Unicef: "Selamatkan Anak-anak dari Flu Burung!"
   
  Oleh: Muliarta dari Bonn
   
  Sekitar 40 persen dari 74 korban kasus flu burung di Indonesia adalah 
anak-anak.
   
  Karena tingginya jumlah korban anak-anak, lembaga dunia bidang perlindungan 
anak Unicef meminta Indonesia lebih serius menangani ancaman virus flu burung. 
Unicef mendesak Indonesia lebih memprioritaskan perlindungan terhadap anak-anak 
dari penyebaran virus flu burung. Tercatat hingga saat ini dari 74 kasus flu 
burung di Indonesia, 57 orang telah meninggal. Dari 74 kasus tersebut, 40 
persen korbannya  anak-anak. 
   
  Juru bicara  Unicef Suzanna Anderson dalam keteranganya di Sanur Bali 
mengungkapkan, Indonesia harus lebih serius menangani penyebaran virus flu 
burung terutama pada anak-anak, kendati memerlukan waktu yang panjang dalam 
menangani kasus flu burung. 
   
  “Indonesia sebenarnya bisa menjadi contoh untuk dunia kalau kita benar 
melakukannya, tetapi tiap orang harus bertanggungjawab di Indonesia. Ya dulu 
orang punya ayam, pelihara ayam kampung segala macam jaman dulu ini benar gak 
ada masalah ya memang sekarang karena ada virus ini kita harus berubah cara 
memelihara ayam dan untuk kesehatan cuci tangan.”
   
  Suzanna mengakui, Unicef hingga saat ini telah memberikan bantuan kepada 
Indonesia sebesar 3 juta Dolar Amerika melalui berbagai program penanganan flu 
burung, baik lewat penyebaran informasi hingga pelatihan kepada peternak di 
Indonesia. Saat ini Unicef juga sedang melakukan penggalangan dana kembali dari 
berbagai negara di dunia untuk membantu Indonesia memberantas penyebaran flu 
burung. Sedangkan Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular Departemen Kesehatah 
Nyoman Kandun mengatakan tingginya jumlah korban flu burung di Indonesia akibat 
keterlambatan pemberian pertolongan terhadap korban.
   
  “Umumnya kenapa dia meninggal karena hampir setelah lima atau enam hari 
setelah sakit baru dibawa ke rumah sakit. Sehingga terlambat, obat Oskartamivir 
yang nama dagang Tamiflu itu hanya dapat diberikan ketika 45 jam pertama, 
umumnya dia datang setelah 5 sampai 6 hari.”
   
  Kandun menambahkan, secara keseluruhan pemerintah Indonesia telah menyiapkan 
sekitar 7,5 juta kapsul Tamiflu, dan sekitar 500 ribu kapsul diantaranya telah 
terpakai. Khusus masalah dana penanganan flu burung, Indonesia mempersiapkan 
dana 45 juta Dolar Amerika. Sedangkan Departemen Kesehatan sendiri telah 
menyiapkan dana 300 milyar Rupiah khusus untuk tahun 2007. 

 
---------------------------------
Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get 
things done faster.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke