Fenomena Maraknya Mini Video Cabul dalam Teknologi Seluler berbasis 3G
Multimedia – Ancaman dan Harapan.
December 13th, 2006 · No Comments

Fenomena Maraknya Mini Video Cabul dalam Teknologi Seluler berbasis 3G
Multimedia – Ancaman dan Harapan.

- Sony set-

 

Disampaikan pada tanggal 8 Desember 2006 – Kampus UPN Veteran

Selamat datang di era informasi bebas hambatan dan kecepatan tinggi!
Era Mobile Seluler, ketika Handphone menjadi perangkat wajib dan
perangkat entertainment para penggunanya. Data statistic menunjukkan
tidak kurang dari 3 juta manusia Indonesia sekarang sudah menggunakan
Handphone sebagai alat komunikasinya. 1/3nya telah menggunakan
handphone keluaran terbaru yang menggabungkan kemampuan fotografi dan
videografi (data dari majalah Seluler Indonesia).

 

Maka tumbuhlah sebuah komunitas baru, para pemakai handphone yang
menggunakan fungsi lain, lebih dari sekedar untuk menelpon dan
berkirim pesan. Kini mereka menjadi pemakai, penikmat dan pelaku
pembuatan tayangan audio visual dengan menggunakan handset terkini.

 

Tumbuh berkembangnya teknologi handphone mempermudah setiap orang
untuk mengekspresikan rasa seni dan eksplorasi peralatan audio visual
yang murah meriah, ringan dan instant. Setiap pemakai HP, mendadak
ikut serta berkarya apa saja atas nama seni instant. Membuat berbagai
macam dokumentasi, memotret apa saja hingga kecenderungan untuk
hal-hal lain yang kadang menyimpang.

 

Teknologi yang tertanam dalam peralatan telepon sebenarnya terbagi
menjadi beberapa tingkatan pemrosesan data dengan sandi G-Technology.
Diantaranya adalah

 

   1. Zero G : Adalah teknologi Mobile seluler generasi awal yang
menggunakan basis kabel dan peralatan terminal yang saling terhubung.
Contoh dari teknologi ini adalah telepon kabel, PTT dsb.
   2. 1G : Adalah awal lahirnya teknologi seluler yang menggunakan
teknologi AMPS. Di Indonesia dikenal dengan kode 082. Menggunakan
frekwensi radio dan mempunyai kendala distorsi sinyal akibat
penghalang berupa gedung dan bangunan-bangunan beton.
   3. 2G : Adalah teknologi yang masih diadopsi sejak tahun 1997.
Dengan dikeluarkannya standar GSM dan CDMA sebagai penyempurna
teknologi AMPS. Di teknologi ini, sudah bisa menggunakan standar
pengiriman data lewat jaringan seluler berbasiskan Text. Lalu
muncullah teknologi WAP untuk mendukung teknologi GSM tersambung
dengan jaringan Internet. Era ini menandai lahirnya teknologi SMS yang
menjadi booming hingga hari ini.
   4. 2.5G : Ditandai dengan lahirnya fitur GPRS, sebuah tools yang
ditambah pada peralatan handset untuk mengakses Internet lebih cepat.
Fitur ini muncul tahun 2000 dan menjadi primadona para pelaku
pengakses data GPRS-Internet hingga hari ini. Fitur pertama yang
disediakan adalah berkembangnya fasilitas MMS (Multimedia Messaging
Service) dan tipe file gambar dan video generasi awal sudah dapat
dikirim melalui layanan ini.
   5. 3G : Adalah teknologi yang baru bisa dinikmati di Indonesia pada
tahun 2006. Digunakan untuk lalulintas data kecepatan tinggi dengan
jumlah kilobyte yang cukup besar seperti VIDEO, Music, Email. Gambar
dan file-file multimedia. 3G menjadi fenomena baru, ketika fasilitas
Audio Visual (Videografi) menjadi sebuah standar baru pada peralatan
handphone.

 

Click here for 3GP players and conversion software, to convert 3GP or
3G2 to AVI, MPG, WMV, MOV etc

 

3G dan Fenomena terkini.

 

Di Indonesia, 3G adalah generasi ke 3 yang menandai era komunikasi
audio visual via peralatan handphone. Teknologi ini baru saja
diperkenalkan oleh 3 operator besar seperti Telkomsel, Indosat dan
Excelcomindo. Diawali dengan meledaknya bisnis multimedia berbasis
handphone yang menawarkan mobile content seperti Ringtone, Wallpaper,
Video, music MP3 dan pernak-pernik game seluler. Nilai bisnis yang
diperebutkan untuk pasar ini sekitar 100 milyar per tahun (sumber data
riset internet) untuk periode 2004-2006. Data tersebut adalah data
mobile content yang dihitung secara resmi lewat proses downloadable
mobile content via saluran internet dan nomor-nomor berbayar. Bisnis
ini sangat menggiurkan, contoh kasus, grup Musik Samsons, menangguk
royalty bersih sekitar Rp. 150 juta, dari bisnis Ring Back Tone
pertahun 2006. Angka ini terus bertambah karena semakin banyak pemakai
Handphone yang mulai menyukai layanan RBT yang menjadi fasilitas
standar operator seluler.

 

Data di atas, belum termasuk bisnis mobile content yang disebarkan
kios-kios handphone di seluruh Indonesia. Ada yang legal adapula yang
resmi. Dan estimasi nilai bisnis yang tidak terpantau dari penyebaran
via kios-kios HP sekitar 150-200 milyar per tahun (karena
menggabungkan unsur pembajakan illegal).

 

Ladang pekerjaan baru dan fenomena bisnis Handphone era 3G menjadi
sebuah wacana dunia bisnis baru. Namun seiring dengan meledaknya
bisnis virtual ini, berkembang pula sebuah fenomena penyimpangan
penggunaan teknologi Handphone yang sangat dahsyat dan mendebarkan….

 

Fenomena Mini Video Cabul !

 

Dimulai pada tahun 2004, ketika rekaman aktifitas sex sepasang
mahasiswa Trisakti disebarkan via handphone dengan teknologi Bluetooth
dan GPRS. Maka sejak saat itu, bermunculan ratusan mini video cabul
yang beredar lewat peralatan handphone dengan fasilitas multimedia dan
3G. Tidak kurang dari 500 rekaman aktifitas sex dan pornografi terekam
dan tersebar di jutaan handphone di Indonesia hingga akhir 2006.
Sebuah fenomena yang menggemparkan terjadi ketika ditengarai, tidak
hanya mahasiswa, bahkan siswa-siswi SMA di beberapa daerah di pulau
Jawa terekspos aktifitas sexnya akibat keisengan mereka merekam
adegan-adegan pribadi yang sebenarnya tidak boleh dipertontonkan di
muka umum.

 

Tidak hanya dunia pendidikan, kasus mini video cabul menyentuh
sendi-sendi SARA. Ketika tahun 2005, beredar rekaman video Ragliana
Sofiana, seorang siswa SMU di Jember lengkap dengan atribut jilbab,
melakukan aktifitas hubungan sex dengan pacarnya. Rekaman tersebut
membuat heboh dunia pendidikan dan kaum agamawan yang merasa miris
melihat symbol-simbol agama dicampuradukkan dalam tayangan pornografi.

 

Dibeberapa universitas dan perguruan tinggi, fenomena Mini Video Cabul
menjadi sebuah `trend'. Banyak sekali kasus-kasus rekaman aktifitas
sexual para mahasiswa perguruan-perguruan tinggi terkenal di pulau
Jawa tersebar dan menjadi bahan koleksi para pengguna HP 3G
Multimedia. Maka tidak heran bila beredar isu bahwa Para Mahasiswa
Perguruan Tinggi di Indonesia menduduki peringkat teratas sebagai
pembuat Mini Video Cabul terbanyak.

 

 

 

Di kalangan Profesional dan Pegawai negeri, juga terjadi kasus
penyebaran rekaman video klip porno. Dari sekedar adegan voyeurism
hingga rekaman selingkuh antar pejabat. Kasus peredaran mini video
cabul seorang bupati dan seorang staffnya di daerah jawa tengah adalah
gambaran betapa teknologi video dan 3G Multimedia disalahgunakan dan
menjadi senjata makan tuan. Tersebarnya rekaman mini video cabul
secara teknis dapat dijabarkan sebagai berikut :

   1. Pertukaran data lewat teknologi GPRS : GPRS pada handphone
adalah salah satu fasilitas untuk dapat terhubung di Internet.
Biasanya, pengguna teknologi ini sangat mengerti bagaimana menggunakan
hpnya untuk melakukan konektifitas dengan internet. Para pengguna
sudah terbiasa melakukan pengiriman email. Dan biasanya, file-file
mini video cabul yang terekam dalam database HP pengguna, dikirimkan
ke Internet lewat saluran Email.
   2. Pertukaran data lewat Bluetooth : Bluetooth adalah sebuah
fasilitas baru yang ditanam pada HP untuk melakukan pertukaran data
jarak pendek. Setiap pengguna HP terbiasa saling menukar file
multimedia lewat teknologi ini, karena tidak dikenakan biaya apapun.
Beda dengan GPRS yang dikenakan biaya per byte terkirim.
   3. Pertukaran Data karena tukar-menukar Memory Card : Biasanya para
pengguna HP sering memindahkan data-data mereka yang sudah penuh ke
media lain seperti Hardisk dan sebagainya. Namun adapula pengguna yang
selalu melepas Memory Cardnya untuk di"cuci-cetak" lewat kios-kios
foto multimedia atau sekedar mengupgrade mobile content mereka. Nah
celakanya, bila tidak berhati-hati, kadang data-data rahasia pada
memory card anda di curi justru oleh operator Kios foto Multimedia.
   4. Pertukaran Data karena HP hilang atau dicuri : Maka
berhati-hatilah anda jangan sampai HP dan data-data yang tersimpan
didalamnya di curi orang.

 

Mengapa Membuat Video Cabul?

