-----Original Message-----

 
 
  _____  

 
 



JAKARTA, KCM--Nama besar ternyata bukan jaminan. Duo Ratu yang diawaki Maia 
Ahmad dan  Mulan Kwok, akhirnya terpaksa dilengserkan dari panggung. 
Gara-garanya,  Mulan, sang vokalis, dianggap tak santun saat tampil di hadapan 
Presiden dan para pejabat serta perwakilan negara sahabat pada malam puncak 
perayaan HUT Partai Demokrat, di Pekan Raya Jakarta (PRJ) Jumat (8/9) pekan 
lalu. 
Dari enam lagu yang dijadwalkan, hanya dua lagu yang akhirnya bisa Ratu 
bawakan. Saat hendak membawakan lagu ketiga, mereka pun dipaksa untuk turun 
panggung. 
Usut punya usut, pelengseran tersebut berkait dengan salah pengucapan  nama 
Presiden dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Bambang Susilo Yudhoyono 
(BSY). 
Itu baru kesalahan pertama. Yang dinilai justru sedikit fatal justru ketika 
mantan presiden Abdurahman Wahid, yang biasa disapa Gus Dur itu, muncul saat 
Ratu membawakan lagu keduanya. 
Sontak saja perhatian tertuju pada Gus Dur. SBY menyambutnya. Melihat itu, 
Mulan tak kalah gesit. Ia lalu melontarkan sapaan akrabnya. "Selamat datang 
saudara Gus Dur," ucap Mulan cuek. 
Mendengar ucapan itu, jelas saja banyak orang yang kaget, juga gerah. Mulan 
dianggap tak santun. "Saya tak tahu ada instruksi dari siapa, yang pasti kabel 
soundsystem terpaksa dicabut, Jadi pas mereka mau masuk lagu kedua, suaranya 
tak muncul. Maia sempat melirik ke belakang. mereka lalu diberi tanda untuk 
turun," ungkap Sri Mulyono, Ketua Departemen Sosial DPP Partai Demokrat, di 
Jakarta, Selasa (12/9). 
Max Sopacua, Wakil Ketua Fraksi Demokrat DPR-RI, yang ditemui di tempat 
berbeda, mengaku terkaget-kaget mendengar apa yang dilontarkan Mulan saat 
menyapa Presiden dan juga Gus Dur kala itu. 
"Terus terang saat itu, saya kaget mendengarnya. Sebagai anak negeri kok tak 
tahu nama pemimpinnya. Tapi saya pikir dia grogi saat itu," kata Max Sopacua di 
Jakarta, Selasa (12/9). 
Max sendiri hanya menyayangkan kurangnya sikap profesional Ratu. "sebagai 
seorang entertainment yang profesional seharusnya dia bisa menguasai panggung 
dan mengetahui lingkungannya," katanya. 
Kejadian yang dialami Ratu sebaiknya juga menjadi pelajaran buat pelaku 
entertainmen lainnya. Seorang penghibur, menurut max--yang juga menjabat Ketua 
Komunikasi dan Informasi (Kominfo) DPP Partai Demokrat itu, seharusnya bisa 
beradaptasi dengan lingkungannya dan menguasai lingkungannya. 
"Seharusnya Ratu bisa membedakan siapa audiens-nya. Kalau kemarin tak ada 
bedanya bagi Ratu tampil dihadapan kepala negara dengan masyarakat kebanyakan," 
ujarnya. 
Max justru memuji penampilan pedangdut Cici Paramida yang tampil begitu elegan 
pada saat itu. "Dari cara berpakaian saja sudah sangat lain," katanya. 
Ya, tak hanya Duo Ratu, pedangdung Cici Paramida dan penyanyi senior Titiek 
Puspa didaulat untuk menjadi pengisi acara tersebut. Soal penampilan Titiek 
Puspa, tak usah lah diragukan lagi. Karena ia memang sudah mumpuni di 
bidangnya. 
"Kejadian ini harus menjadi hikmah buat Ratu. Pihak manajemen juga harus selalu 
mengawal mereka untuk tidak lupa memperhatikan faktor lingkungan," kata Max. 
Vitalia Ramona, Manajer Ratu, tak membantah tudingan jika Mulan telah melakukan 
kesalahan itu. Pihaknya mengaku telah meminta maaf atas kejadian itu. Kepada 
Gus Dur, Ratu telah menyatakan permohonan maafnya melalui Yenny Zannuba Wahid, 
putri Gus Dur. "Kami langsung telepon Mbak Yenni untuk menyampaikan permohonan 
maaf dan dia bilang tak masalah,"  ujar Vita saat dihubungi melalui telepon 
genggamnya. 
"Pada saat itu juga, kami telah memohon maaf atas penyebutan nama presiden," 
katanya 
Tak dipungkiri, lanjut Vita, jika Ratu pada malam itu tampil gugup. Maklumlah, 
ini pengalaman pertama bagi Ratu harus tampil di hadapan para pejabat negara. 
Selain Presiden SBY dan Ibu Negara, juga hadir Wapres Yusuf Kalla, Gubernur 
Sutiyoso dan para duta besar negara sahabat serta ribuan kader Partai Demokrat. 
Menurut Vita, apa yang terjadi beberapa hari lalu akan dijadikan pelajaran. 
"Briefing adalah hal yang paling utama. terus terang kami bingung, terlalu 
banyak orang yang mengklaim sebagai panitia. Next time kita akan lebih 
berhati-hati," katanya.  
 
 
<http://groups.yahoo.com/group/triloka/join;_ylc=X3oDMTJnbXF0MWgyBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE0OTE4ODUxBGdycHNwSWQDMTYwMDEzNjM4OARzZWMDZnRyBHNsawNzdG5ncwRzdGltZQMxMTU4MTMyOTY2>
  



[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke