RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR Komentar: ========
<http://www.tempointeraktif.com/hg/mbmtempo/free> Bagaimanapun, kami (RedTOLERANSI) mengucapkan terimakasih kepada BJ Habibie atas terbitnya buku "Detik-Detik Yang Menentukan" ini. Apalagi kalau Prabowo menyainginya dengan menerbitkan buku juga . . . Hal ini sangat penting untuk menyegarkan kembali ingatan banyak orang ("progresip/reformist") yang sudah terkena penyakit Amnestik (pelupa ataupun pura-pura lupa . . .). Sebab, alangkah semakin malangnya dan semakin celakanya Negeri dan Bangsa Indonesia ini, jika melupakan ataupun pura-pura melupakan segala peristiwa-peristiwa yang telah menjerumuskannya kejurang kesengsaraan ! Dan Wiji Thukul (aktivis dan penyair yang telah mereka hilangkan) pernah berpesan: * apa guna punya ilmu tinggi - * *kalau hanya untuk mengibuli * * apa guna banyak baca buku - kalau mulut kau bungkam melulu * Wiji Thukul. * di mana-mana moncong senjata - * *berdiri gagah kongkalikong * *dengan kaum cukong . . .* *. . . sajakku adalah kebisuan yang sudah kuhancurkan * * sehingga aku bisa mengucapkan - * *dan engkau mendengarkan * * sajakku melawan kebisuan !* RedTOLERANSI*RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR From:"B.DORPI P." <[EMAIL PROTECTED]> <http://address.mail.yahoo.com/yab?.rand=31314&v=SA&A=t&em=bdorpi%40cecindonesia.com&.done=http%3a%2f%2fde.f501.mail.yahoo.com%2fym%2fShowLetter%3fMsgId%3d3111%5f6997532%5f18525185%5f1814%5f4213%5f0%5f328681%5f12785%5f3648743514%26Idx%3d11%26YY%3d29912%26y5beta%3dyes%26y5beta%3dyes%26inc%3d50%26order%3ddown%26sort%3ddate%26pos%3d0%26view%3da%26head%3db%26box%3dInbox> <http://de.f501.mail.yahoo.com/ym/ShowLetter?MsgId=3111_6997532_18525185_1814_4213_0_328681_12785_3648743514&Idx=11&YY=29912&y5beta=yes&y5beta=yes&inc=50&order=down&sort=date&pos=0&view=a&head=b&box=Inbox#> To:"!B. DORPI P." <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re.: Siasat Wiranto Date: Mon, 9 Oct 2006 09:23:56 +0700 Edisi. 33/XXXV/09 - 15 Oktober 2006 *Siasat Wiranto* KONTROVERSI buku *Detik-detik yang Menentukan* karya *Bacharuddin Jusuf Habibie* belum juga usai. Ini wajar. Buku itu berkisah tentang masa-masa krisis ketika Indonesia sedang mengalami perubahan zaman: perubahan pemerintahan dari rezim otoriter Soeharto menuju era (mudah-mudahan) demokratis. Sebuah perubahan drastis, dan Habibie, sosok yang selama zaman Orde Baru dikenal amat dekat dengan Soeharto, ingin mengungkapkan babak sejarah penting itu kepada publik. Tentu menurut versinya. Memang tak semua orang suka Habibie, apalagi bagi pihak yang dalam buku bekas Presiden RI ini digambarkan dengan tinta hitam. Jenderal Prabowo, misalnya, amat gusar oleh insinuasi yang terpancar dari catatan Habibie itu, yang menyiratkan tudingan bahwa ia menyiapkan sebuah kudeta. *Prabowo telah membantah tudingan tak langsung itu dan minta agar buku itu direvisi. Habibie menolak. Prabowo pun memutuskan untuk melakukan klarifikasi dengan menulis buku juga.* Dapat diduga, kisah itu tentu diharapkannya akan membuat citra dirinya lebih kinclong dan lawan-lawannya pada masa itu lebih kelam. Orang ramai pun dipersilakan mengambil kesimpulan sendiri, buku siapa yang dapat dipercaya dan yang tidak. *Harus diakui, Habibie, Wiranto, dan Prabowo adalah tiga tokoh penting pada masa transisi itu.* Tinggal Prabowo yang belum menulis buku. Sebagai jenderal yang ketika itu paling banyak membawahkan pasukan, bekas menantu Soeharto ini punya kekuatan militer terkuat namun tak punya legitimasi untuk mengambil alih kekuasaan. Jenderal Wiranto, yang mendapat surat perintah Soeharto untuk mengambil alih keamanan, memiliki legitimasi itu tapi tak diyakini mendapat dukungan kuat dari pasukan TNI. B.J. Habibie, sebagai wakil presiden, adalah sosok yang secara konstitusional paling berhak mengisi posisi presiden, setelah Soeharto menyatakan berhenti. Namun, ia dianggap masyarakat sebagai orang terdekat Soeharto, hingga mendapat penolakan dari para aktivis penggerak reformasi. *Habibie bertahan di puncak kekuasaan tak sampai dua tahun.