REFLEKSI:  Jangan dilupakan  bahwa SBY adalah mantan jenderal TNI, selain 
berjabatan sebagai Presiden RI, beliau  juga adalah  panglima tertinggi militer 
Indonesia. Polisi bisa saja  dengan melarang, tetapi  TNI tidak melarang, 
lantas suara siapa yang harus didengar dan ditaati?



HARIAN ANALISA
Edisi Rabu, 9 Agustus 2006 

Polri Larang Pengiriman Laskar Perang ke Lebanon 
Presiden Yudhoyono Desak PBB Segera Keluarkan Resolusi Perdamaian 

Jakarta, (Analisa) 

Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Anton Bachrul Alam menegaskan 
Markas Besar Polri melarang pengiriman laskar untuk ikut berperang dalam 
konflik antara Israel dengan Lebanon. 

"Namun Polri mendukung pengiriman orang ke sana untuk tujuan kemanusiaan 
sebagai bentuk rasa solidaritas," kata Anton di Jakarta, Selasa (8/8). 

Ia mengatakan hal itu menyusul adanya rencana sejumlah organisasi masyarakat di 
tanah air untuk mengirimkan laskar guna bertempur melawan pasukan Israel yang 
hingga saat ini masih menggempur Lebanon dan menculik sejumlah tokoh politik 
Palestina. 

Menurutnya, pengiriman laskar untuk ikut bertempur hanya akan membuat situasi 
lebih memanas di sana dan justru bisa menyulitkan pemerintah Indonesia yang 
sejak awal berkomitmen untuk mengirimkan pasukan perdamaian di bawah payung 
Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

"Aksi solidaritas untuk Lebanon dan Palestina tidak perlu dengan ikut berperang 
tetapi bisa dengan mengirimkan barang, obat atau bantuan kemanusiaan lain. 
Seandainya mengirim orang pun diharapkan untuk membantu dari sisi kemanusiaan 
saja," katanya. 

Sedangkan terkait dengan adanya aksi penyisiran terhadap orang asing, Anton 
mengatakan semua bentuk penyisiran merupakan pelanggaran pidana. 

"Jangan ada sweeping (razia, red) , kalau memang ada masalah serahkan saja 
kepada Polri karena sweeping masuk kategori pelanggaran hukum," katanya. 

Anton menyebutkan aksi penyisiran terhadap orang asing kemarin sempat terjadi 
di Makassar dengan sasaran gerai wara laba makanan asal luar negeri. 

PRESIDEN DESAK 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menulis surat kepada Sekjen PBB Kofi 
Annan untuk mendesak agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengeluarkan 
resolusi guna menghentikan konflik yang terjadi saat ini di Lebanon. 

"Dalam surat yang dikirimkan kemarin (Senin, 7/8), berisi antara lain desakan 
kepada Sekjen PBB Kofi Annan agar berupaya semaksimal mungkin supaya Dewan 
Keamanan PBB yang sekarang sedang mempertimbangkan draf resolusi dapat segera 
menggolkan resolusi yang untuk gencatan senjata yang segera, tanpa syarat dan 
komprehensif," kata Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal di kantor presiden 
Jakarta, Selasa (8/8). 

Menurutnya, surat ini merupakan surat kedua presiden kepada Kofi Annan setelah 
sebelumnya pada 19 Juli menuliskan surat yang juga meminta PBB melakukan 
sesuatu untuk menghentikan pertempuran yang terjadi antara tentara Israel dan 
pasukan Hezbullah di Lebanon. 

Surat pertama presiden tersebut, kata Dino, sudah dibalas Kofi Annan pada 28 
Juli yang antara lain berisi penjelasan langkah-langkah yang dilakukan Sekjen 
PBB untuk membuat Dewan Keamanan PBB mengeluarkan langkah kongkrit dalam 
menghentikan konflik di Timur Tengah. 

Surat kedua Presiden Yudhoyono, menurut Dino, juga menyampaikan kesanggupan 
pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusian ke Timur Tengah 
sebesar 1 juta dolar AS, sehingga total bantuan yang diberikan Indonesia 
mencapai 2 juta dolar AS. 

"Presiden juga menyambut imbauan umum yang diajukan Kofi Annan beberapa waktu 
lalu, bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk membantu sejumlah 1 juta dolar 
AS. Jadi ini selain dari 1 juta dolar dari yang dijanjikan untuk Palestina, 
jadi total 2 juta dolar AS," katanya. 

Bantuan kemanusiaan itu, katanya, akan berbentuk uang tunai yang dinilai lebih 
mudah dan cepat pengirimannya, meski sebelumnya dipertimbangkan untuk memberi 
bantuan obat-obatan dan makanan. 

Mengenai rencana pengiriman pasukan perdamaian, Dino mengatakan harus melihat 
mandat dari resolusi yang akan dikeluarkan Dewan Keamanan PBB, apakah 
menciptakan perdamaian, atau menjaga perdamaian. 

"Kita lihat saja. Kalau dibentuk pasukan perdamaian mandatnya apa, kalau 
pasukan multinasional untuk memaksakan perdamaian, itu sulit bagi kita untuk 
berpartisipasi. Kalau pasukan perdamaian PBB yang bertopi biru dengan mandat 
menjaga perdamaian, kita akan ikut," katanya. (Ant) 



[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke