jenen-kito baru akan usul, supaya selama
di Lebanon, perwira-2 TNI minta di"latih" 
strategi & taktik perang gerilnya abad-21
ama komandan-2 Hezbollah.

saya ngelihat, TNI yang konon membanggakan
diri lahir dari basis perang gerilya jaman
jenderal Sudirman ( dan konon buku jend.
A. H. Nasution: "taktik perang gerilya"
mrpk. salah satu buku acuan yang banyak
digunakan di kalangan pendidikan 
militer internasional ), 20 - 30 tahun
ini terlihat 'degradasi': saya melihat
TNi tidak efektif menghadapi gerilyawan
Fretilin di Timtim dan gerilyawan GAM
di Aceh. In both cases, we were "saved
by the bell":

  -> utk. Timor-timur, akhirnya agenda
     nya TNI keburu didahului referendum
     yang menyebabkan Timtim lepas dari RI

  -> utk. Aceh, akhirnya agenda nya TNI
     keburu 'kedahuluan' oleh 'agenda-NYA':
     bencana Tsunami yang melanda Aceh
     membuat baik sikap GAM maupun TNI menjadi
     'lebih lunak'. Padahal 1 - 2 tahun sebelum
     Tsunami, sempat beredar berita bahwa
     teknologi senjata organik TNI sudah mulai
     'kalah' dibandingkan dengan senjata-2 GAM
     yang baru ...

                    ***

Di lain pihak, untuk musuh dari 'luar', kalau ini
mis. kita identifikasikan sebagai 'Australia'
( sebagai 'bangsa turunan imperialis' yang kita
curigai 'hostile' terhadap RI ), maka saat-2 ini
akan sulit membayangkan bagaimana teknologi
'hardware' (Sista) nya TNI bisa menyaingi teknologi
'hardaware-nya' tentara OS-tralala-trilili. Let's
forget about it. Strategi pertahanan menghadapi
Ostrali yang mungkin lebih feasible:

  ==> TNI AU dan TNI AL ( kedua angkatan ini mau
      tidak mau memang sangat 'technology, and
      hence budget dependent' ... ) cukuplah kita
      targetkan untuk keperluan mengawasi/monitoring
      perbatasan teritorial RI. Pokoknya kalo ada
      wahana militer < selain kapal selam :) >
      yang memasuki wilayah RI, kita harus serta-merta
      tahu; tetapi tidak-lah perlu kedua angkatan
      itu ditargetkan untuk secara frontal menantang
      Angkatan Udara & Angkatan Laut OS-Trali ( it
      won't match).

  ==> Kekuatan pertahann terakhir tetap diandalkan
      pada TNI-AD. Jadi kalo mis. di skenariokan
      OS-Trali meng-invasi suatu pulau, yach biarkan
      saja mereka masuk ke pulau tsb. lalu setelah
      masuk di sana baru di 'jebak' dengan taktik
      perang gerilya/insurgensi ala Hezbollah!

      Juga, kita tidak perlu-lah punya terlalu banyak
      Tank. Benda mainan ini mahal, dan terbukti dalam
      kasus Lebanon, tank Merkava-nya Israel (yang
      padahal termasuk yang sudah 'heavily-armoured')
      tetap mempan ditembus missile anti tank - RPG? -
      buatan Rusia yang dipake Hezbollah). Jadi lebih
      masuk akal jika TNI-AD justeru invest besar-2
      an membeli senjata Anti-Tank ini - boleh juga
      ditambah dengan roket Katyusha generas teknologi
      peninggalan World-War II nya Rusia yang mestinya
      harganya juga relatif murah, lumayan lah buat
      nambah kekuatan 'Artileri' pasukan ARMED (Artileri
      Medan) yang kalo saya lihat latihannya di Cimahi
      /Bandung, masih menggunakan meriam peninggalan
       Kompeni/VOC di jaman Perang Diponegoro, - well
       i am exagerating of course, ... :-). Tetapi saya
       yakin untuk standard ARMED; Katyusha yang dipake
       Hezbollah itu sudah termasuk "dahsyat" :) >

      < catatan: roket Katyusha nya Red Army di jaman
        perang dunia II termasuk yang membuat tentara
        Nazi - yang waktu itu meng-invasi Soviet -
        merasa shock, dan di bantu dengan tank nya
        Rusia - T-32? - yang lebih tahan cuaca dingin
        Siberia, membuat tentara Nazi nya jenderal
        Paulus waktu itu bisa dihalau dari Stalingrad
        dan perlahan-2 di desak keluar perbatasan Soviet >

                            ***

       Satu lagi, silahkan di cek di Wikipedia mengenai
       teknologi Tank. Meskipun untuk kasus-2 tertentu
       senjata Tank memang efektif, tetapi sebetulnya
       banyak pula kelemahannya, a.l. tidak cocok untuk
       medan perang yang banyak hutannya dan banyak
       rawanya - seperti di Asia Tenggara, termasuk
       Vietnam, Indonesia, ...

       Anybody of you already watching Vietnam-war movies,
       ato gambar-2/film dokumentasi Perang Dunia II di
       wilayah Asia Tenggara ( Jepang vs. Sekutu ), akan
       memperhatikan bahwa di medan Asia tenggara, kita
       jarang sekali melihat digunakannya Tank, karena
       nampaknya Tank memang tidak begitu cocok untuk
       keadaan alam di Asia Tenggara. Tank lebih cocok
       untuk medan yang landscape nya terbuka, seperti
       padang rumput, padang salju, padang pasir, ato
       setidak-2 nya prairie di amerika to savana di Afrika 
       itu ...

       ----( IM )--------------------------------------


<http://www.gatra.com/artikel.php?id=97050>

------------------------------------------------
Kontingen TNI Bertugas Selama Setahun di Lebanon
------------------------------------------------

Jakarta, 14 Agustus 2006 10:32

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, para prajurit 
TNI siap bertugas di Lebanon sebagai bagian dari Pasukan 
Pemeliharaan Perdamaian PBB selama enam bulan hingga satu 
tahun, jika akhirnya PBB minta Indonesia mengirimkan para 
prajuritnya.

"Biasanya penugasan itu enam bulan, sembilan bulan hingga 
satu tahun dan kita siap bertugas dalam kurun waktu itu," 
kata Yudhoyono dalam jumpa pers mendadak di Kantor Kepresidenan,
Minggu malam (13/8).

Sebelumnya Kepala Negara mengadakan rapat dengan Menteri 
Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS, Menteri 
Luar Negeri Hassan Wirajuda, Menteri Pertahanan (Menhan) 
Juwono Sudarsono, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, 
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Djoko Santoso serta 
Panglima Kostrad Mayjen TNI Erwin Sudjono.

Usai jumpa pers tersebut, Menhan Juwono Sudarsono mengatakan 
kepada pers bahwa Indonesia menunggu pengumuman PBB, Rabu (16/8),
tentang negara-negara mana saja yang akan diikutsertakan dalam 
Pasukan Pemeliharaan Perdamaian itu serta besarnya kekuatan 
pasukan tiap negara. "Kita menunggu pengumuman pada hari Rabu," 
kata Juwono.

Yudhoyono mengatakan, TNI telah menyiapkan 850 prajuritnya 
untuk dikirim ke Lebanon karena gencatan senjata antara serdadu
Israel, kelompok Hezbullah serta Lebanon akan dimulai Senin 
siang (14/8) pukul 12.00 WIB berdasarkan Resolusi PBB No. 
1701.

"Indonesia sangat dimungkinkan untuk diminta PBB dan Lebanon 
untuk segera menyumbangkan kontingennya dari TNI sebanyak satu
batalyon," kata Yudhoyono yang didampingi Widodo AS, Juwono, 
Wirajuda serta Djoko Suyanto. Para prajurit tersebut akan 
dilengkapi dengan panser dan tank.

Menurut Yudhoyono, pada awalnya diperkirakan Pasukan Pemelihara
Perdamaian PBB itu akan berkekuatan 5000 orang dan bisa ditambah
hingga mencapai 15.000 prajurit.

Sabtu sore (12/8), Perdana Menteri (PM) Lebanon Fouad Siniora 
telah menelepon Yudhoyono dan dalam pembicaraan tersebut, Siniora
minta agar Indonesia bersedia mengirimkan prajuritnya untuk 
bergabung dalam Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB tersebut.

Dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1701 yang dikeluarkan 
baru-baru ini, disebutkan bahwa harus dilakukannya penghentian
permusuhan serta gencatan senjata di Lebanon. Kemudian dilakukan
rekonstruksi terhadap berbagai fasilitas yang hancur akibat
pertempuran antara serdadu Israel, pasukan Hizbullah serta 
tentara Lebanon.

Yudhoyono mengatakan bahwa Presiden Prancis Jacques Chirac 
juga telah meneleponnya untuk mengucapkan terima kasih atas 
peranan Indonesia untuk menghentikan pertempuran di Lebanon 
serta minta pasukan TNI dikirim ke negara tersebut.

Yudhoyono mengatakan dirinya telah berkomunikasi dengan PM 
Malaysia Abdullah Ahmad Badawi serta Sultan Hassanal Bolkiah 
dari Brunei Darussalam agar kedua negara ASEAN tersebut juga
menyiapkan pasukannya untuk dikirim ke Lebanon jika muncul 
permintaan PBB. [EL, Ant] 









***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to