belilah obligasi syariah, belilah asuransi syariah, belilah dinar emas
......

biarpun ada yg bilang jual beli hutang itu hukumnya haram, tabrak ajah, udah
ada label syariahnya kok.  ntar kalo ada apa apa di hari kiamat, tinggal
nunjuk idungnya yg ngasih fatwa :D


belakangan juga lagi santer hedging juga udah boleh dan akan dilauncifng
model hedging yg islami juga.  ayo ayo, laris manis laris manis ...


On 11/6/06, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Assalamu'alaikum wr wb,
> Adanya oknum FPI yang terlibat transaksi valas (jual beli mata asing) dan
> rugi sampai rp 7,4 milyar (jika benar) tidak bisa digeneralisir bahwa semua
> anggota FPI suka berspekulasi valas. Padahal spekulasi valas inilah yang
> menyebabkan hancurnya ekonomi Indonesia.
>
> Tapi saya tidak menyangkal bahwa ada sebagian aktivis Islam yang dalam
> kehidupan ekonominya memilih jalan thaghut. Islamnya belum kaffah di bidang
> ekonomi.
>
> Mereka terlibat spekulasi valas, spekulasi saham, riba dengan merubah
> nama, serta membiarkan kekayaan alam Indonesia seperti minyak dan gas
> dikuras oleh perusahaan migas Yahudi milik keluarga Rockefeller seperti
> Chevron, Exxon Mobil, Standard Oil, dsb.
>
> Kita perlu menerapkan sistem Islam di bidang ekonomi agar ummat Islam bisa
> maju di bidang ekonomi.
>
> Wassalam
>
> Al-Badruuni Enterprise <[EMAIL PROTECTED] <al_badruuni%40yahoo.com>>
> wrote:
> Secara individu dan organisasi,saya kira rekan2 dari FPI tahu bahwa
> transaksi di VALAS mengandung resiko yang besar dan juga diharamkan oleh
> syariah. Saya melihat kemungkinan bahwa istri anggota FPI tersebut yang
> tidak tahu menahu mengenai transaksi VALAS.
> Jadi yah ini jadi bahan introspeksi bagi kita semua agar berhati-hati dan
> menanyakan setiap anggaran usaha yang ditanamkan.Kemana usaha itu
> dijalankan dan dalam bentuk apa. Kejadian ini sering terjadi terutama
> didaerah yang termakan untung besar.
>
> (Ahmad)
>
> aris solikhah <[EMAIL PROTECTED] <fm_solihah%40yahoo.com>> wrote:
> Saya kira ini masukan bagus untuk FPI, adakah yang bisa menyampaikannya?
> Sebuah organisasi yang mau maju, hendaknya terbuka dan legowo menerima
> setiap kritikan serta masukan? Berarti banyak orang yang perhatian?
>
> Ehm... yang saya pahami valuta asing adalah transaksi non real, tidak
> termasuk didalam transaksi ekonomi yang diperbolehkan dalam Islam, salah
> satunya di dalamnya terdapat cacat dalam ijab kabul transaksinya. CMIIW.
>
> Namun demikian kita perlu juga mengetahui fakta valuta asing
> tersebut,sebelum mengklaim. Adakah yang bisa mengurainya.. ini keahliannya
> mbakyu Fau.just curious juga.
>
> salam,
> aris
>
> Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED] <ndewanto%40mail.tempo.co.id>>
> wrote:
> bisnis apa ya, sehingga ketua fpi yogya/jateng itu punya
> duit segitu banyak?
>
> just curious.
>
> At 08:29 AM 11/3/2006, you wrote:
>
> >Nah ini berita lain dari biasa. Saya kira mereka hanya "membela"
> >Islam. Eh ternyata hobi spekulasi valas juga.
> >
> >FPI juga manusia......
> >
> >Salam :)
> >
> ><
> http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/11/tgl/03/time/071322/idnews/703456/idkanal/10
> >
> http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/11/tgl/03/time/071322/idnews/703456/idkanal/10
> >
> >Tertipu Rp 7,4 Miliar, Anggota FPI Yogya Geruduk Kantor Valas
> >Bagus Kurniawan - detikcom
> >
> >Yogyakarta - Ternyata pengurus Front Pembela Islam (FPI) tak luput
> >juga dari penipuan. Kali ini nasib apes dialami Wakil Ketua FPI
> >DIY-Jateng Muhammad Medy Romansyah. Ia tertipu Rp 7,4 miliar oleh
> >sebuah kantor perdagangan valas PT Panca Dana Mas Futures di
> >Yogyakarta.
> >
> >Karena sudah dirugikan miliaran, Selasa (31/10/2006) puluhan anggota
> >FPI DIY-Jateng menggeruduk kantor perdagangan valas di Wisma Hartono,
> >Jalan Sudirman, Yogyakarta.
> >
> >Massa yang datang mengenakan atribut FPI dengan pakaian baju koko
> >putih-putih, bersorban serta pada bagian belakang bertuliskan FPI Jawa
> >Tengah-DIY.
> >
> >Saat datang di kantor PT Panca Dana Mas Futures di lantai 4 Wisma
> >Hartono, kehadiran massa sempat membuat bingung para pengunjung gedung
> >tersebut. Sebab, di lantai 1 hingga 3 digunakan untuk resto fastfood
> >dan perdagangan handphone.
> >Pimpinan cabang PT Panca Dana Mas Futures, Siska Budiyarti, tidak ada
> >di tempat dengan alasan tidak diketahui. Mereka hanya ditemui dua
> >orang karyawannya.
> >
> >Muhammad Medy Romansyah yang mengaku menjadi korban penipuan ini
> >menuturkan, sekitar 6 bulan lalu istrinya tertarik untuk
> >menginvestasikan uang di PT Panca Dana Mas Futures.
> >
> >Mula-mula dia menyetor uang Rp 100 juta. Kemudian Rp 900 juta dan
> >beberapa kali ratusan juga hingga mencapai mininal Rp 7,4 miliar.
> >
> >Enam bulan setelah mencapai kesepakatan, ketika hendak menarik uang
> >lagi, betapa kagetnya Medy karena uang miliknya tinggal Rp 30 juta.
> >
> >Keluarga Medy sempat shock dan sempat menanyakan ke kantor cabang PT
> >Panca di Yogya, tetapi tidak ada jawaban yang memuaskan. Ia sempat
> >mendatangi kantor pusat di Bandung yang terletak di Wisma Lippo, Jalan
> >Gatot Subroto. Namun, dua orang komisaris utama bernama Robin Sitaba
> >dan Iwan Wahyudi sudah kabur dan tidak diketahui keberadaanya.
> >
> >"Karena hari ini kami tidak ketemu pimpinan cabang, besok kami akan
> >laporkan ke Polda karena ini jelas-jelas penipuan. Kami juga sudah
> >melapor kepada Habib Rizieq mengenai kasus ini, karena ada anggota FPI
> >Bandung juga tertipu," jelasnya.
> >(jon/nrl)
> >
> >Baca juga:
> >
> >* Menhan Bantah Sebut Partai Islam Disusupi Kelompok Radikal
> >* Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
> >* FPI Demo Dephan Soal Pembelian Pesawat dari Israel
> >* Peningkatan Angka Kemiskinan Picu Gerakan Radikal
> >
> >--
> ><http://mimodjo.blogspot.com>http://mimodjo.blogspot.com
> >
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> Bila lidah kelu, tulisan menjadi perlu
> Pena lebih tajam dari pedang
> Tinta seorang yang berilmu
> Lebih mulia dari darah
> Seorang syahidah
> ....telah hadir komunitas penulis muda baru : Alpen Prosa
> (15/10/06).......
>
> pustaka tani
> nuraulia
>
> ---------------------------------
> Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> ---------------------------------
> Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited Try it today.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> ===
> Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]<media-dakwah-subscribe%40yahoogroups.com>
> http://www.media-islam.or.id
>
> ---------------------------------
> Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited Try it today.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke