Ada tulisan dari PPIINDIA nih

sebagai penyeimbang

Pada tanggal 06/12/06, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>
>
>
>
>
> Assalamu"alaikum wr wb,
>
>  Saat ini, poligami dihujat habis-habisan. Bahkan dulu
>  ada UU yang melarang pegawai negeri berpoligami.
>  Bahkan di Republika, katanya ada rancangan hukum Agama
>  yang melarang poligami.
>
>  Seorang suami, dilarang berpoligami. Sementara
>  masyarakat umum membolehkan suami tersebut
>  berselingkuh dan berzinah dengan puluhan bahkan
>  mungkin ratusan wanita atau pelacur selama hidupnya.
>
>  Ironis bukan?
>
>  Pada saat yang sama, kelompok sekuler, justru
>  melindungi, dan mempromosikan perzinahan baik
>  perselingkuhan mau pun pelacuran.
>
>  Acara yang mengobral pornografi, kumpul kebo,
>  pelacuran, ditayangkan di mana-mana, sementara kondom
>  dan obat kuat juga dipromosikan secara terbuka.
>  Istilah "Pelacur" dirubah jadi "Pekerja Seks
>  Komersial", sehingga para pelacur yang kerjanya cuma
>  (maaf) "mengangkang" dianggap sedang "bekerja."
>  Pada satu acara TV, ada satu kisah nyata tentang
>  seorang anak yang bernama Eric yang hidup di
>  Polinesia. Eric tidak pernah tahu siapa ayahnya.
>  Bahkan "ayahnya" tidak pernah tahu jika ibu Eric
>  hamil, karena "ayah" Eric yang orang Perancis, hanya
>  berzinah dengan pelacur (ibu Eric) ketika singgah di
>  Polinesia, dan segera pergi begitu kapalnya berlayar.
>  Setiap ada kapal datang, Eric mendekat dan berharap
>  bisa bertemu ayahnya. Tanpa kasih sayang seorang ayah,
>  Eric sempat putus asa dan ingin bunuh diri.
>  Ada juga yang karena berzinah, baik dengan wanita
>  biasa atau pelacur, akhirnya ketika hamil, mereka
>  menggugurkan kandungannya dan membunuh janin yang
>  tidak berdosa.
>  Kehidupan macam itukah yang diinginkan oleh kelompok
>  Sekuler? Seks bebas yang tidak bertanggung-jawab?
>  Bukankah lebih baik jika para pelacur itu menjadi
>  istri ke 2 atau ke 3, ketimbang harus melacur melayani
>  2-3 pria setiap malam dengan resiko berbagai penyakit
>  kelamin dan AIDS serta anaknya lahir tanpa bapak"
>
>  Sesungguhnya Poligami lebih baik daripada berselingkuh
>  atau berzinah dengan pelacur. Poligami itu halal,
>  sementara selingkuh atau pelacuran itu haram:
>
>  "Maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi : dua,
>  tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan
>  dapat berlaku adil, maka seorang saja, atau
>  budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah
>  lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya." (QS An-Nisa:
>  3)
>
>  Ayat di bawah yang sering digunakan dalil untuk
>  menolak poligami juga sebetulnya membolehkan poligami:
>
>  "Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di
>  antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin
>  berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu
>  cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu
>  biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu
>  mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari
>  kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun
>  lagi Maha Penyayang.: [An Nisaa':129]
>
>  Di ayat di atas Allah menegaskan bahwa manusia tidak
>  akan dapat adil secara sempurna kepada istri-istrinya.
>  Meski demikian bukan berarti melarang poligami, tapi
>  menyuruh manusia agar tidak terlalu condong pada yang
>  dicintai dan membiarkan yang lain terlantar. Adil yang
>  dimaksud adalah adil dalam hal pemberian materi dan
>  giliran.
>
>  Jika kita baca Alkitab, kita akan mengetahui bahwa
>  ternyata banyak Nabi mau pun orang biasa yang diurapi
>  (diberkahi) Tuhan melakukan poligami. Daud sampai
>  beristri 100 orang, Salomo 1000 orang, Yakub 4,
>  Abraham selain punya 2 istri (Sarah dan Hagar) juga
>  punya beberapa gundik. Silahkan baca Alkitab: I
>  Raja-Raja 11:1-3, Kejadian 29:28-30, I Tawarikh 14:3,
>  Tawarikh 3:1-9.
>
>  Kelompok Islam Liberal yang mengharamkan poligami
>  tidak melihat ayat di atas dan kenyataaan bahwa Nabi
>  Muhammad dan juga nabi-nabi sebelumnya berpoligami.
>
>  Dari 4 presiden Indonesia, Soekarno, Soeharto,
>  Habibie, Gus Dur, 3 di antaranya diisyukan punya
>  wanita lain di samping istri pertama (kalau Soekarno
>  jelas punya banyak istri). Presiden AS pun banyak yang
>  punya berhubungan seks selain dengan istri pertamanya,
>  contohnya: Bill Clinton, John F Kennedy, Roosevelt,
>  Thomas Jeffferson, Grover Cleveland, Woodrow Wilson,
>  Warren Harding, Eisenhower
>  (www.who2.com/hailtothesheets.html).
>
>  Penyanyi Julio Iglesias mengaku sudah "menggoreng"
>  2.000 wanita di tempat tidur. Sementara majalah Tempo
>  pernah memberitakan bahwa 1 dari 3 pria pasti punya
>  wanita lain/selingkuh.
>
>  Sering orang-orang sekuler menolak syariat Islam
>  dengan alasan negara tidak berhak campur tangan dalam
>  masalah agama. Tapi dalam hal poligami, mereka meminta
>  negara melarang poligami. Sebaliknya mereka justru
>  menolak jika negara melarang pelacuran dengan berbagai
>  alasan. Pada RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi mereka
>  menolak pemerintah melarang warganya berciuman di
>  depan umum atau selingkuh dengan alasan itu masalah
>  pribadi. Sekarang justru mereka meminta negara
>  melarang poligami yang juga adalah masalah pribadi.
>  Aneh bukan?
>
>  Itulah ciri-ciri orang yang tidak beriman.
>  Mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram.
>
>  Di Detik.com disebut bahwa orang yang berpoligami
>  berpotensi menyebarkan penyakit kelamin karena
>  berganti-ganti pasangan. Ini salah besar. Meski
>  seorang suami beristri 4, tapi istrinya kan itu-itu
>  saja. Jika mereka semua bersih ya tidak akan ada
>  penyakit kelamin. Sebaliknya bagi yang menempuh
>  monogami tapi selingkuh dengan berganti-ganti pasangan
>  atau ke tempat pelacuran, justru mereka lebih besar
>  potensi kena penyakit kelamin.
>
>  "Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. "(QS
>  Al-Mukminun: 5)
>
>  Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman,
>  "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara
>  kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
>  mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
>  mereka perbuat." (QS An-Nur: 30)
>  Pada poligami, seorang pria harus adil kepada semua
>  istrinya. Adil ini tentu dalam batas kemampuan
>  manusia, seperti jatah hari, atau pun pemberian
>  materi. Bukan sesuatu hal yang di luar jangkauan
>  kemampuan manusia.
>  Suami bertanggung-jawab memenuhi nafkah lahir dan
>  batin serta melindungi semua istrinya, dan juga
>  anak-anaknya.
>  Pada perselingkuhan mau pun pelacuran, pada dasarnya
>  terjadi hubungan seks antara satu pria dengan banyak
>  wanita seperti pada poligami. Tapi pada perselingkuhan
>  dan pelacuran, tidak ada tanggung-jawab bagi pria mau
>  pun wanita.
>  Sang pria tidak harus memberi nafkah lahir dan batin,
>  kecuali hanya pada saat kesenangan sesaat.
>  Sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha
>  Bijaksana. Terkadang sebagian manusia merasa sombong
>  sehingga mengharamkan apa yang Allah halalkan.
>
>  "Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan
>  adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,[QS
>  Al Fath 48.4]
>
>  Ulama besar, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi, dalam
>  bukunya, "Halal dan Haram dalam Islam" menulis: "Islam
>  telah menentukan keperluan perorangan dan masyarakat,
>  dan menentukan ukuran kepentingan dan kemaslahatan
>  manusia seluruhnya. Di antara manusia ada yang ingin
>  mendapat keturunan tetapi sayang isterinya mandul atau
>  sakit sehingga tidak mempunyai anak.
>  Bukankah suatu kehormatan bagi si isteri dan keutamaan
>  bagi si suami kalau dia kawin lagi dengan seorang
>  wanita tanpa mencerai isteri pertama dengan memenuhi
>  hak-haknya"
>  Sementara ada juga laki-laki yang mempunyai nafsu seks
>  yang luarbiasa, tetapi isterinya hanya dingin saja
>  atau sakit, atau masa haidhnya (atau kehamilan "
>  penulis) itu terlalu panjang dan sebagainya, sedang si
>  laki-laki tidak dapat menahan nafsunya lebih banyak
>  seperti orang perempuan. Apakah dalam situasi seperti
>  itu si laki-laki tersebut tidak boleh kawin dengan
>  perempuan lain yang halal sebagai tempat mencari kawan
>  tidur" Dan ada kalanya jumlah wanita lebih banyak
>  daripada jumlah laki-laki, lebih-lebih karena akibat
>  dari peperangan yang hanya diikuti oleh laki-laki dan
>  pemuda-pemuda. Maka di sini poligami merupakan suatu
>  kemaslahatan buat masyarakat dan perempuan itu
>  sendiri, sehingga dengan demikian mereka akan
>  merupakan manusia yang bergharizah yang tidak hidup
>  sepanjang umur berdiam di rumah, tidak kawin dan tidak
>  dapat melaksanakan hidup berumahtangga yang di
>  dalamnya terdapat suatu ketenteraman, kecintaan,
>  perlindungan, nikmatnya sebagai ibu dan keibuan sesuai
>  pula dengan panggilan fitrah.
>  Ada tiga kemungkinan yang bakal terjadi sebagai akibat
>  banyaknya laki-laki yang mampu kawin, yaitu:
>  1.      Mungkin orang-orang perempuan itu akan hidup
>  sepanjang umur dalam kepahitan hidup.
>  2.      Mungkin mereka akan melepaskan kendalinya
>  dengan menggunakan obat-obat dan alat-alat kontrasepsi
>  untuk dapat bermain-main dengan laki-laki yang haram.
>  3.      Atau mungkin mereka mau dikawini oleh
>  laki-laki yang sudah beristeri yang kiranya mampu
>  memberi nafkah dan dapat bergaul dengan baik.
>  Tidak diragukan lagi, bahwa kemungkinan ketiga adalah
>  satu-satunya jalan yang paling bijaksana dan obat
>  mujarrab. Dan inilah hukum yang dipakai oleh Islam,
>  sedang
>
>  "Siapakah hukumnya yang lebih baik selain hukum Allah
>  untuk orang-orang yang mau beriman"" (al-Maidah: 50)
>  Di Bali Post disebut jumlah wanita 2% lebih banyak
>  dari pria
>  (http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2003/9/27/op1.htm)
>  atau lebih banyak 4,4 juta dari pria. Jika 2 juta
>  wanita termasuk usia nikah, jika poligami dilarang,
>  akan ada 2 juta wanita yang tidak menikah.
>
>  Dari sisi ekonomi mungkin wanita tersebut bisa
>  memenuhi dengan bekerja. Tapi bagaimana dari sisi
>  kebutuhan biologis? Jika poligami diharamkan, untuk
>  memenuhi kebutuhan seksnya mereka akan jadi pelacur,
>  simpanan, atau istri ke 2. Berapa banyak wanita yang
>  dibunuh karena meminta dinikahi sementara si pria
>  sudah punya istri? Berapa banyak bayi digugurkan
>  karena anak lahir di luar nikah (contohnya kasus YZ
>  dan ME saat ini)? Berapa banyak istri ke 2 yang harus
>  dicerai karena monogami yang dipaksakan (contoh
>  pasangan pengacara dan artis terkenal)? Berapa banyak
>  anak yang lahir tanpa bapak untuk mengasuh dan
>  menafkahinya?
>
>  Jadi jangan hanya memperhatikan "hak" istri pertama.
>  Tapi juga perhatikan hak istri kedua dan anak-anaknya.
>  Apalagi banyak pasangan poligami, ternyata istri
>  pertama rela bahkan ada yang justru mencarikan wanita
>  untuk jadi istri ke-2, ke-3, atau ke-4 bagi suaminya.
>  Sebagai contoh jika istri Aa Gym, teteh Nini rela dan
>  istri kedua rela, kenapa yang lain harus ribut?
>
>  Boleh jadi istri Aa Gym justru lebih berbahagia dari
>  kebanyakan pasangan monogami yang gagal dan cerai
>  seperti Reza, Enno, dan sebagainya.
>
>  Inilah sistem poligami yang banyak ditentang oleh
>  orang-orang Kristen Barat yang dijadikan alat untuk
>  menyerang kaum Muslimin, di mana mereka sendiri
>  membenarkan laki-lakinya untuk bermain dengan
>  perempuan-perempuan cabul, tanpa suatu ikatan dan
>  perhitungan, betapapun tidak dibenarkan oleh
>  undang-undang dan moral. Poligami liar dan tidak
>  bermoral ini akan menimbulkan perempuan dan keluarga
>  yang liar dan tidak bermoral juga. Kalau begitu
>  manakah dua golongan tersebut yang lebih kukuh dan
>  lebih baik?"
>
>  Wassalamu"alaikum wr wb
>
>  ===

>  



-- 
Salam Revolusi IT Indonesia !!!!

Alpha Bagus Sunggono
http://bagusalfa.blogspot.com
me(at)bagusalfa(dot)or(dot)id

Reply via email to