BISAI <[EMAIL PROTECTED]> wrote:          
BISAI ABU SIMBEL:

APA ARTI SEBUAH PASPOR BILA HAK POLITIK
TETAP DALAM PERKOSAAN

TAP MPRS 25/1966 atau saya singkat dengan TAP saja, berisi sebuah perkosaan hak 
politik atau bebas berpolitik, berisi perkosaan HAM, yang ditelorkan oleh 
sebuah rezim militer ORBA pada jamannya Suharto ketika ia sedang berkuasa total
di seluruh negeri.TAP itu hingga sekarang tetap tak tersentuh meskipun katanya 
Indonesia telah melangkah ke arah demokrasi dan pemulihan HAM.Sungguh aneh 
mengakui adanya HAM, merasa melaksanakannya tapi pemberangus HAM dan hak bebas 
berpolitik, tetap tak boleh dibicarakan apalagi dituntut pencabutannya, yang 
itu masih tetap tabu besar. Mengembalikan paspor para ex MID, dianggap sebagai 
hadiah besar, anugrah yang pasti akan disambut dengan terima kasih besar oleh 
para ex MID. Hampir semua ex MID kalau tidak bisa dibuktikan semuanya telah 
mempunyai paspor mereka sendiri-sendiri yang mereka dapatkan di negeri pemberi 
paspor di mana mereka tinggal sekarang ini. Paspor itu mereka dapatkan relatif 
mudah bahkan ada yang sangat mudah meskipun tentu ada juga yang mengalami 
kesulitan terutama soal waktu yang lebih lama dari yang lainnya (sangat 
sedikit).
  
Lalu paspor yang dirampas oleh rezim orba di masa lampau, akan dikembalikan 
tanpa ada satu perubahan mendasar atas hak bebas berpolitik yang kunci utamanya 
adalah TAP yang ingin terus dipertahankan. Seberapakah nilai sebuah paspor 
hadiah bagi seorang MAHID (MID) tanpa dasar kekuatan dan jaminan politik dalam 
keadaan TAP yang masih berlaku? Nol sen! atau bisa juga dibilang: Nonsens!. 
Tapi pemberi paspor akan mendapatkan keuntungan politik, nasional maupun 
Internasional, bukan main besarnya. Mereka akan mendapat diploma HAM, diploma 
DEMOKRASI dan bahkan mungkin juga hadiah Nobel. Belum lagi efek positip pada 
pemilihan umum 2009. Sedang para calon penerima paspor sudah tentu akan 
disodori berbagai formulir yang harus diisi dan ditanda tangani yang berisi 
sarat-sarat yang sudah pasti keharusan menjual diri, menjual kehormatan, 
menjual cita-cita perjuangan dan segala macam penghianatan kecil atau besar 
yang akan menjadi bumerang untuk dirinya sendiri maupun rakyatnya.Hanya
 barang-barang yang semacam itulah yang akan mereka(ex mahid) dapatkan. 
Sedangkan ilusi selebihnya akan dibayar mahal untuk menebus sisa hidup yang 
sudah tak seberapa itu. Karenanya kita tidak bisa mengharapkan sesuatu dari 
"sang ratu adil" yang akan datang ke kedutaan untuk bertemu dangan para ex 
mahid untuk memperdagangkan jualannya dengan harga mahal tanpa ada jaminan atau 
garantie bewijs dan cuma menydorkan undang-undang yang pasti cuma menguntungkan 
diri mereka semata. Sebuah tanda tangan sudah cukup untuk mengirim mereka 
(mahid) ke neraka meskipun bersama sebuah paspor made in Indonesia. Tindakan 
yang wajar adalah cuma menyambut kedatangan "sang ratu adil" itu nanti dengan 
spanduk besar yang bertuliskan " CABUT TAP MPRS No. 25/ 1966, BARULAH KITA 
BICARA SOAL PENGEMBALIAN PASPOR".Lalu pulang beramai ramai meninggalkan semua 
korsi kosong tanpa pernah diduduki.

  BISAI.





      Recent Activity
    
      11
  New Members
  
      2
  New Photos

Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
      
   Indonesian language course  
   Indonesian language learn

      Yahoo! Mail
  Next gen email?
  Try the all-new
  Yahoo! Mail Beta.

    Y! Messenger
  Quick file sharing
  Send up to 1GB of
  files in an IM.

    New web site?
  Drive traffic now.
  Get your business
  on Yahoo! search.



  .

 
         


      
http://www.geocities.com/herilatief/
  [EMAIL PROTECTED]
  Informasi tentang KUDETA 65/Coup d'etat '65 
Klik: http://www.progind.net/   
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 
   




                                
---------------------------------
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke