Hawaii dulu protektorat (mandat Liga bangsa-Bangsa) bukan jajahan dan kini sudah puluhan tahun menjadi negara bagian AS. Alaska dibeli dari Rusia melalui proses jual beli yang sah sejak sebelum Partai Komunis berkuasa di Rusia. Kini juga menjadi negara bagian. Puerto Rico memang belum menjadi negara bagian sampai sekarang. Masih protektorat. Sebagian penduduk Puerto Rico ingin merdeka dan sebagian lagi ingin menjadi negara bagian. Pernyataan anda mengenai rakyat AS bergantung kepada Presidennya kontradiksi dengan pernyataan anda bahwa Presiden AS didukung oleh sebagian besar rakyatnya. Sistem politik AS seperti Indonesia, rakyat memilih Presiden secara langsung. Kalau ternyata meleset tidak sesuai dengan keinginan rakyat pada pemilihan berikutnya tidak akan dipilih lagi. Seperti sekarang Partai Republik yang semula menguasai Senat dan Kongres sudah diganti oleh Partai Demokrat, yang menunjukkan bahwa rakyat AS tidak lagi sependapat dengan kebijakan Presiden Bush, khususnya mengenai Irak. Menurut anda Presiden AS banyak yang tidak baik. Itu kan penilaian anda. Menurut rakyat AS Presiden mereka baik-baik. Kalau tidak baik ya akan diganti. Bahkan Nixon dijatuhkan sebelum masa jabatannya berakhir. Yang menilai baik atau tidak tentunya rakyat AS. Penilaian kita tidak akan mempengaruhi kedudukan Presiden AS. Penilaian rakyat AS akan mempengaruhi kedudukan Presiden AS. KM
-------Original Message------- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: 11/25/06 11:37:51 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; Forum Kompas; jurnalisme; mediacare mediacare; ppiindia; Cikeas Cikeas; Etalase Indonesia; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ngawur berat !!! Hallo kawan-kawan FPK, USA terbentuk oleh orang-orang(bangsa-bangsa) yang telah mengalami penindasan di negara mereka masing-masing seperti kaum Hugenot dsb di Eropa. tetapi perkembangannya sangat mengerankan bahwa orang-orang yang sama itu langsung menindas dan membasmi orang-orang Indian penduduk asli Amerika. Kemudian mereka malah menjadi kolonialis terbesar dengan menjajah HAWAI PUERTO RICO,ALASKA dsb. Selanjutnya setelah PD II, mereka MENJUAL sistim demokrasinya (kadang-kadang dengan paksaan) kepada dunia yaitu demokrasi yang berdasarkan pengalaman penindasan asli mereka di negara mereka dulu .Orang Indonesia yang PINTER KERBINGER sekarang , langsung menirunya(persis Filipina yang mengadaptasi semua yang BURUK dari USA) yang berakibat seperti sekarang ini, sedangkan sebenarnya orang Indonesia mempunyai pengertian demokrasi tersendiri berdasarkan pengalaman yang lain.Dengan apa yang dinamakan HAM persoalannya juga sama. sehingga menjadi amburadul . Rakyat USA sangat bergantung kepada pemimpin(presidennya).Jadi kalau presidennya seperti sekarang, dan didukung oleh sebagian besar rakyat sehingga menjadi seperti keadaan waktu kini.Sangat diherankan bahwa sulit sekali mendapatkan presiden yang baik di negara yang banyak orang pandainya dan penduduk yang banyak itu. Yang juga sangat mengerankan bahwa USA menjadi pelarian yang nomer dua terbesar dari bangsa-bangsa dari Timur Tengah dan Afrika Utara, yang beragama dan beradat istiadat lain.Jika mereka tidak senang dan berbahagia, sebaiknya pulang ke negara mereka masing-masing. Salam, Wal Suparmo Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Riza Sihbudi [EMAIL PROTECTED] Berita yg dimuat Kompas di bawah ini, benar-benar membuat kita harus garuk2 kepala Pernyataan dubes Pascoe bener2 ngawur berat !!! Bush yg memporak-porandakan Irak, lalu masyarakat internasional yg harus ikut bertanggung jawab . Kata orang Betawi, enak di lu kagak enak di gue . ------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- ----- Kamis, 23 November 2006 Amerika serikat Masalah Irak Adalah Masalah Internasional jakarta, kompas - Krisis politik dan segala kekacauan yang kini tengah terjadi di Irak adalah juga masalah dunia, bukan hanya masalah Pemerintah AS Karena itulah AS menilai komunitas internasional harus turut serta terlibat aktif dalam menangani konflik Irak dan konflik kawasan Timur Tengah lain seperti di Israel , Palestina, atau Lebanon . Seperti yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia dalam membantu menangani konflik di Lebanon. "Ini bukan semata-mata untuk membantu kami atau orang lain, tetapi memang begitu cara dalam menyelesaikan masalah dunia seperti yang memang seharusnya dilakukan negara-negara besar seperti Indonesia . Itu biasa," kata Duta Besar AS untuk Indonesia Lynn Pascoe, Rabu (22/11), ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, dalam jumpa pers Yudhoyono menyatakan, masalah Irak bukan hanya persoalan AS. Indonesia percaya dengan bekerja sama dan bertukar ide maka akan bisa melahirkan solusi jangka panjang yang baik untuk Irak. Pernyataan dari Yudhoyono ini menimbulkan banyak pertanyaan dari ebrbagai kalangan, mengingat sejak awal posisi Indonesia sudah jelas, yakni mengecam invasi Irak. Namun, Pascoe justru memandang pernyataan Yudhoyono sebagai bentuk keseriusan dan komitmen nyata dari Indonesia untuk mengambil peran lebih besar di komunitas internasional. Apalagi mengingat Indonesia saat ini telah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan akan efektif bekerja tahun 2007. "Ini kesempatan tepat bagi Indonesia yang menyatakan ingin ikut berperan dan menjadi pemain yang serius. Kami yakin Indonesia bisa memainkan peran yang kuat dan positif," kata Pascoe. Pernyataan Yudhoyono itu dinilai sesuai dengan upaya AS yang sejak dua-tiga tahun terakhir berusaha keras mencari dukungan dari sebanyak mungkin negara untuk membantu menangani krisis di Irak. Jika memang tidak ada yang bersedia memberikan saran atau bantuan untuk menyelesaikan krisis Irak, kata Pascoe, juga tidak masalah. Hanya saja, lanjutnya, yang terjadi saat ini di Irak adalah gejolak kekerasan sektarian. "Sebagian besar mereka menyerang dan membunuh sesama Irak dan bukan ke arah AS," ujarnya. Jika memang ada negara yang bersedia memberikan saran atau ikut membantu mencarikan jalan keluar masalah Irak, kata Pascoe , AS selalu bersedia mendengarkan. Hingga kini AS masih berusaha mencari jalan keluar untuk menyelesaikan krisis dan meraih stabilitas di Irak agar Irak bisa segera maju. "Tidak ada satu pun negara yang bisa menangani masalah dunia yang kompleks dan rumit sendirian. Perlu kerja sama. Kebetulan kini AS negara yang punya kekuatan terbesar di dunia. Karena itu kami punya tanggung jawab lebih besar dalam meraih stabilitas dunia tetapi negara lain juga punya tanggung jawab yang sama," kata Pascoe. Hasil nyata Pertemuan bilateral antara Bush dan Yudhoyono dinilai sangat strategis dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Secara konkret, kata Pascoe, kedua presiden telah menandatangani beberapa kesepakatan salah satunya kerja sama pengembangan sistem peringatan tsunami. Bentuk kerja sama ini berbentuk kerja sama ilmiah dan teknologis untuk mendeteksi bencana alam tsunami. Di dalam perjanjian itu AS berjanji memberi paket bantuan seperti riset gabungan untuk mengadopsi teknologi mendeteksi tsunami dan dikoordinasikan dengan Sistem Peringatan Tsunami Samudra India sebesar 16,6 juta dollar AS. Kesepakatan itu menjadi landasan bagi kerangka kerja sama bencana alam lain seperti banjir, tanah longsor, dan letusan gunung berapi. Ada pula bantuan sebesar 55 juta dollar AS selama dua tahun dari Millennium Challenge Corporation (MMC). Bantuan ini diberikan untuk program imunisasi dan program menumpas tindak korupsi dengan cara reformasi di berbagai institusi. Dalam pertemuan bilateral itu juga dibicarakan iklim investasi Indonesia . "Investasi akan masuk ke tempat yang iklim investasinya mendukung. Jika tidak, investor akan lari ke tempat lain. Negara lain menciptakan kondisi yang positif sehingga investor tertarik masuk. Di Indonesia, ada upaya menarik uang dalam setiap tahapan proses atau ada aturan tertentu yang memakan waktu hingga satu dua tahun sebelum akhirnya investor bisa masuk. Kami ingin Indonesia bisa ikut kompetisi perdagangan dunia tapi harus bisa diciptakan iklim investasi yang positif," kata Pascoe. (LUK) Send instant messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]