==>hati yg berbudi tentunya tidak akan menyiramkan cuka diatas luka ketika dia menawarkan obat penawarnya
meminjam istilah ABG==> gw suka gaya lo!! --- In ppiindia@yahoogroups.com, "js_phine26" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ulasan yg sangat menarik. > > Akal budi yang didengung-dengungkannya menjadi sebuah ironi ketika > dari sisi budi sendiri tidak terlihat pancarannya, hati yg berbudi > tentunya tidak akan menyiramkan cuka diatas luka ketika dia > menawarkan obat penawarnya. > > semoga moment itu menjadi moment bagi semua umat untuk mulai > mengembangkan sikap toleransinya. jika saat ini banyak teror dgn > mengatasnamakan islam semoga saja juga akan tinggal menjadi sejarah > seperti sejarah kekerasan yg pernah tertoreh dalam sejarah dunia. > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "trúlÿsøúl" <trulys0ul@> wrote: > > > > Bisa dilihat perbedaan toleransi pimpinan tertinggi umat > Katolik di Vatikan antara Benedictus XVI dan Yohannes Paulus II. > Yang terakhir ini (ketika masih hidup) merasa perlu berkeliling ke > negara-negara Arab dan dunia Islam untuk menyerukan pentingnya hidup > damai dan dialog antar peradaban dunia. Berkali-kali Paulus mengajak > seluruh umat beragama untuk bersikap toleran dan saling hormat- > menghormati sehingga perdamaian dunia bisa terwujud. Bahkan kita > pernah tercengang ketika Paulus 'nyaris' meminta maaf atas tragedi > yang terjadi pada negara-negara Islam atas perang kolonial di bawah > bendera salib yang didukung para 'Sri Paus' yang dikenal selalu > menjual cek pengampunan itu. > > > > Sayang sekali kita tidak bisa mendengarkan langsung pidato > Benedictus XVI, pimpinan tertinggi umat Katolik itu, yang berbicara > berdasarkan mainstream pemikiran Barat dan sikapnya terhadap doktrin > Islam secara historis. Pidato itu sejatinya masuk pada teritori > sejarah yang menguasai cara fikir Barat terhadap Islam, termasuk > diantaranya hal-hal yang sensitif dan penolakannya terhadap teologi > Islam yang kemudian berakhir dengan perang salib. Menurut hemat > saya, hinaan yang dilontarkan Sri Paus itu -atau juru bicaranya- > adalah bagian dari penolakan tersebut. Mengapa? Sebab ia > membandingkan langsung antara Islam (dan agama-agama lain) dengan > isu-isu penting dan fundamen, diantaranya tentang sikap Tuhan > terhadap agama dan relasi antara agama dan akal. > > > > Lalu tentang isu-isu kekerasan yang melanda dunia dewasa ini, > Sri Paus malah mempersandingkan langsung dengan ajaran Islam. Sikap > ini tidak jauh berbeda dengan pernyataan pemimpin dan tokoh-tokoh > politik seperti George W. Bush yang mengatakan bahwa dirinya tengah > memerangi 'Fasis Islam'. > > > > Apa yang dinyatakan Benediktus memang tidak berbeda dengan > subtansi buku-buku yang dari dulu marak menyudutkan Islam. Anehnya > ada satu buku yang ditulis 150 tahun yang lalu oleh kakek George W. > Bush. Sayangnya saya baru temukan buku tersebut dalam versi Arabnya > berjudul: Muhammad mu'assis al din al islamy wa mu'assis imbarathur > al muslimin (Muhammad; Pendiri Agama Islam dan Pendiri Imperium Umat > Islam). Dalam buku tersebut banyak sekali opini-opini menyesatkan. > Sri Paus rupanya sedikit banyak membaca buku tersebut, terlihat dari > sikapnya terhadap Islam dan umat Islam. Meskipun mungkin saja ada > perbedaan kecil bahwa 'Bush kakek' mengusung hal-hal yang bersifat > teologis atau normatif, sementara yang kedua tidak. > > *** > > Namun apapun yang terjadi, kita perlu menelusuri beberapa ucapan > Benedictus XVI dan kita koreksi bersama. > > > > Pertama, Masalah Agama dan Filsafat. > > Sri Paus Benedictus XVI ketika mengkaji filsafat benar-benar > meng-abuse 'selfregard' (harga diri) sebuah agama dengan > menyalahgunakan kedudukan dan kewenangannya. Di sisi lain dia juga > melakukan penyimpangan falsafi. Padahal terdapat perbedaan yang > sangat jauh antara kehormatan yang dikehendaki pada diri tokoh agama > dan 'penyimpangan yang logis' pada tokoh filsafat. > > > > Kedua, Agama dan Politik > > Benedictus rupanya sangat concern terhadap isu-isu politik > kontemporer sekalipun di kepalanya sudah tersemat mahkota terhormat > dan kursi empuk di singgasana Vatikan. Yang paling jelas adalah > statemennya terhadap isu kekerasan dan penggunaan pedang dalam > penyebaran agama Islam. Padahal di satu pihak tak satupun bukti atau > argumentasi logis yang memperkuat dugaannya itu melainkan hanya > prasangka kosong belaka. Tidak sulit mencari jutaan buku-buku > sejarah Islam yang ditulis para sejarahwan di seluruh dunia. > Terlebih lagi sejarah Islam merupakan kajian yang paling diminati di > negara-negara Barat bahkan kerap dibuktikan dan dipertegas dengan > fakta-fakta sejarah bahwa Islam senantiasa menyerukan rahmat dan > toleransi di seluruh dunia. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, > melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. Al-Anbiya: > 107). > > > > Ketiga, Kristen Timur dan Kristen Barat > > Ini yang menggelikan, Sri Paus mengira bahwa 'format' dan > gambaran utuh Kristen tidak pernah terwujud kecuali di Eropa > kendatipun pembentukannya terjadi di timur. Dari sini sesungguhnya > dia membedakan antara Kristen Timur dan Kristen Barat, seolah-olah > keduanya merupakan dua keyakinan berbeda. Padahal 'orang-orang suci' > di kalangan mereka tahu bahwa timur merupakan tempat wahyu Isa > Almasih (Yesus). Justeru tempat-tempat suci nan bersejarah > seluruhnya- berada di bagian dunia sebelah timur yang amat diberkahi > di dunia. Timurlah sesungguhnya akar dan gerbang utama agama > Kristen. Keyakinan Kristen mendapatkan segala bentuk perlawanan dan > penyiksaan bertubi-tubi di Mameluk Eropa Kuno, sedangkan timur > sebagai tamengnya. > > > > Keempat, menyangkut masalah korelasi antara rasionalitas dan > agama. > > Kita tahu bahwa Eropa sudah lama memisahkan antara agama dan > kehidupan sosial. Kristen memang punya ibadah khusus di gereja tiap > hari Minggu, tetapi ia tak pernah mampu diterjemahkan ke dalam > segala sektor kehidupan publik. Sedangkan Islam menafikan statemen > sebagai agama ritus yang mengikat atau sekumpulan ibadah mahdlah > seperti shalat yang wajib dijalankan tiap hari. Islam > sudah 'bersinergi' dengan kehidupan itu sendiri. Dalam Islam > terdapat tasyri'at dan qanun-qanun yang mengatur hidup dan etika > kehidupan manusia. Secara garis besar, sisi sosial (muamalah) yang > terdapat dalam syariat berjumlah 90% lebih banyak ketimbang sisi > ritual (ibadah). Karena itu, tuduhan bahwa Islam jauh dari logika > manusia merupakan tuduhan yang sama sekali tanpa alasan. Jika Islam > mengatur tingkah laku manusia dengan format yang sempurna dan > komprehensif yang masuk langsung ke semua sendi bidang kehidupan > manusia dengan sangat akurat, baik secara ideologi (fikr), sains > (ilmiah), etika > > (sulukiyah), dan agama ini mengindikasikan bahwa Islam sangat > menghormati akal dan mensucikan spritualitas serta berpandangan > bahwa memisahkan salah satu diantara kedua 'elemen' itu merupakan > kesalahan besar. Dan inilah yang terjadi di Barat sekarang. Ia telah > melepaskan sisi spiritualitasnya, dan membiarkan akalnya terus > berkuasa di berbagai bidang kehidupan. Dalam skala tertentu tercipta > berbagai prestasi, tapi di sisi lain muncul berbagai tragedi akibat > ekses dari kemajuan teknologi yang justeru melenyapkan ruh dan > humanisme itu sendiri di hadapan rasionalitas yang tak mengenal > jalan 'kasih'. Dalam skala lain rasio bisa benar, tapi di sisi lain > akal juga bisa salah. Sri Paus mestinya lebih banyak tahu daripada > yang lain akan kegundahan rasio dalam banyak kasus. Akal tak akan > mampu menembus masalah-masalah seperti ruh, kematian, hidup setelah > mati, dan sebagainya. Bahkan banyak masalah seperti fungsi akal saja > hingga sekarang masih terselubung kabut misteri, sebetapapun > > kemajuan teknologi yang dicapai manusia! > > > > Kelima, Agama dan Kekerasan > > Tanpa tedeng aling-aling tokoh terhormat ini mengaitkan langsung > antara perilaku teror dan agama Islam. Satu hal yang tidak terduga > sama sekali. Kita tidak tahu bagaimana Sri Paus ini melihat Perang > Dunia I dan II yang mengorbankan jutaan manusia yang tak berdosa, > bagaimana pula dia menyaksikan kejahatan Perancis terhadap rakyat di > Aljazair, Moroko dan Tunis. Lalu dia ngomong apa saat mendengar > kejahatan Italia di Libya, tindakan barbar Inggeris di Mesir, > penjajahan Belanda terhadap Indonesia, pembantaian umat Islam Bosnia > oleh Serbia, juga rakyat Cechniya di Rusia? Mengapa Paus juga > bungkam dengan tindakan tak berperikemanusiaan Amerika terhadap > rakyat Afghanistan dan Irak? Apa sih yang dia katakan tentang > penjara Abu Ghraib, kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina dan > Lebanon? Apa yang dia katakan tentang sejarah berdarah Barat > terhadap Islam dan umat Islam? Ngomong apa Paus ini ketika membaca > korban Hiroshima dan Nagasaki di Jepang serta ribuan orang mati di > > Vietnam? Apa katanya mengenai senjata nuklir dan bom cluster? > > > > Amat disayangkan dia sebagai 'tokoh' agama- bicara dengan > menggunakan bahasa politik di medan agama, berusaha membela akal > dengan mengenyampingkan sisi historis agama-agama. Dia berupaya > meninggikan makluk tapi melewati batas hak Sang Khalik. Seorang > penyeru agama kasih dan toleran semestinya tidak menanam pohon > sentimentil dan kebencian antar sesama. Jika demikian, terputuslah > tali kasih yang ingin kau renda.[] > > > > http://religiusta. multiply. com > > > > > > > > --------------------------------- > > Do you Yahoo!? > > Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail. > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/