He he he, membaca kisahnya mas Rio saya jadi ketawa, peluang ada, kemampuan 
tidak ada, masih mau ngiklanin MBA-nya mas ^_^.

IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                  Koq kupon 
makan kita sama ya.. Rp 8500 perhari.. tapi pas bulan Ramadhan
 hanya diganti sebesar Rp 7000 saja perhari-nya.. :-p
 
 Ngomong" soal idola, idola saya itu Tamara Blezinsky.. dan istri saya juga
 tahu itu..
 sayangnya kabar perceraian dia dan 'kasus' dengan anaknya menjadikan saya
 menarik diri dari daftar penggemarnya.. :-p
 
 Wassalam,
 
 Irwan.K
 
 On 12/11/06, Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > Ketika orang ribut soal AA Gym kawin lagi, istri saya juga meributkannya.
 > Ditambah lagi kasus Yahya Zaini dan penyanyi dangdut Maria Eva. Maka
 > lengkaplah perbincangan soal selingkuh dan poligami di rumah kami. Istri
 > saya bicara dengan bersemangat dan berapi-api. Saya lebih banyak diam,
 > senyum sedikit, dan manggut-manggut saja. Tapi untunglah, dia cukup
 > "rasional" dan mengizinkan saya berpoligami.
 >
 > Syaratnya, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW dulu, saya harus memilih
 > janda yang sudah tua, keriputan, jelek, sakit-sakitan, miskin, dan punya
 > anak banyak.... "Mau satu truk janda-janda seperti itu, silahkan saja jika
 > mau mengawininya....." katanya.
 >
 > Wah, padahal (istri saya juga tahu), idola saya 'kan Luna Maya....
 > Terpaksa batal deh berpoligami! Apalagi gaji saya juga belum naik-naik.
 > Untuk ngurusi satu istri dan 2 anak saja sudah pusing tujuh keliling. Belum
 > lagi bayar tagihan air, listrik, bayar iuran sekolah anak, dan makan di
 > kantor (kantor cuma ngasih jatah kupon 1 kali makan perhari @ Rp 8.500.
 > Padahal saya makan dua kali, karena kerja sampai malam).
 >
 > Untuk kawin dengan Luna Maya juga tidak mungkin. Alasannya sederhana, Luna
 > Maya tidak kenal sama saya......
 >
 >
 >
 > ----- Original Message -----
 > From: "Eri Hastuti" <[EMAIL PROTECTED]>
 > To: <[EMAIL PROTECTED]>
 > Sent: Monday, December 11, 2006 8:35 AM
 > Subject: FW: SURAT UNTUK AA GYM
 > >
 > >
 > > SURAT UNTUK AA GYM*
 > >
 > > Aa Gym, saya tak kaget ketika mendengar gosip anda kawin lagi. Saya
 > > kecut
 > > ketika anda mengakuinya. Saya muak mendengar alasan anda bahwa
 > > perkawinan
 > > kedua itu untuk menghindari zina. Daripada teman tapi mesum,  katamu.
 > > Astaga. Sudah sebegitu mesumkah anda jika berteman dengan  perempuan?
 > >
 > > Beristri lebih dari satu tentu tidak dilarang, seperti kau sebut-sebut
 > > kepada banyak wartawan. Agama Islam membolehkan dengan syarat yang
 > > ketat.
 > > Anda tentu merasa bisa memenuhi syarat itu sehingga memutuskan
 > > berpoligami, tiga bulan lalu. Tapi guru-guru ngaji saya di dusun, yang
 > > tentu tak sepopuler anda, menceritakan bukan dengan alasan takut zina
 > > Rasulullah menikahi perempuan lebih dari dua. Rasulullah menikahi
 > > perempuan yang suaminya gugur di medan perang dalam menyebarkan ajaran
 > > Islam. Ia hidup di zaman perang yang mengancam nyawa dan keselamatan.
 > > Lagipula dia berpoligami setelah Siti Khadijah, istri pertamanya,
 > > meninggal. Yang saya tahu, begitulah alasan Nabi memperistri banyak
 > > perempuan. Anda hidup di Indonesia yang mulai damai. Bahkan anda hidup
 > > di
 > > Bandung, sebuah kota yang menjadi tujuan wisata akhir pekan.
 > >
 > > Yang jadi soal adalah bukan dilarang atau tidaknya poligami oleh ajaran
 > > agama. Tindakan anda legal di mata hukum apapun. Tapi tidak di mata
 > > "hukum" sosial. Anda seorang ustad yang tiap hari berkotbah tentang
 > > nilai-nilai moral di televisi, di masjid, menulis di koran, radio,
 > > bahkan
 > > lewat telepon seluler. Anda merangsek begitu jauh ke dalam hidup  setiap
 > > orang. Banyak orang, dengan begitu, menjadikan anda sebagai  panutan.
 > > Inilah soalnya. Anda mungkin cuma manusia biasa yang bisa  salah. Tentu
 > > saja. Anda bukan nabi. Tapi perbuatan anda itu sudah  dipikirkan benar
 > > bahkan sejak lima tahun lalu. Anda tentu sadar
 > > sepenuhnya melakukan poligami. Ada banyak orang, memang, yang juga tak
 > > puas dengan satu istri. Tapi mereka tak saya kenal. Mereka tak berkotbah
 > >
 > > tentang nilai-nilai luhur dan amal soleh.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
     
                       


Bila lidah kelu, tulisan menjadi perlu
Pena lebih tajam dari pedang
Tinta seorang  berilmu lebih mulia dari darah seorang syahid


  pustaka tani 
  nuraulia

 
---------------------------------
Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from real people 
who know.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke