Iya mbak, satu hal dalam tulisan ini memuat tentang sekelumit sejarah Islam. 
Ada istilah khilafah dan beberapa keadaan masa kekhilafahan ada didalam opini 
tersebut, harusnya teman-teman dahulu yang mengatakan hal itu utopis 
mengevaluasi kembali pernyataannya. 
   
   Utopis itu tidak pernah akan terjadi atau mustahil, kenyataannya tidak sama 
sekali. Telah terjadi selama 12 abad lebih. Itu sejarah umat Islam, akankah 
dilupakan? Khilafah bukan milik satu golongan tapi seluruh umat Islam.
   
   Bila saja vatikan membaca sejarah penaklukan Baitul maqdis Palestina oleh 
Umar bin Khattab dan Panglima perang Sholahuddin Ayyubi karena kezaliman 
penguasa disana, dibandingkan dengan Pasukan salib yang melakukannya sungguh.. 
steorotipe itu akan terbalik. 
   
   Sholahuddin memberi tenggang waktu 40 hari bagi umat kristiani dan Yahudi 
yang ingin meninggalkan Baitul Maqdis, mereka dilindungi baik harta dan 
jiwanya. Sholahuddin mengecam keras pembunuhan terhadap umat agama lain. 
Sholahuddin bahkan memberikan santunan uang perjalanan bagi kurang mampu serta 
membiarkan salib-salib emas yang besar untuk dibawa dengan damai dan sentosa.
   
  Demi perdamaian dan menjaga kehormatan nama Panglima perang Inggris, 
Sholahuddin (pura-pura) kalah menghadapi Richard si Lion Heart yang sebetulnya 
memang sudah kalah kekuatan, sehingga dia tidak malu untuk melakukan perjanjian 
damai dengan umat Islam. Dan Sholahuddin membiarkan Richard keluar dari medan 
laga dengan tenang dan tanpa rasa malu.
   
  Bila saja orang memahami bahwa sejak Khilafah Islamiyah itu ada, maka di 
Baitul Maqdis tercipta toleransi dan keharmoniasan tiga umat beragama. Orang 
nasrani maupun Yahudi dibiarkan berhaji atau ziarah ke sana (betlehem) dengan 
aman. Tapi saat khilafah runtuh tahun 1924, terbentuk negara Israel 1968... 
maka mulailah perang dan kemelut yang tak pernah habis dan di Timur Tengah di 
Palestina, Lebanon dll. Cobalah dicek sejarah pernahkah masalah Palestina 
seperti berlarut-larut sekarang ini, terjadi juga  sebelum abad 19.
   
  salam
  aris
   
   
   
   
   
   
  

ndah maldiniwati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  seandainya saja informasi ini juga bisa diterima oleh vatikan...
seandainya mereka mau sedikit belajar tentang sejarah islam...

orang padang diidentikkan dengan pelit
orang batak diidentikkan dengan kekasaran
orang jawa diidentikkan dengan basa basi
apakah "stempel itu" berarti semua orang dari tiap suku itu juga 
adat-nya begitu??? sghhh....

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" wrote:
>
> REPUBLIKA
> Rabu, 20 September 2006
> 
> 
> Islam dan Jalan Pedang 
> Rosihon Anwar
> Dosen Pascasarjana dan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati 
Bandung
> 
> 
> Belakangan ini, media banyak mewartakan protes para pemuka Muslim 
di dunia, atas pernyataan Paus Benediktus XVI bahwa Nabi Muhammad 
SAW menyebarkan Islam dengan kekerasan. Ini merupakan gambaran 
stigmatik sebagaian tokoh Barat tentang Islam. Gambaran stigmatik 
serupa pernah menyeruak ke permukaan dalam kasus poster Nabi 
Muhammad SAW. Tentu saja harus ada upaya pelurusan terhadap 
kekeliruan-keleliruan ini. Benarkah Islam disebarkan dengan pedang? 
> 
> Tanpa pedang
> Islam sesungguhnya disebarkan dengan dakwah, bukan dengan pedang. 
Perhatikan argumentasi historis berikut. Pertama, ketika berada di 
Makkah untuk memulai dakwahnya, Nabi tidak disertai senjata dan 
harta. Kendati demikian, banyak pemuka Makkah seperti Abu Bakar, 
Utsman, Sa'ad ibn Waqqas, Zubair, Talhah, Umar bin Khattab, dan 
Hamzah yang masuk Islam. Berkaitan dengan ini, Ustadz Al Aqqad, 
dalam buku 'Abqariyyah Muhammad, mengatakan bahwa banyak orang 
Makkah masuk Islam bukan karena tunduk kepada senjata.
> 
> Kedua, ketika Nabi dan para pengikutnya mendapat tekanan yang 
sangat berat dari kafir Quraisy, penduduk Madinah banyak yang masuk 
Islam dan mengundang Nabi serta pengikutnya hijrah ke Madinah. 
Mungkinkah Islam tersebar di Madinah dengan senjata?
> 
> Ketiga, pasukan Salib datang ke Timur ketika Khalifah Bani Abbas 
berada dalam masa kemunduran. Tak diduga, banyak anggota pasukan 
Salib tertarik kepada Islam dan kemudian menggabungkan diri dengan 
pasukan Salib lainnya. Thomas Arnold, dalam Al Da'wah ila Al Islam, 
menyebutkan bahwa mereka masuk Islam setelah melihat kepahlawanan 
Salahuddin sebagai cerminan ajaran Islam. 
> 
> Keempat, pada abad VII H (XIII M) pasukan Mongol di bawah pimpinan 
Hulagu memporak-porandakan Baghdad, ibu kota Khilafah Abbasiyah, 
beserta peradaban yang dimiliki Islam. Mereka menghancurkan masjid-
masjid, membakar kitab-kitab, membunuh para ulama, dan serentetan 
perbuatan sadis lainnya. Tahun 1258 merupakan lonceng kematian bagi 
khilafah Abbasiyah. Akan tetapi, sungguh mencengangkan bahwa di 
antara orang-orang Mongol sendiri yang menghancurkan pemerintahan 
Islam ternyata banyak yang memeluk Islam.
> 
> Kelima, sejarah menjelaskan bahwa masa terpenting Islam adalah 
masa damai ketika diadakan perjanjian Hudaibiyah antara orang-orang 
Quraisy dan Muslimin yang berlangsung selama dua tahun. Para 
sejarawan pun mengatakan bahwa orang yang masuk Islam pada masa itu 
lebih banyak dibanding masa sesudahnya. Ini menunjukkan bahwa 
penyebaran Islam banyak terjadi pada masa damai bukan masa 
peperangan.
> 
> Keenam, tidak ada kaitan antara penyebaran Islam dan peperangan 
yang terjadi antara Muslimin dan Persia serta Romawi. Ketika 
peperangan antara mereka berkecamuk dan orang-orang Islam memperoleh 
kemenangan kemudian peperangan berhenti, pada saat itu para dai 
menjelaskan bangunan, dasar, dan filsafah Islam. Dakwah Islam itu 
yang kemudian menyebabkan orang-orang non-Islam --terutama mereka 
yang tertindas oleh penguasa-- masuk Islam.
> 
> Fage Roland Oliver, dalam bukunya A Short History of Africa, 
menjelaskan bahwa Islam tersebar di Afrika justru ketika daulah-
daulah Islam di sana telah runtuh. Islam tersebar di sana melalui 
peradaban, pemikiran, dan dakwah Islamiyah. 
> 
> Ketujuh, Islam tersebar luas di Indonesia, Malaysia, dan Afrika 
lewat orang-orang dari Hadramaut yang tidak didukung oleh harta dan 
penguasa, dan atau Islam diajarkan oleh orang-orang Indonesia yang 
berwatakkan Islam dalam kefakiran. Kedelapan, peneliti dunia Islam 
Jerman, Ilse Lictenstadter, dalam Islam and the Modern Age, 
mengatakan bahwa pilihan yang diberikan kepada Persia dan Romawi 
bukanlah antara Islam dan pedang, tetapi antara Islam dan jizyah 
(pembayaran pajak). 
> 
> Motivasi perang
> Kenyataan bahwa sejarah Islam diwarnai dengan peperangan merupakan 
fakta yang tidak dapat dibantah. Bila Islam disebarkan dengan 
dakwah, lalu kenapa terjadi peperangan? Di antara motivasi 
peperangan dalam sejarah Islam adalah: Pertama, mempertahankan jiwa 
raga. Seperti disebutkan dalam sejarah, sebelum hijrah orang-orang 
Islam belum diizinkan untuk berperang. Padahal umat Islam memperoleh 
berbagai siksaan dan tekanan dari kafir Quraisy.`Ammar, Bilal, 
Yasir, dan Abu Bakar adalah di antara mereka yang mendapat perlakuan 
keras itu.
> 
> Ketika perlakuan kafir Quraisy semakin keras dan umat Islam 
meminta izin kepada Nabi untuk berperang, Nabi belum juga 
mengizinkan karena belum ada perintah dari Allah SWT. Namun, ketika 
Nabi beserta pengikutnya hijrah ke Madinah dan kafir Quraisy 
bertekad untuk membebaskan kota itu dari Islam, maka Allah SWT 
akhirnya --karena demi membela diri orang-orang Islam sendiri-- 
mengizinkan mereka berperang (QS Al Hajj [22]:37). Namun izin itu 
dikeluarkan dengan beberapa persyaratan seperti demi jalan Allah 
SWT, bukan demi harta atau prestise, mempertahankan diri, dan tidak 
berlebihan (QS Al-Baqarah [2]:190).
> 
> Data historis yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hal di atas 
adalah penyebaran Islam ke Habsyi, sebuah kota yang tidak begitu 
jauh dari jazirah Arab dan kota yang pernah menjadi tujuan hijrah 
Nabi. Orang-orang Islam tidak pernah memerangi kota itu karena tidak 
mengancam keselamatan mereka. Bila penyebaran Islam dengan kekuatan, 
tentunya orang-orang Islam sudah menghancurkan kota itu. Seperti 
diketahui, umat Islam saat itu sudah memiliki angkatan laut yang 
cukup kuat.
> 
> Kedua, melindungi dakwah dan orang-orang lemah yang hendak memeluk 
Islam. Seperti diketahui bahwa dakwah Nabi memperoleh tantangan 
keras dari kafir Quraisy Makkah. Mereka menempuh jalan apa saja 
untuk menghalanginya (QS al-Fath [48]:25). Banyak penduduk Makkah 
dan Arab lainnya bermaksud memeluk Islam, tetapi mereka takut 
terhadap ancaman itu. Allah lalu mengizinkan Rasul-Nya beserta 
pengikutnya untuk melindungi dakwah dengan cara berperang.
> 
> Ketiga, mempertahankan umat Islam dari serangan pasukan Persia dan 
Romawi. Keberhasilan dakwah Nabi dalam menyatukan kabilah-kabilah 
Arab di bawah bendera Islam ternyata dianggap ancaman oleh penguasa 
Persia dan Romawi --dua adikuasa saat itu. Itu sebabnya, mereka 
mengumumkan perang dengan umat Islam.
> 
> Tahun 629 M Nabi mengutus satu kelompok berjumlah 15 orang ke 
perbatasan Timur Ardan untuk berdakwah, tetapi semuanya dibunuh atas 
perintah penguasa Romawi. Pada tahun 627 M Farwah bin Umar Al 
Judzami, gubernur Romawi di Amman, memeluk Islam. Untuk itu, ia 
mengutus Mas'ud bin Sa'ad Al Judzami menghadap Nabi untuk 
menyampaikan hadiah. Ketika berita itu sampai ke telinga 49 orang-
orang Romawi, mereka memaksa Farwah untuk keluar dari Islam, tetapi 
paksaan itu ditolaknya. Akibatnya, ia dipenjara dan akhirnya 
disalib. Atas alasan itu dan demi melindungi umat Islam dari 
serangan-serangan Romawi dan Persia berikutnya, Nabi kemudian 
mengumumkan perang.
> 
> Berdasarkan uraian tersebut, tidak ada satu ayat pun atau satu 
kejadian pun dalam sejarah permulaan Islam yang mengisyaratkan bahwa 
Islam disebarkan dengan peperangan (senjata). Peperangan yang 
terjadi hanyalah karena terpaksa untuk membela diri, melindungi 
dakwah dan kebebasan beragama, serta melindungi umat Islam dari 
serangan Romawi dan Persia.
> 
> Ikhtisar
> - Pernyataan Islam disebarkan dengan pedang adalah stigma yang 
dibuat Barat terhadap Islam.
> - Sejarah menunjukkan bahwa Islam selalu disebarkan lewat alan 
dakwah, pemikiran, dan kesantunan.
> - Keterlibatan umat Islam dalam perang, selalu didorong oleh 
motivasi membela diri di jalan Allah SWT.
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links












The great job makes a great man
  pustaka tani 
  nuraulia

                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke