Ini namanya parlemen atawa warung remang reman? Kok sidang pakai 
kondom? pake sarung aja..

DH

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> jujur aja, emangnya, bisa pake korek kuping??...
>  
> :)) :))
> 
> -----Original Message-----
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Behalf Of IrwanK
> Sent: Friday, December 08, 2006 5:34 PM
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [ppiindia] masih ada kondom di gedung DPR
> 
> 
> 
> Emangnya klo begituan cuma pake kondom ya?
> Ini nanya lho ya.. bukan ngetest.. :-p
> 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K
> 
> On 12/8/06, adejahja < [EMAIL PROTECTED] <mailto:ade%40cni.co.id> > wrote:
> >
> >
> > weleh-weleh....!!!!!
> >
> >
> > Masih Ada Kondom di Gedung DPR
> >
> > SENAYAN, WARTA KOTA-Permesuman di gedung wakil rakyat di Senayan 
sudah
> > jadi rahasia umum. Hingga Rabu (6/12) atau sepekan setelah 
terbongkarnya
> > skandal anggota Fraksi Partai Golkar Yahya Zaini dan pedangdut 
Maria
> > Eva, aroma permesuman masih terasa.
> >
> > Di saluran pembuangan air dari Gedung Nusantara I, II, III, dan IV
> > Gedung DPR, masih bisa ditemukan kondom bekas terpakai. Pusat 
pengaturan
> > saluran pembuangan air itu sendiri terletak persis di depan 
kafetaria di
> > dekat lobi gedung Nusantara I. Sekilas, bangunan penutup saluran
> > pembuangan ini mirip dengan bangunan gardu listrik. Setiap paginya
> > saluran ini dibersihkan. "Hampir setiap hari ada saja kondom yang
> > ditemukan," ujar pengawas saluran.
> >
> > Petugas ini memastikan kondom itu berasal dari dalam gedung DPR 
karena
> > saluran dari pipa ini tidak tercampur dengan saluran dari luar 
gedung.
> > Tapi petugas ini tidak pernah melihat secara langsung kegiatan 
esek-esek
> > di gedung DPR. "Kalau lihat sendiri belum. Tapi dengar-dengar 
sudah
> > sering," paparnya.
> >
> > Berbeda dengan petugas saluran air, petugas pengamanan dalam 
(pamdal)
> > gedung menegaskan bahwa semua orang sudah tahu adanya esek-esek di
> > kompleks ini. "Dulu ada office boy langsung dipecat lantaran 
memergoki
> > anggota dewan (DPR) yang sedang berselingkuh," ungkapnya.
> >
> > Karena itulah kini para pegawai kebersihan yang setiap hari 
bertugas
> > memasuki ruang kerja anggota DPR pada bungkam seribu basa. "Itu 
kan
> > masalah pribadi, jadi tidak usah dibicarakan," kata seorang 
petugas
> > kebersihan.
> >
> > Petugas ini juga menegaskan bahwa ia belum pernah sekalipun 
menemukan
> > kondom ketika sedang bersih-bersih. "Anda mungkin salah alamat. 
Di sini
> > orangnya baik-baik," ujarnya.
> >
> > Ada empat gedung utama di kompleks rumah wakil rakyat ini, yakni 
Gedung
> > Nusantara I, II, III, dan IV. Gedung Nusantara I yang memiliki 23
> > lantai juga digunakan sebagai kantor fraksi-fraksi. Nah, Yahya 
Zaini
> > yang belakangan dihebohkan berkantor di lantai 12.
> > Tapi belakangan suasana lantai 12 rada sepi. Pemandangan di sana 
sangat
> > kontras dengan pemandangan di lantai I yang nyaris ramai setiap 
hari
> > karena digunakan untuk rapat. Selain gedung utama untuk rapat, 
ada juga
> > bangunan lain seperti gedung sekretariat jenderal, gedung 
pelayanan
> > kesehatan, dan kantin.
> >
> > Sementara itu seorang staf DPR mengatakan bahwa sejumlah anggota 
DPR
> > yang suka berselingkuh punya selera tinggi. Bagi kelompok ini, 
harga
> > pasangan tidak jadi soal. Biasanya, kaum perempuan cantik yang 
menjadi
> > langganan Senayan merupakan anggota sebuah jaringan yang bekerja 
sangat
> > rapi. "Tapi brokernya atau penyalurnya saya tahu," kata staf 
pribadi
> > seorang anggota DPR tersebut.
> >
> > "Bahkan ada yang dipekerjakan sebagai staf pribadi. Nah, kalau 
bosan,
> > anggota DPR bisa menggantinya kapan saja dia mau," 
katanya. "Mereka itu
> > berasal dari satu jaringan. Bisa ditukar kapan saja, dibawa ke 
mana
> > saja, termasuk dalam perjalanan dinas," ujarnya lagi.
> >
> > Perempuan yang menjadi staf dadakan seperti ini digaji dari kocek
> > pribadi anggota DPR. "Honornya secara bulanan, di luar tips 
harian, di
> > luar tanggungan biaya rumah kontrakan, dan sebagainya," katanya.
> >
> > Anggota DPR yang takut-takut memilih mencari pasangan dari luar.
> > Perempuan bebas seperti ini bisa ditemukan di beberapa rusun, 
dengan
> > tarif termurah Rp 10 juta. Pascareformasi tahun 1998, gedung DPR 
tak
> > ubahnya pasar kaget. Tak bisa lagi dibedakan antara wartawan yang
> > bertugas mencari berita dan pemasok perempuan yang berkeliaran di 
sana.
> > Suasana seperti itu pula yang bisa mengelabui masuknya
> > perempuan-perempuan cantik di Senayan. Perempuan seperti itu 
dikenal
> > sebagai "sekwilda" alias suka memamerkan sekitar wilayah dada. 
(tos/moe)
> >
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Reply via email to