Laporan UNAIDS 2006: HIV/AIDS Berkembang Pesat
   
  Oleh: Peter Phillipp dari Berlin
   
  Epidemi HIV/ AIDS terus menyebar. Angka orang yang hidup dengan AIDS nyaris 
menembus 40 juta jiwa dan 8,6 juta diantaranya berada di Asia.
   
  Demikian laporan terkini Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi 
masalah AIDS, UNAIDS. Organisasi itu memperingatkan berkembang pesatnya 
penyakit tersebut di kawasan Asia. Di Indonesia sendiri, Irian masih menduduki 
ranking tertinggi. 
   
  AIDS Berkembang Pesat
   
  Sepanjang tahun 2006 ini, hampir 3 juta orang terenggut nyawanya akibat virus 
HIV/AIDS. Setahun belakangan, 4,3 juta jiwa menambah data orang yang terinfeksi 
 HIV/AIDS di dunia. Total angka orang yang hidup dengan AIDS di dunia saat ini 
hampir menembus 40 juta orang. Berkembang pesatnya penyebaran virus HIV ini 
menimbulkan kekhawatiran yang mendalam. Kepala Informasi Strategi 
Penanggulangan AIDS dari Organisasi  kesehatan Dunia WHO Yves Souteyrand 
menggambarkan situasinya:
   
  “Lebih banyak orang yang hidup dengan virus HIV/AIDS di dunia. Dan sekarang 
kami memperkirakan bahwa 39,5 juta jiwa orang yang hidup dengan AIDS. 
Pertambahannya, orang yang baru terinfeksi pada tahun lalu sekitar 4,3 juta 
jiwa. Dan juga semakin bertambah jumlah orang yang meninggal akibat AIDS, yaitu 
2,9 juta orang tahun ini. Artinya  epideminya masih terus berkembang hingga 
beberapa tahun mendatang, bahkan mungkin lebih.”
   
  Peningkatan Penderita
   
  Jumlah warga yang mengidap virus itu meningkat di semua tempat. Kenaikan 
paling mencolok terjadi di Asia dan Eropa Timur. Di Eropa Timur dan Asia 
Tengah, infeksi virus HIV/AIDS terus bergerak naik lebih dari 50 persen sejak 
tahun 2004. Di Amerika Utara dan Eropa Barat, meski sudah dilakukan langkah 
pencegahan, angka orang yang terinfeksi tidak mengalami penurunan. Hal yang 
sama terjadi di negara-negara miskin. Koordinator Program UNAIDS, Bertil 
Lindblad:
   
  “Sepanjang tahun 2006, bertambah sekitar 4,3 juta orang terinfeksi. Itu 
artinya bahwa setiap delapan detik, seseorang terinfeksi virus HIV/AIDS.”
   
  Di Afrika Masih Terbanyak
   
  Afrika lagi-lagi masih teratas dalam angka  orang yang hidup dengan HIV/AIDS. 
Dua pertiga orang yang terinfeksi AIDS berada di Afrika. Yang  terparah di 
dataran sebelah selatan Afrika. Menteri Pembangunan Jerman Heidelmarie 
Wiczorek-Zeul prihatin bahwa banyak perempuan dan anak-anak menjadi korban. 
Jerman mengucurkan dan sebesar 400 juta Euro untuk penanggulangan AIDS di 
seluruh dunia. 
   
  Meningkatnya angka orang yang terinfeksi HIV/AIDS juga berdampak bagi 
perekonomian. Terutama karena banyak penderitanya anak-anak muda, generasi 
mendatang. Wiczorek-Zeul menyerukan upaya untuk memeranginya secara bersama.
   
  AIDS di Asia Cukup Tinggi 
   
  Data di Asia memperlihatkan 8,6 juta orang kini hidup dengan HIV/AIDS, dua 
pertiga diantaranya berada di India, dimana lebih dari seperempatnya merupakan 
perempuan dan 180 ribu anak-anak. Asia Tenggara juga harus waspada terhadap 
penyebaran virus ini. Seks tanpa pengaman dan penggunaan jarum suntik narkoba 
yang tidak steril menjadi modus utama di kawasan ini. 
   
  Penyebaran virus HIV memang mengalami penurunan di India, Kamboja dan 
Thailand, namun meningkat di China, Indonesia dan Vietnam. Sementara virus 
tersebut kini  juga menyerang Bangladesh dan Pakistan. Di India, meski 
mengalami penurunan angka orang terinveksi HIV, jumlahnya masih  diperkirakan 
5,7 juta orang hidup dengan HIV. Di Tamil Nadu 50 persen orang yang hidup 
dengan AIDS ditemukan diantara pekerja seks komersial. 
   
  Bergeser sedikit ke China, sekitar 650 ribu orang di China hidup dengan AIDS, 
dan hampir separuhnya gara-gara penggunaan alat suntik yang tidak steril, 
sementara di Vietnam, jumlah orang yang terinfeksi dua kali lipat dibandingkan 
tahun 2000, mencapai sekitar 260 ribu orang, tersebar di 59 provinsi dan hampir 
seluruh kota.   Diperkirakan sekitar 40 ribu orang terinfeksi setiap tahunnya. 
Kebanyakan dari mereka terinfeksi lewat jarum suntik yang tidak steril dan 
jajan seks.  
   
  Irian Angkanya Tertinggi
   
  Bagaimana dengan di Indonesia? Penyebaran serius virus HIV terjadi di Irian, 
di mana virus  ini menyebar di antara para pekerja seks dan pelangggannya. 
Setiap 1 persen orang dewasa di tiap 5 desa di Irian positif terinfeksi virus 
tersebut. Sementara 48 persen dari orang yang terinfeksi AIDS di Indonesia 
kebanyakan gara-gara pemakaian jarum suntik narkoba yang tidak steril. Selain 
Irian, kota Pontianak, Kalimantan perlu diwaspadai untuk penyebaran virus HIV.  
 
   
  Kembali Kepala Informasi Strategi Penanggulangan AIDS dari WHO, Yves 
Souteyrand:
   
   “Hampir semua negara terinfeksi epidemi. Indonesia bukan yang paling 
terparah dalam penyebaran infeksi virus HIV/AIDS di dunia. Problemnya di 
Indonesia hampir sama dengan negara-negara lain yang warganya terinfeksi virus 
HIV, yaitu pemakaian jarum suntik bersama yang tidak steril oleh para pengguna 
obat bius (yang kemudian) jadi terinfeksi, jumlahnya meningkat terus di negara 
ini. Kita bisa melihatnya di berbagai belahan wilayah negara, banyak yang 
memakai jarum suntik untuk obat bius.”
   
  Sedikit Kesuksesan
   
  Dari laporan UNAIDS 2006 tergambar hanya segelintir negara yang sukses  
mengurangi angka infeksi baru, seperti di Uganda misalnya. Namun di samping 
itu, data terbaru memperlihatkan program pencegahan penyebaran angka infeksi 
HIV AIDS semakin terfokus. Trend yang cukup positif di kalangan muda mudi ialah 
meningkatnya angka penggunaan kondom, dan lebih sedikitnya angka gonta-ganti 
pasangan, terjadi di berbagai belahan negara. Kepala Informasi Strategi 
Penanggulangan AIDS dari WHO Yves Souteyrand mengatakan kondisi ini memberikan 
titik terang untuk mengontrol meluasnya epidemi. 
   
  “Kenyataannya yang kita tahu adalah 40 persen infeksi menyebar diantara 
anak-anak muda berusia 15 sampai 25 tahun. Namun ada juga negara-negara yang 
mengalami penurunan epidemi dalam lima tahun terakhir. Hal ini memperlihatkan 
bahwa sangat mungkin untuk mengontrol epidemi ketika suatu negara berkomitmen 
untuk memerangi epidemi ini. Sehingga orang yang membutuhkan pertolongan bisa 
kena targetnya dalam program pencegahan HIV, terutama untuk kaum muda. “ 
   
  Penyuluhan Seks Harus Lebih Digiatkan
   
  Penurunan angka orang yang hidup dengan HIV/ AIDS diantara anak muda antara 
tahun 2000 sampai 2005 terjadi di Bostwana, Burundi, Pantai Gading, Kenya, 
Malawi, Rwanda, Tanzania dan Zimbahwe. Sementara di Cina terjadi peningkatan 
pemakaian kondom di lokasi pelacuran. Juga program bagi pemakai alat suntik 
obat-obatan yang kerap menularkan virus HIV, memperlihatkan kemajuan. Kondisi 
ini menyalakan semangat bagi para penggiat penanggulangan HIV/AIDS, namun tak 
berarti kita sudah bisa bernafas lega. 
   
  Laporan UNAIDS memperlihatkan bahwa  tingkat pengetahuan akan seks yang aman  
dan tentang virus HIV masih sangat rendah di banyak negara. Bahkan di negara 
yang warganya banyak terinfeksi HIV, mereka terkadang masih tak percaya bahwa  
mereka beresiko terinfeksi. Penurunan epidemi HIV/AIDS hanya dapat terjadi bila 
ada komitmen bersama untuk memberantas penyebaran virus HIV/AIDS lewat 
kebijakan. Langkah itu harus didukung pula dengan perubahan perilaku di 
kalangan masyarakat dengan menghindarkan diri dari penyebab-penyebab menularnya 
penyakit ini.

 
---------------------------------
Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get 
things done faster.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke