18/11/2006 10:53 WIB Polda Metro Jaya Siapkan 2/3 Personil Selama Kedatangan Bush Hendra Setiawan - Jakarta, Kepolisian Daerah Metro Jaya menyiapkan dua per tiga personel kepolisian untuk mengamankan Jakarta selama kedatangan Presiden Amerika Serikat George W Bush 20 November mendatang. Hal tersebut dikatakan Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigjen Polisi Raziman Tarigan usai memimpin apel siaga pelepasan personil kepolisian dalam pengamanan kedatangan Presiden AS George W. Bush, Sabtu (18/11). Jumlah personil yang disiapkan, selain dua per tiga personil kepolisian, seluruh kesatuan juga telah disiapkan, baik dari pihak Gegana maupun Brimob. Selain itu, juga dilakukan pengamanan objek-objek vital serta pengamanan lalu lintas di Kota Jakarta. Sementara itu, untuk menghindari kemacetan lalu lintas dan juga maraknya aksi demonstrasi di Ibukota Jakarta, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapkan sistem buka tutup untuk daerah-daerah vital yang sering dilalui aksi-aksi demonstrasi, seperti di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin dan juga kawasan Istana Negara. (der) ____________________________________________________________________ TNI Rahasiakan Jumlah Pasukan untuk Amankan Kedatangan Bush Kamis, 16 Nov 06 14:15 WIB TNI tidak akan mengambil resiko sekecil apapun dalam mengamankan kedatangan Presiden Amerika Serikat George W. Bush saat tiba di Indonesia tanggal 20 November mendatang, sehingga metode gelaran dan jumlah kekuatan pasukan yang akan dikerahkan tetap menjadi unsur kerahasiaan. Demikian disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Muhammad Sunarto dalam jumpa pers, di Balai Wartawan, Puspen TNI, Jakarta, Kamis (16/11). "Pengamanan fisik sudah disiapkan, Saya tidak akan menyampaikan secara detail kekuatan dan metode gelaran karena ini sifatnya rahasia, tetapi masyarakat harus yakin sebagai tuan rumah kita harus mengamankan keselamatan tamu seoptimal mungkin, aman tidak itu menyangkut reputasi bangsa," tandasnya. Menurutnya, kekuatan yang disiapkan oleh TNI akan disesuaikan dengan kebutuhan dan standar pengamanan untuk VVIP, yang akan berlaku sama bagi setiap Kepala Negara dan tidak akan berlebihan. "18 ribu pasukan itu terlalu besar, itu jumlah pasukan Marinir secara keseluruhan, kita menyiapkan dengan jumlah memadai untuk menjalankan tugas itu," ujarnya yang tetap tidak mau menyebutkan jumlahnya. Lebih lanjut Sunarto menegaskan, pengamanan tersebut diperketat dalam rangka mewaspadai indikasi adanya ancaman teror saat kedatangan Presiden Bush, sebagaimana laporan dari analisa perkiraan intelijen. Oleh karena itu dalam menjalankan tugas pengamanan TNI bersama Polri akan berada pada ring terdepan. Mengenai rencana pengacakan sinyal telepon selular pada saat kedatangan Bush, Kapuspen berharap hal itu tidak benar-benar terjadi, sebab seluruh masyarakat butuh berkomunikasi. Sementara itu ketika disinggung mengenai besaran dana yang dialokasikan untuk pengamanan kedatangan Bush, Sunarto menyatakan, dana tersebut diambil dari anggaran rutin TNI, dan tidak mendapat bantuan sedikit pun dari Pemerintahan AS. "Tidak etis kalau kita sampaikan jumlahnya di sini, kita ini negara besar memiliki prestise tinggi, besar kecil tidak usah dipermasalahkan," tukasnya. (novel) ________________________________________________________________________ 16/11/2006 16:44 WIB Tujuh Polda Akan Amankan Kunjungan Bush Dewi Rahmawati - Jakarta, Polri mengintensifkan pengamanan wilayah dengan melibatkan tujuh kepolisian daerah untuk mengamankan kedatangan Presiden George W Bush ke Indonesia. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol. Bambang Kuncoko, Kamis (16/11) petang ini. Ketujuh polda tersebut adalah Polda Metro Jaya, Jawa Barat, Banten, Lampung, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Menurut Bambang, operasi pengamanan tamu negara tersebut akan berada di bawah kendali Kepala Badan Pembinaan Keamanan Polri Komjen Pol. Ismerda Lebang. Operasi ini akan berlangsung sejak 13 hingga 25 November 2006 dengan melibatkan 95 satuan setingkat kompi (SSK) atau sekitar 9.500 personil dari satuan organik di tujuh polda tersebut. Sementara 10 hingga 12 SSK bantuan siap di-BKO-kan jika dirasa perlu. Ditanya berapa dana yang dikeluarkan Polri untuk pengamanan Presiden Bush, Bambang tidak bersedia menyebutkannya. __________________________________________________________________________ Yang mendukung kedatangan George W. Bush berarti juga ikut mendukung Pasukan keamanan TNI+POLRI _______________________________________________________________________ Pemuda Hindu Bali Dukung Kedatangan Bush Kamis, 16 November 2006 | 15:13 WIB
TEMPO Interaktif, Denpasar:Di tengah maraknya demo mahasiswa anti-Bush, puluhan pemuda dalam "Alinasi Hindu Muda", Kamis (16/11), melakukan ujuk rasa mendukung kedatangan Presiden Amerika Serikat George W Bush ke Indonesia. Mereka ingin menunjukkan: tak seluruh warga Indonesia menolak kehadiran Bush. "Negara dan bangsa ini bukan hanya milik sekelompok orang itu. Jadi kami merasa perlu menyuarakan pandangan kami," kata koordinator aksi, Dewa Rai, di Denpasar. Para pengunjuk rasa mengitari Patung Catur Muka didepan kantor Walikota Denpasar sambil meneriakan ucapan selamat datang untuk Bush. Mereka juga membentangkan sejumlah poster antara lain bertuliskan: "Selamat Datang Mr Bush, Asal Jangan Mendikte", "Kalau ditolak di Jakarta, Lebih Baik ke Bali Saja", "Yang Teroris Itu Yang Membom Bali", dll. Mereka melakukan aksi, kata Dewa, karena merasa gerah dengan penolakan yang dilakukan sekelompok warga sejumlah daerah, utamanya Jakarta. Pertemuan dengan Bush tak ada persoalan selama tidak menekan pemerintah. "Ini sesuai dengan politik luar negeri bebas aktif," tegas dia. Dalam pernyataan sikapnya, mereka meminta masyarakat tidak terprovokasi melakukan tindakan yang memperburuk citra Indonesia di mata dunia. ============ ========= ========= ========= ======== 16 November 2006 15:56 WIB ANTARA - IBUKOTA DAN DAERAH WARGA SULUT DUKUNG KEDATANGAN PRESIDEN BUSH Manado, 16/11 (ANTARA) - Warga Sulawesi Utara (Sulut) mendukung kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS), George W Bush, ke Indonesia tanggal 20 November 2006, karena bisa membawa dampak positif pada hubungan kedua negara tersebut. "Rencana kedatangan Presiden Bush di Indonesia harus disikapi positif, karena memiliki tujuan baik sekaligus sebagai kunjungan balasan kepada bangsa Indonesia," ujar Ketua Yayasan Peduli Minahasa (YPM), John Kalangi, Kamis di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Kata Kalangi, kedatangan Bush ke Indonesia akan membawa misi kenegaraan, sekaligus memberikan bantuan kepada bangsa Indonesia. Kalangi berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanfaatkan kesempatan atas kunjungan tersebut dengan meningkatkan hubungan dibidang ekonomi, kerjasama pemberantasan terorisme, serta hubungan sosial budaya dan sebagainya. Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Damai Sejahtera (PDS) Sulut, Jimmy Rembet mengatakan, jika rencana kedatangan Presiden Bush mendapat resistensi dari kalangan masyarakat Indonesia, sebaiknya dialihkan kunjungan tersebut ke Sulut. Propinsi Sulut dikenal dengan daerah aman dan sangat menghormati tamu, sehingga tidak perlu dilakukan penolakan secara besar-besaran seperti di daerah lain. "Indonesia adalah negara berbudaya dan sangat menghormati persahabatan, sehingga kunjungan Presiden Bush tidak perlu dipersoalkan, " jelas anggota DPRD Sulut itu. Tokoh masyarakat Sulut, Dolvie Maringka, meminta pemerintah tidak membatalkan rencana kunjungan Presiden Bush diIndonesia hanya karena segelintir penolakan kelompok tertentu. "Kunjungan Presiden Bush harus dimanfaatkan sebaik mungkin bangsa Indonesia, karena itu momentum untuk menjelaskan kepada dunia bahwa Indonesia aman serta tegas menolak terorisme," jelas Ketua Barisan Rakyat Anti Korupsi (BRAK) Sulut. Sebelumnya, Rabu (15/11), sejumlah masyarakat melakukan aksi unjuk rasa dan pengibaran bendera AS di Gedung DPRD Sulut, guna mendukung kedatangan Presiden Bush tanggal 20 November 2006. Unjuk rasa tersebut mendapat sambutan positif dari anggota DPRD dan masyarakat, serta mengharapkan ada dampak positif dari kunjungan tersebut, terutama bantuan-bantuan AS pada peningkatan kesejahteraan rakyat. (U.H013/B/MDO01/ 16/11/06 16:50) 18/11/2006 16:28 WIB Apindo Minta Pemerintah Manfaatkan Kunjungan Bush Theresia Oktavina - Jakarta, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta pemerintah memanfaatkan kunjungan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush untuk membuka peluang investasi guna dapat menjalin kerjasama ekonomi. Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Apindo, Anton Supit kepada wartawan disela-sela diskusi bertajuk Menjelang Kedatangan Bush di Jakarta, Sabtu (18/11). Menurutnya, pemerintah harus mengetahui apa saja kebutuhan domestis Indonesia dan dalam pertemuan yang akan digelar pada 20 November mendatang harus mengacu kepada hal-hal tersebut. Anton menjelaskan, pemerintah harus dapat memainkan peranan melalui Amerika, karena seperti yang diketahui selain kekuatan dalam hal politik Amerika juga dikenal super power dalam bidang ekonomi. Oleh karena itu, potensi tersebut harus dimanfaatkan dengan baik, sehingga akan makin banyak peluang Indonesia untuk dapat menjalin kerjasama di bidang ekonomi dengan Amerika. Namun semuanya akan bergantung pada kekuatan negosiator yang dimiliki Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, pengamat politik internasional Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Bantarto Bandoro mengatakan, keberhasilan dari pertemuan tersebut akan bergantung kepada kepekaan pemerintah terhadap tuntutan publik. Namun pertemuan ini dapat menjadi ukuran sejauh mana efektifitas tawar menawar politik Indonesia di mata Pemerintah Amerika. (dir) --------------------------------- Sponsored Link Mortgage rates as low as 4.625% - $150,000 loan for $579 a month. Intro-*Terms [Non-text portions of this message have been removed]