Bos, wilayah timur itu paling rawan dan sering bergolak, ya Ambon, Poso, NTT. Soal bom-bom bbrp tahun lalu, itu terjadi merata di Indonesia, termasuk di Jakarta. Yang berbeda adalah saya tidak membela pelakunya. Saya sangat sangat setuju pelakunya dihukum mati. Saya tidak peduli kalo dia muslim sekali pun....
Tidak ada yg se-seram2 seperti yang juga pernah terjadi di Maluku... ----- Original Message ----- From: "BUD'S" <[EMAIL PROTECTED]> To: <ppiindia@yahoogroups.com> Sent: Tuesday, September 26, 2006 4:06 PM Subject: Fw: [ppiindia] Tibo dkk : Eksekusi Kami Didepan Umum!! > > Betul, wilayah Barat adalah paling aman, karena kelompok anda bukan merupakan Korban, tolong simak kasus dibawah ini. > > Tasikmalaya ( 26 Desember 1996, Muslim yang berantam. Gereja dan Cina yang jadi Korban ), Situbondo (10 Oktober 1996), dan serangkaian Bom bom an, dimulai dari Bom tempat Ibadah dimalam Natal, sampai bom bunuh diri ( Bali dan Jakarta, walaupun yang di Jak. Korbannya Umat Muslim juga. ) > > Kalau mau tau cerita serem, nih silakan baca : ( Sayang Milis ini tidak bisa kirim gambar ) > > > TASIK BERGOLAK, API BERKOBAR > Oleh: Team Keuskupan Bandung > Sehari setelah umat kristiani merayakan Hari Raya Natal, kerusuhan massal berbau SARA kembali terjadi di Tasikmalaya. Kerusuhan berawal dari peristiwa yang terjadi di Pesantren Condong, Kecamatan Cibeureum, Tasikmalaya. Pada Kamis 19 Desember 1996, Rizal, demikian nama seorang santri yang belajar di pesantren ini, dihukum oleh Habid dan Ikhsan, dua santri senior. Rizal dihukum lantaran kedapatan mengutil di dalam Pondok Pesantren dan hukuman yang diterimanya ialah merendam kaki di kolam. Rizal tidak dapat menerima perlakuan ini, lalu melaporkan kepada orangtuanya, Kopka NA, yang juga tidak bisa menerima perlakuan itu. > > Pada Sabtu 21 Desember 1996, Kopka NA memanggil Habib dan Ihsan ke Mapolres untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Panggilan itu tidak dipenuhi pada waktu itu karena hari libur. Kedua santri senior itu dengan di temani oleh KH Mahmud Farid akhirnya datang menghadap Kopka NA, pada Senin 23 Desember 1996. Pada hari yang sama, di depan pos penjagaan kedua santri itu bertemu dengan NA yang langsung memukul mereka berdua. KH Mahmud Farid yang menyaksikan peristiwa itu berusaha untuk melerai. Sebelum niatnya terlaksana, oknum polisi lain (yakni Serda DH, Serda AM, dan Serda AY) yang tidak tahu-menahu duduk persoalannya langsung menghajarnya, karena dikira Mahmud Farid hendak melawan. Ketiga korban akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Tasikmalaya. Lalu, entah oleh siapa, terbetiklah isue bahwa KH Mahmud Farid telah meninggal dunia karena penganiayaan yang dilakukan para polisi tadi. > > Kenyataannya tidak demikian, sebab pada 24 Desember seorang dokter militer diminta oleh Dandim dan Kapolres, untuk bersama mereka datang ke Pondok Pesantren Condong guna memeriksa kondisi ustad dan dua santri yang dipukul itu. Para santri meminta supaya Habib, Ikhsan dan KH Mahmud dirontgen, namun dokter merasa tidak perlu, karena menurut pemeriksaannya kondisi ketiga pasien itu tidak terlalu parah, cukup diberi obat saja. > > Kamis 26 Desember, setelah isue "kematian" ustad Farid itu tersebar kemana-mana, dimulailah unjuk rasa yang melibatkan ribuan orang. Mula-mula mereka bergerak menuju Mapolres Tasik, menuntut agar oknum-okunum polisi yang terlibat dalam penganiayaan ustad dan dua santri itu diadili. Ketegangan semakin memuncak ketika, entah dari mana dan oleh siapa, terdengar seruan yang bertujuan memanas-manasi massa. Keadaan semakin tegang dan tak terkendali. > > Sementara itu terdengar adzan yang berkumandang dari Mesjid Agung yang berjarak kira-kira 10 meter dari Mapolres. Massa kemudian menuju Mesjid Agung untuk melakukan sholat dzuhur di sana. Selepas sholat masih diupayakan dialog antara massa dan Muspika yang menyertakan juga aparat keamanan. Dialog mengalami jalan buntu, massa keluar dari Mesjid Agung dan menyebar ke berbagai ruas jalan. Lalu massa mulai melakukan aksi penyerangan, pengrusakkan dan pembakaran gereja, rumah-rumah warga keturunan Cina dan penduduk non-muslim, pertokoan, bank show room mobil/motor di sepanjang jalan Ir. H Zainal Mustafa dan daerah lainnya. > > Amukkan massa terus berlanjut dengan melakukan pengrusakan dan pembakaran. Situasi di Kota Administratif Tasikmalaya lumpuh total akibat peristiwa yang berlangsung sejak pukul 10.00 pagi, Kamis 26 Desember itu. Hingga pukul 22.00, aliran listrik terputus sementara aparat keamanan kewalahan berhadapan dengan ribuan massa yang beringas itu. Pasukan ABRI memblokir pusat kota untuk melindungi sejumlah kantor pemerintah termasuk Kantor Pemda yang berada di pusat kota. > > Jum'at 27 Desember 1996, sekitar pkl. 09.00 kerusuhan dan pembakaran kembali digelar. Kali ini kerusuhan mulai menjalar ke pinggiran kota Tasikmalaya, seperti Ciawi, pertigaan Tasik Kawalu, dan tempat-tempat lain dari selatan arah Cikapujang terlihat truk penuh massa berikat kepala. Hal ini karena mereka mencoba masuk Tasikmalaya, namun berhasil dicegat oleh aparat yang telah berjaga-jaga di sana. Para perusuh itu lalu dihalau ke jalanan pinggir Tasikmalaya. > > Pada Pkl. 13.15, setelah sholat Jum'at, massa perusuh menyerang lagi kompleks gereja Katolik. Massa kemudian merusak dan membakar komplek gereja dan yang terakhir membakar sakristi yang penyerangan sebelumnya tidak terbakar. Massa mencoba untuk membakar sekolah (sampai enam kali) tetapi tidak berhasil berkat bantuan dari masyarakat sekitar gereja dan dari Karang Taruna. > > Situasi Tasikmalaya sejak meletusnya tindak kekerasan sangat mencekam. Warga yang menjadi sasaran kemarahan massa dihantui ketakutan. Mereka berusaha mencari perlindungan ditempat yang dirasakan aman. Meskipun menurut pemberitaan berbagai media bahwa situasi Tasik sudah dapat dikendalikan sejak 26 Desember pkl. 22.30 WIB, oleh aparat keamanan baik yang berasal dari Batalyon 301 Kodam III/Siliwangi maupun dari Brigade Infanteri 134 Kostrad, namun berdasarkan pemantauan dan laporan dari lapangan ternyata sampai pada 27 Desember situasi tetap rawan. > > Dari data yang berhasil dihimpun, sedikitnya 100 bangunan terdiri dari toko, pabrik, bank, gereja, kantor polisi, dan sekolah hancur dan hangus terbakar. Sementara kendaraan yang terbakar berjumlah 116 buah yang terdiri dari 76 kendaraan roda empat dan 40 buah kendaraan roda dua. Gereja-gereja yang dibakar dan dirusakkan adalah: > > I. dibakar adalah: > > 1. Gereja Katolik, Jln. SutisnaSenjaya > > 2. Gereja Kristen Indonesia, Jln. Veteran 49 > > 3. Gereja Pentekosta di Indonesia, Jln. Penyerutan > > 4. Gereja Bethel Indonesia, Jln. Citepen > > II. dirusakkan (berat): > > 1. Gereja Gerakan Pentekosta, Jln. Wirataningrat > > 2. Gereja Kerasulan Baru, Jln. Tentara Pelajar > > > 3. Gereja Kristen Immanuel, Jln. Mayor Utaryo > > > III. dirusakkan (ringan) > > 1. Gereja Yesus Sejati > > 2. Gereja Kristen Pasundan. Jln. Silakaso > > 3. Gereja Bethel Tabernakel, Jln. Veteran. > > 4. SD/SMP Kristen BPK Penabur juga dirusakkan. > > 5. SD/SMP Yos Sudarso, Jl. Sutisna Sanjaya > > > > > ----- Original Message ----- > From: Mhoel > To: ppiindia@yahoogroups.com > Sent: Tuesday, September 26, 2006 10:52 AM > Subject: Re: [ppiindia] Tibo dkk : Eksekusi Kami Didepan Umum!! > > > > Terima kasih telah menuduh saya memfitnah.... > > Oh, ya setidaknya di wilayah barat tidak ada tuh yang berbuat keji seperti > tibo CS, trus kemudian dielu-elukan jadi pahlawan... > > ----- Original Message ----- > From: "BUD'S" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <ppiindia@yahoogroups.com> > Sent: Monday, September 25, 2006 9:27 PM > Subject: Re: [ppiindia] Tibo dkk : Eksekusi Kami Didepan Umum!! > > > > > Anda mendapat data dari mana ??? > > > > Berdasarkan data demografi 1998, Poso mempunyai: luas wilayah (28 ribu > kilometer persegi), jumlah penduduk (400.264 jiwa), pemeluk Islam (245.322), > Protestan (143.249), Katolik (2.166), Hindu (8.030) dan Buddha (1.597). ( > http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512-03,id.htm > l ). > > > > Sudah Pernah baca data dari DEPAG belum ini tak kasih tahu, Sulawesi > Tengah, ( Data 2005 ) Islam = 1.577.511 ; Kristen = 322.314 ; Katolik = > 23.829 ; Hindu = 77.292 ; Budha = 4.318 > http://www.depag.go.id/index.php?menu=page&pageid=17 > > > > Yang benar2 mayoritas cuma di Papua, NTT, Sulut dan Bali ( Hindu ), apakah > anda pernah dengar bahwa Mesjid ditutup oleh masa kayak di Jawa ini ??? dan > siapa bilang damai, di Bekasi yang udah ada ijin pun di halang2i pembangunan > Rumah Ibadahnya. > > > > Kok suka sebarkan fitnah tampa dasar ?????? > > > > > > > > > > ----- Original Message ----- > > From: Mhoel > > To: ppiindia@yahoogroups.com > > Sent: Monday, September 25, 2006 9:22 AM > > Subject: Re: [ppiindia] Tibo dkk : Eksekusi Kami Didepan Umum!! > > > > > > > > Kl tidak ada pen-jihad itu, muslim di yg minoritas wilayah timur tentu > sdh > > habis.... sementara kresten di wilayah barat hidup aman, tentram, dan > damai > > di wilayah barat yang mayoritas muslim..... > > > > ----- Original Message ----- > > From: "Harry Adinegara" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: "el seem" <[EMAIL PROTECTED]>; "forums ws" > > <[EMAIL PROTECTED]>; <tionghoa-net@yahoogroups.com>; "ppi > india" > > <ppiindia@yahoogroups.com>; "prol" <proletar@yahoogroups.com> > > Sent: Friday, September 22, 2006 7:22 PM > > Subject: [ppiindia] Tibo dkk : Eksekusi Kami Didepan Umum!! > > > > > > > > Di alam serba kumuhnya sikon ,ekonomi, politik dan keamanan, > mengherankan > > aku :ada juga suara yang menyejukkan. Suara seorang individu yang tidak > mau > > terhanyut oleh political correctness yang kumuh yang melanda > negara/bangsa > > saat ini. > > > > > > Suara AS Hikam, anggota DPR dari partai PKB adalah suara perkecualian > > dari suara minor yang keluar dari hampir semua penggede/birokrat > Indonesia > > dalam menangani problim negara saat ini. > > > > > > . > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > *************************************************************************** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia > *************************************************************************** > __________________________________________________________________________ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Reading only, http://dear.to/ppi > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > > > > > > > Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses > using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin > accept no liability for any loss or damage arising > from the use of this E-Mail or attachments. > Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin accept no liability for any loss or damage arising from the use of this E-Mail or attachments. *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/