksa hanya mencari pengalih
> issue sambil mempertahankan dukungan publik melalui
> jalan yg kurang sesuai.
> Kesimpulan? Boleh jadi Adhyaksa adalah muslim yg
> baik, yg mana hal ini tidak
> seorangpun mengetahuinya dengan jelas selain dirinya
> sendiri dan Tuhan.
> Tetapi sebagai pejabat publik, Adhyaksa tidak
> perform, alias tidak
> menjalankan amanah dengan baik. Dan kita, publik,
> punya sepenuhnya hak untuk
> menuntutnya lebih memikirkan pekerjaannya kalau dia
> masih meminatinya.
>
> yk
>
>
> On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
> 
>

wrote:
> >
> >
> > Salah satu wakil kita di Pemerintahan yang patut
> > dicontoh. Semoga pribadi seperti beliau ini bisa
> > bertambah banyak di Pemerintahan.
> >
> > Selamat Jalan Saudaraku para Mujahidin Indonesia.
> >
> > Ahmad
> >
> > --- Ambon 

>

> wrote:
> >
> > > REFLEKSI: Menteri Pemuda siap berjihad ke
> Palestina
> > > bersama FPI serta konco-konconya, semoga beliau
> > > kebagian 72 bidadari di dunia seberang.
> > >
> > > ----
> > > HARIAN ANALISA
> > > Edisi Rabu, 2 Agustus
> > >
> > > Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon
> > >
> > > Jakarta, (Analisa)


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links










The great job makes a great man
  pustaka tani 
  nuraulia

                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to