* Pada masa pemerintahannya, pemilihan umum berlangsung dan berbagai ketetapan MPR maupun undang-undang yang bersifat reformis lahir di bawah tekanan demonstrasi mahasiswa yang terus membanjir. *Pers Indonesia mendapatkan kembali kemerdekaan,* dan hak-hak politik rakyat yang terpasung diraih kembali. *Semua konsesi itu membuat Indonesia menjadi lebih demokratis sekaligus membuat masa kepresidenan Habibie berhenti karena laporan pertanggungjawabannya ditolak MPR * *Habibie, pada akhirnya, hanya menjadi presiden untuk masa transisi.*Bukunya adalah kisah kenaikannya menjadi presiden dan apa yang terjadi pada masa pemerintahannya. Jelas tak semua kejadian diceritakannya dengan gamblang. Habibie sendiri mengakui buku itu hanya mengungkapkan sekitar 70 persen dari catatannya. Sisanya, kata Habibie, hanya akan dilontarkan ke orang ramai jika ia yakin hal itu tak akan mengganggu ketenteraman masyarakat berdemokrasi. Belum jelas benar informasi apa saja yang masih disembunyikan Habibie. Kalaupun komentar berbagai pelaku penting pada masa itu tentang buku ini yang jadi patokan, kelihatannya yang masih gelap adalah mengenai apa yang akhirnya menyebabkan Soeharto memutuskan berhenti dan mengapa hubungannya dengan Habibie setelah ia berhenti berubah seratus delapan puluh derajat. Selain itu, ini yang paling penting, mengapa tentara terkesan membiarkan kerusuhan Mei 1998 terjadi. Posisi tentara dan polisi pada masa itu memang tak mudah. Krisis ekonomi yang dipicu oleh krisis keuangan telah membuat gelombang protes terhadap kepemimpinan Soeharto yang dianggap korup terus membesar. Keadaan ini membuat posisi TNI tersudut: mendukung Soeharto berarti harus bertindak keras pada aktivis reformasi dan membuat kebencian rakyat terhadap TNI terus meninggi. Ini berisiko TNI ikut tenggelam bersama jatuhnya pemerintahan Soeharto. *Pilihan lain meminta kerelaan Soeharto berhenti, dan itu hanya dapat dilakukan jika TNI menjamin keselamatan keluarga Cendana pada era pasca-Soeharto. * Entah secara sengaja atau karena kecelakaan sejarah, TNI tampaknya mengambil pilihan kedua. Soeharto menyatakan berhenti dan Panglima TNI menyatakan jaminan perlindungan bagi mantan Presiden RI itu bersama keluarganya. *Tentang bagaimana para petinggi TNI yang saat itu terdiri dari sedikitnya dua faksi yang bersaing akhirnya mencapai kesepakatan, ini belum terungkap dengan jelas.* Mudah-mudahan mereka akan terpicu untuk menuliskan pengalaman masing-masing seperti yang telah dilakukan Habibie. Harapan ini mungkin terlalu berlebihan, mengingat *masa transisi itu juga diwarnai oleh berbagai peristiwa kriminal seperti penculikan dan penghilangan sejumlah aktivis, kerusuhan, serta penembakan mahasiswa.* Itu sebabnya pemerintah sebaiknya segera menyusun komisi kebenaran dan rekonsiliasi untuk membuat sejarah gelap bangsa ini menjadi terang-benderang. *Kita telah mengalami sebuah peristiwa yang begitu mahal harganya, alangkah celakanya bangsa ini bila kita tak menarik pelajaran dari pengalaman buruk itu. * http://www.tempointeraktif.com/hg/mbmtempo/free/opini.html -------------------------------------------- --------------------------------------------------------------- **************************************************** "Ada dua hal yang tidak terbatas, yaitu: Alam Semesta ini dan Kebodohan Manusia; namun mengenai Alam Semesta tersebut masih saya ragukan . . ." (Albert Einstein) **************************************************** [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/