Latar belakang mereka yang baru masuk dan bekerja di industri media massa, 
khususnya media televisi, bermacam ragam. Ada yang berasal dari kalangan 
ekonomi lemah, atau dari keluarga yang betul-betul susah. Sebaliknya, juga ada 
yang berasal dari kalangan ekonomi atas, atau dari keluarga yang betul-betul 
kaya dan berkecukupan.

Di antara dua ujung ekstrem ini, banyak pekerja di media TV yang berasal dari 
keluarga tingkat ekonomi menengah. Kalau mau dibilang susah, ya hidup mereka 
sebenarnya tidak susah-susah banget. Tetapi, kalau mau mengaku kaya, ya tidak 
pas juga.

Menurut seorang praktisi Human Capital Trans TV, yang dituturkannya kepada 
saya, pada 3 Oktober 2006, persentase tertinggi kelompok karyawan yang “tidak 
stabil” alias cenderung mudah pindah kerja ke perusahaan lain umumnya berasal 
dari kalangan menengah ini. Mengapa demikian? Ada beberapa asumsi.

Mereka yang berasal dari kalangan bawah, cenderung bertahan karena kebutuhan 
ekonomi yang besar. Mereka cenderung tidak mau ambil risiko dengan melepas 
pekerjaan di media TV yang sudah pasti di tangan, sementara belum tentu bisa 
mendapat tempat kerja lain yang lebih baik.

Sebaliknya, mereka yang berasal dari keluarga mampu, sebetulnya mereka bekerja 
di media TV bukan karena pertimbangan gajinya. Mereka tahu, ada tempat-tempat 
kerja lain yang bisa memberi gaji lebih baik dan mereka mampu meraihnya, kalau 
memang mau. Kasarnya, di media TV ini mereka tidak mencari gaji, tetapi lebih 
mencari status. Bekerja di media TV memberi status yang cukup baik, menikmati 
kerja yang penuh tantangan, serta lingkungan kerja yang dinamis, kreatif, dan 
menyenangkan. Jadi, mereka juga cenderung bertahan, tidak mudah pindah.

Nah, mereka yang cenderung mudah pindah itu umumnya adalah yang berasal dari 
kalangan ekonomi menengah, karena mereka punya ekspektasi lebih tinggi tentang 
pekerjaan dan gajinya. Mereka sering membanding-bandingkan gajinya dengan gaji 
di perusahaan-perusahaan lain. Mereka juga merasa cukup percaya diri untuk 
diterima bekerja di media lain, yang dianggap bisa memberi penghasilan lebih 
baik.

Asumsi di atas tentu hanya berdasarkan pengamatan kasar, itu pun hanya melihat 
di lingkungan Trans TV. Kalau mau mendapat gambaran yang lebih utuh dan bisa 
dijadikan pegangan, mungkin perlu survey atau riset tersendiri. 

Satrio Arismunandar
News Producer, Trans TV




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke