Ghibah dan Riya Oleh Prof. DR. Achmad Mubarok MA* Didalam Bulan suci Ramadhan sebaiknya ghibah dan riya dihindarkan sebab selain merusak ibadah puasa juga merusak jiwa. Sebagaimana penyakit fisik mengenal komplikasi, penyakit hati juga mengenalnya. Demikian juga penyebab penyakit, baik penyakit fisik maupun penyakit hati juga ada penyebab dominannya. Dari itu maka dalam ilmu kesehatan dikenal slogan yang berbunyi : mencegah datangnya penyakit itu lebih baik dari pada mengobati, wiqayatussihhati khoirun minal `ilaj.
Sumber dari penyakit hati adalah hubbud dunya wa karahiyat al maut, cinta dunia dan takut mati. Dunia disimbolkan dengan harta dan kekuasaan/pangkat (al mal wa al jah wa al riyasat). Demikian juga ghibah dan riya juga bersumber dari hal tersebut. Ghibah atau menggunjing adalah menceriterakan atau menyebutkan tentang seseorang tidak didepan orangnya atau secara gaib, satu hal yang jika didengar oleh orang yang bersangkutan pasti ia tidak menyukainya, meskipun yang dikatakan itu benar. Agama Islam mengajarkan agar kita hanya berbicara hal yang baik dan perlu, jika tidak ada hal baik yang perlu dikatakan maka sebaiknya diam(fal yaqul khoiran au liyashmut). Nabi mengajarkan agar jika kita berbicara maka pembicaraan itu merupakan perwujudan dari zikir, jika diam maka diamnya merupakan perwujudan dari berfikir dan jika melihat, maka penglihatannya itu merupakan perwujudan dari mengambil pelajaran (shumti fikran, wa nuthqy zikran, wa nazory `ibratan). Dalam perspektip ini maka pekerjaan menggunjing merupakan pekerjaan yang kontra produktip, yang menurut Al Gazali disebabkan oleh beberapa hal : 1. Menggunjing karena sedang menghilangkan rasa sebal kepada yang digunjing. 2. Karena sedang mendukung teman yang kebetulan lawan dari yang digunjing. 3. Merasa sedang dimusuhi oleh orang yang digunjing. 4. Ingin membersihkan diri dari anggapan orang tentang sesuatu yang tidak baik. 5. Ingin dianggap lebih tinggi dari orang lain. 6. Semata-mata karena dengki 7. Sekedar bergurau 8. Menganggap rendah orang yang digunjing 9. Karena kagum kepada yang digunjing 10. Karena kasihan kepada yang digunjing 11. Bisa juga karena marah, yang marahnya itu karena membela kebenaran. Pekerjaan menggunjing bukan hanya contra produktip dan menyakiti orang lajn, tetapi juga berdosa. Meski demikian ada gunjingan yang dibolehkan, yaitu : 1. Ketika melaporkan perbuatan kriminal kepada petugas berwenang. 2. Ketika meminta pertolongan untuk mencegah kemungkaran 3. Ketika menegur kelakuan orang lain (dakwah) atau ketika menjadi saksi demi menyelamatkan orang yang tak bersalah. 4. Ketika meminta fatwa tentang perbuatan yang perlu keterangan rinci. 5. Ketika menanyakan identitas seseorang (gelarnya, pangkatnya dsb.) 6. Ketika mengingatkan kepada orang lain agar hati-hati terhadap perilaku jahat yang jelas-jelas ia ketahuinya. Riya Sedangkan riya adalah melakukan sesuatu sekedar ingin dilihat atau dinilai oleh orang lain, bukan ikhlas karena Allah.. Jadi kebalikan dari riya adalah ikhlas. Dalam perspektip nilai amal, kualitas amal sangat ditentukan oleh keikhlasan. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa orang Islam itu sia-sia, kecuali yang mukmin, yang mukminpun sia-sia kecuali yang pandai atau alim, tapi yang alimpun sia-sia kecuali yang beramal, dan yang beramalpun sia-sia kecuali yang ikhlas. (al Muslimun kulluhum halka illa al Mu'minun, wa al Mu'minun kulluhum halka illa al `limun, wa al `alimun kulluhum halka illa al `amilun, wa al `amilun kulluhum halka illa al mukhlisun). Sebagaimana penyakit fisik dapat mengakibatkan konplikasi, penyakit hati juga demikian. Dari cinta harta menjadi mencari gengsi, kemudian dengki, takabbur, riya, ghibah dan seterusnya. Bagaimana mengobati penyakit ghibah dan riya ? Penyakit ghibah dan riya sebenarnya merupakan eskalasi dari penyakit lain, oleh karena itu sebenarnya resep untuk mengobati penyakit itu harus dengan menggunakan terapi umum penyakit hati. Ada sebuah hadis tentang bagaimana mengobati penyakit hati, yang isinya sudah didakwahkan dalam bentuk lagu sejak zaman para wali hingga Cak Nun, yaitu yang berjudul Tamba ati.. Kata Cak Nun tamba ati (obat hati) itu ada lima perkara : 1. Kerjakan salat malam. 2. Zikir panjang diwaktu malam 3. Membaca Qur'an dengan merenungkan maknanya 4. Biasakan puasa (perut lapar) 5. Bergaul dengan orang saleh. Sedangkan pengobatan secara khusus ghibah, menurut para ulama ada tiga hal, yaitu : 1. Banyak membaca yang memperluas ufuk wawasan 2. Aktip interospeksi, muhasabah, sibuk mengurusi keburukan diri sendiri. 3. Memadukan ilmu dan amal. Sebagai illustrasi tentang kecenderungan manusia, ada hadis yang menceriterakan kisah Nabi Isa. Suatu hari Nabi Isa berjalan diringi oleh murid-muridnya melewati sebuah bangkai binatang yang sangat besar. Ketika sampai di tujuan, mereka ditanya oleh orang tentang apa yang telah dilihat di perjalanan. Seorang muridnya mengatakan bahwa ia melihat bangkai besar yang sangat menjijikkan. Yang lain mengatakan melihat bangkai yang baunya sangat busuk, yang lain menyebutkan menyeramkan, dan ketika Nabi Isa yang ditanya, beliau mengatakan bahwa beliau melihat bangkai yang giginya sangat putih. Dari hikayat itu nampak bahwa persepsi manusia terhadap sesuatu bergantung kepada pusat perhatiaannya. Bagi yang pusat perhatianya pada keburukan, maka bau busuk, menjijikkan dan menyeramkan langsung terserap sebagai informasi yang disebarluaskan kepada orang lain, tapi bagi Nabi Isa, bau busuk tidak menarik perhatiannya, karena yang ada pada hati Nabi Isa hanya ada ruang memori kebaikan, sehingga keburukan tidak terekam. Wallohu a`lamu bissawab Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com =================================================================== Mubarok Institute diasuh oleh Prof. DR Achmad Mubarok MA seorang guru besar psikologi Islam Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Jakarta, Universitas Assyafiiyah. tersedia rubrik konsultasi yang akan dijawab langsung oleh Prof. DR. Achmad Mubarok MA di http://mubarok-institute.blogspot.com =================================================================== Profile Prof. DR. Achmad Mubarok MA *) lahir 15 Desember 1945 di Purwokerto, anggauta MPR-RI periode 1999- 2004, sebenarnya lebih sebagai insan pendidikan . Pengalaman kerjanya yang merayap dari guru SD hingga dosen Pascasarjana, dari kepala SR hingga Wakil Rektor dan Sekjen Asosiasi Perguruan Tinggi (BKSPTIS Pusat) mengantarnya menjadi seorang akademisi yang kaya pengalaman. Aktifitas organisasi yang dimulai dari ormas tingkat kecamatan hingga organisasi international mengantarnya pada pergaulan yang sangat luas menembus batas. Sehari-hari Pak Mubarok, demikian panggilan akrabnya, adalah dosen, pengasuh pesantren, da`i , konselor agama dan konselor keluarga. Dalam lintas cultural, penulis adalah Wk. Ketua Komisi Kajian Majlis Ulama Indonesia Pusat, Vice Presiden Islamic Millennium Forum (IMFO), Editorial Board Islamic Millenium Journal, Dewan Penasehat Asosiasi Psikologi Islam, Mentor Psikologi Islam di The International Institute of Islamic Thought –IIIT Indonesia dan Vice Presiden The International Association of Moslem Psychologist. Sudah belasan buku ditulisnya diseputar Perbandingan agama, dakwah, psikologi dan tasauf;antara lain; Perbandingan Agama Islam Kristen (1985), Untaian Hikmah (1986) Psikologi Dakwah (1988) Konseling Agama, Teori dan Kasus (1989) Jiwa Dalam Al Qur'an, Solusi Krisis Kerohanian Manusia Modern (2000), Panduan Akhlak Mulia, Membangun Manusia Berkarakter (2001) Psikologi Qur'ani (2001) Pendakian Menuju Allah, Bertasauf Dalam Hidup Sehari-hari (2002) Sunnatullah Dalam Jiwa, Sebuah Pendekatan Psikologi Islam (2002) ,Etika dan Moral Kepemimpinan (2003), Agenda Generasi Intelektual (2003) Keluarga Sakinah Menuju Masyarakat Islam (2003) Fiqh Perdagangan Bebas (2003), Mengaji Islam Dari Rasional Hingga Spiritual (2004) Psikologi Keluarga(2005). *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/