orang memilih organisasi karena merasa dekat dengannya, ini masalah
primordialisme.

fpi pun kulturnya NU, kalo mau blak blakan.  makanya yg saya sebut tadi
adalah nu dikawasan jawa timur dan jawa tengah pedalaman.  itu untuk
membedakan dengan kalangan nu di kawasan tapal kuda, dengan jamiatul khair
di nusa tenggara, dan kalangan nu di wilayah jawa barat.  kejawaan mereka
membuat mereka lebih mingling dengan masyarakatnya.

orang nu yg keras .. banyak kok.  lihat aja si ainul yakin yg suka teriak
keras keras di web swara muslim itu, atau pak ma'ruf amin yang fatwa
keluaran di ma'ruf amin administrationnya bikin gonjang ganjing dunia
persilatan.  nu pedalaman yg kritis mdel tapal kuda.  ada juga ... why not.

fpi, dengan latar betawi sendiri, banyak dipengaruhi unsur para habaib yg
lagi cari pijakan kukuasaan baru di tengah masyarakat yg sedang berubah.
ini saya lihat dalam kacamata sosiologis.  bukan dogma keagamaan.

kalau mau bicara ht indonesia pun sudah mengalami banyak gonjang ganjing,
terutama sekitar reformasi.  lha itu, boss lamanya kena depak ...  diganti
orang lokal semua sekarang.  padahal dulu kan masih suka ngeliat tulisannya
abdurahman al baghdadi yg warga negara australia itu.   :D

btw, nogososronya masih di cari yah ....  di tempat saya sudah ndak ada.
masih di carikan di teman sebelah.


salam,
Ari Condro





On 8/24/06, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Mas Yohannis,
> Pendidikan sekular yang saya pahami adalah memisahkan antara spirit ilmu
> agama dengan ilmu keduniaan (sains teknologi). Sistem pendidikan sekular
> banyak diterapkan di negara Amerika, Eropa bahkan Indonesia. Misalnya produk
> pendidikan sekuar, akan menghasilkan seseorang sejak SD menguasai hanya satu
> sisi keilmuan yakni agama saja (diwakili beberapa pesantren) atau ilmu sains
> teknologi saja. Atau kalau pun dia mempunyai ilmu agama yang mumpuni tapi
> ajaran agama itu tidak berdampak terhadap kehidupan sehari-hari dia baik
> moral, behaviour dll.
>
> Bagi yang muslim maaf jika ini agak menyinggung.
> Dia mungkin shalat, puasa rajin (baca ibadahnya rajin) namun pola pikir
> dan pola sikap dia tidak sesuai islami atau agamanya. Misalnya dia korupsi,
> melacur, makan makanan riba, hidup jauh dari aturan agama, menolak syariat
> Islam. Atau kebalikannya. Guru ngaji tapi memperkosa, jadi garong, dll Ilmu
> ya sebatas ilmu minus amal.
>
> Bagi muslimah dia menolak pakai busana muslimah, melakukan pacaran
> (ta'rabuz zina atau mendekati zina), dia bebas berekpresi, berbuat,
> bertingkah laku, seolah-olah agamanya tak mengatur semua itu.. baik dari
> aspek politik, pemerintahan, bernegara, sosial, busana, budaya, ekonomi,
> hubungan luar negeri dll . Hal ini serius, ni bukan jargon. Islam yang saya
> pahami demikian sangat komplit.
>
> Ajaran guru agama SD hingga SMU itu ndak bohong Islam sekomplit itu.Suerdeh.
> Dia bisa jadi orang yang banyak berbuat baik menyumbang amal dan sangat
> jenius, tapi dia tak merasa beragama.Misalnya di Rusia dan banyak juga di
> Jerman, dan AS.
>
> Pendidikan sekular menghasilkan produk manusia yang materialist oriented.
> HIdupnya hanya mengejar kebahagian materi dan memuja sesuatu yang sifatnya
> seperti popularitas, pujian, kekayaan, harta, wanita, tahta, jabatan,
> eksistensi diri, kemewahan, dan yang serupa dengan itu nggak peduli orang
> lain sengsara Masa bodoh aturan agama, masa bodoh halal haram korupsi, masa
> bodoh konspirasi, imperialisasi, membunuhi jutaan orang, mengeksplorasi
> kekayaan bangsa lain, menghisap habis-habisan kekayaan negara lain.
>
> Pendidikan sekular menghasilkan individu-individu yang egois,
> individualis, hedonis, having fun, hura-hura, menghabur-haburkan harta untuk
> kesenangan pribadi nggak peduli penderitaan orang lain. Yang penting aku
> bahagia, populer dan hidup aman, yang lain masa bodoh..
>
> Kalau non Kristen...saya kira mas Yohannis lebih memahaminya.^_^
>
> Apa yang saya inginkan di pendidikan Indonesia, balance penguasaan
> aplikasi ilmu agama dan sains teknologi. Hidup untuk pengabdian pada Tuhan
> semesta alam, bukan semata-mata materi. Materi digunakan untuk sarana
> meningkatkan pengabdian juga...
>
>
> Mas Ari,
> sepahaman saya Bukan NU, MUhamadiyah, PKS, HTI, Salafi, MMI, FPI,
> Persis,Tablig-nya atau dia tak masuk organisasi salah satu diantaranya. saya
> memahami yang membuat orang membumi ditengah-tengah masyarakat, bukan
> ditentukan oleh organisasinya tapi personal masing-masing masyarakat yang
> dipengaruhi berbagai faktor.
>
> NU, of course mungkin lebih membumi karena sudah memiliki brand image,
> organisasi paling tua. Selain itu juga karena mas Ari hidup di tengah-tengah
> NU sehingga merasa enjoy atau lebih memahami NU dibanding ormas lain. ^_^
> Akan beda persoalannya dengan orang lain di organisasi lain. Misalnya FPI
> dan FBR lebih membumi di tanah Betawi. Organisasi hanyalah wadah untuk
> menyatukan gerak.Soalnya merubah keadaan, sendirian ... itu tak mungkin.
> Meski semua berawal dari satu orang.
>
> Saya akan bilang, I love islam and all moslem apalagi yang memperjuangkan
> syariat Islam. (tanpa terkecuali) ^_^
>
>
> salam,
> aris
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Yohanis Komboi <[EMAIL PROTECTED] <ykomboi%40gmail.com>> wrote:
> Iya mas Ari, mas Munajat, terimakasih koreksiannya soal Said Aqil al
> Munawar.
>
> Nggak komen dulu ya, ngejar setoran sambil nunggu komentar diajeng Aris...
>
> yk
>
> On 8/24/06, Ari Condro wrote:
> >
> > mas mnemonics,
> >
> > ini adalah produk dari institusi menara gading. beberapa pesantren yang
> > bersikap eksklusif darimasyarakat kulturalnya, juga mengalami friksi
> > dengan
> > masyarakat sekitar.
> >
> > that's why I love NU ... pesantrennya yg paling melt dengan masyarakat.
> > bahkan bisa mingling dengan kalangan abangan. Itulah kenyataan yang saya
> > lihat dalam keseharian masyarakat jawa timuran dan jawa tengahan
> pedalaman
> > ... agak beda emang nuansanya dengan luar jawa yg lebih konservatif dan
> > bersikap keras, meski NU namun bersikap ala muhi lawas ....
> >
> > oh ya, ttg said aqil al munawwar beda dengan said aqil siradz sudah
> > disampaikan mas munajat yah ...
> >
> > salam,
> > Ari Condro
> >
> >
> > On 8/23/06, Yohanis Komboi >
> > wrote:
> > >
> > >
> > > Syahdan dahulu, di tahun 1950-an s/d akhir 1960-an di Irian diadakan
> > > pendidikan berpola boarding school (sptnya Ngruki bgt juga kan?) yang
> > > dikelola oleh gereja. Pendidikan spartaan ini menghasilkan pemimpin
> > formal
> > > papua dan elit masyarakat yg beberapa masih eksis sampai skrg. Dalam
> > > perkembangannya kemudian, banyak terjadi friksi antara pemimpin formal
> > > dengan informal. Ini adalah faultline tersendiri dalam masyarakat
> Papua
> > > yang
> > > sering dimainkan untuk kebutuhan politik.
> > >
> > > Info Papua ini saya ceritakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu yang
> > > dipahami
> > > baik di awalnya, bisa menjadi sebaliknya dimasa datang. Artinya, claim
> > > baik
> > > skrg bisa saja tidak valid overtime.
> >
> >
> >
> >
> >
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]<ppiindia-digest%40yahoogroups.com>
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]<ppiindia-nomail%40yahoogroups.com>
> 6. kembali menerima email: [EMAIL 
> PROTECTED]<ppiindia-normal%40yahoogroups.com>
>
> Yahoo! Groups Links
>
> The great job makes a great man
> pustaka tani
> nuraulia
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to