 

Dari 500 file Mini Video Cabul yang tersebar di Internet, kita dapat
memilah bermacam-macam tipe tayangan video cabul yang telah dibuat di
Indonesia. Dari sisi pembuat tayangan ditemukan beberapa kategori para
pembuat, pelaku dan `aktor' yang di rekam.

   1. Sepasang Anak muda yang sedang berpacaran : Mini video cabul
yang melibatkan sepasang anak muda yang sedang memadu cinta adalah
rekaman terbanyak yang dijumpai di Internet. Sekitar 300 file yang
sempat diteliti menampilkan adegan sex antar pasangan-pasangan muda
SMA hingga mahasiswa. Biasanya cara perekaman gambar dilakukan dengan
cara sukarela, antar pasangan sengaja atau tidak, sering menyebutkan
kata-kata rayuan bagi pasangannya.
   2. Pasangan Selingkuh : Pasangan ini sebenarnya sulit dideteksi,
namun analisa dari sound, dialog dan tehnik perekaman gambar dapat
memberikan kita keterangan bahwa pasangan yang sedang terekam
adegannya adalah pasangan-pasangan selingkuh.
   3. Sex Party : Jenis tayangan ini hanya sekitar 10% dari total file
yang berhasil dianalisa. Biasanya melibatkan wanita tuna susila dan
para hidung belang yang gemar melakukan sex party bersama-sama.
   4. Crime & Perkosaan : Video jenis ini lebih sedikit, pelakunya
dipastikan laki-laki yang tega mengabadikan adegan perkosaan terhadap
korban lawan jenisnya.
   5. Homo Sexual dan Lesbian : Hanya ada 3 jenis tayangan homo dan
lesbian Indonesia yang tersebar di Internet. Tetapi tidak menutup
kemungkinan akan bertambah dalam kuantitas yang mengagetkan.

 

Fenomena Mini Video Cabul terbaru adalah rekaman adegan sex antara
Maria Eva (Bendahara AMPI) dan YZ (kepala seksi kerohanian DPP Golkar
– Anggota DPR). Maka runtuhlah sekat-sekat etika dan moral. Rekaman
ini mencapai rekor penyebaran terbesar hingga saat ini. Dari data di
Internet, tidak kurang dari 600 ribu pemakai Internet di Indonesia
telah mendownload file 3GP rekaman ini dari situs-situs penyedia
rekaman cabul. Sedangkan penyebaran melalui Handphone diperkirakan
telah mencapai 200 ribu pemakai handphone dengan menggunakan saluran
Bluetooth, 3G, GPRS dan saluran manual seperti pengcopyan file lewat
kios-kios layanan HP.

 

Ditaksir, minimal sekitar Rp. 3 milyar telah menguap untuk kegiatan
ini (3.000.000.000 = Rp. 5000 sewa internet 1 jam x 600 ribu orang
pendownload dari internet). Angka ini terus bertambah setiap hari.
Menurut situs http://www.fastdrive.com, setiap hari 10.000 pengguna
Internet di Indonesia mendownload file ini dari server mereka.
Sedangkan menurut search Engine Yahoo dan Google, tidak kurang 50.000
pengakses internet Indonesia setiap hari mencari kata kunci : Maria Eva!

 

Nilai uang yang berputar hanya untuk aktifitas download file di
Internet semakin berlipat bila berbicara dalam level dunia. Tidak
hanya orang Indonesia saja yang tertarik mengkoleksi file-file Mini
Video Cabul buatan Indonesia, bahkan situs-situs Sex berbayar di
Amerika Serikat dan Eropa telah melakukan link kerja sama dan
melibatkan jutaan orang customer mereka di seluruh dunia untuk
mengkoleksi file-file blue film buatan anak negeri. Total estimasi,
sekitar 1 juta orang perhari dari berbagai penjuru dunia melakukan
aktifitas : mendownload file-file Mini Video Cabul Indonesia. Dan
rata-rata, sebuah file yang menjadi favorit akan dirating sangat
tinggi dan dapat bertahan selama 30 hari sebagai "The Most Wanted
File". Artinya, rata-rata file Mini Video Cabul terbaik buatan
Indonesia akan tersebar secara otomatis paling sedikit ke 30 juta
pengakses internet di seluruh dunia. Memecahkan rekor movie Box Record
tradisional yang digunakan jaringan Hollywood lewat teater-teater
sinemanya.

 

Bangga?

 

Maka ketakutan akan semakin banyak dan semakin meluasnya kasus-kasus
penyalahgunaan teknologi menjadi kenyataan pahit. Semakin tingginya
jumlah para pengguna Handphone di Indonesia tidak dibarengi dengan
kesadaran moral dan etika untuk tidak menyalahgunakan teknologi
sebagai alat untuk membuat tayangan pornografi. Rata-rata para
penyalahguna teknologi ini menjelaskan berbagai motivasi mengapa
mereka membuat tayangan porno adalah sebagai berikut :

 

   1. Iseng : Pola ini paling banyak terjadi disetiap rekaman Mini
Video Cabul. Mulanya seolah hanya sebuah permainan, keisengan semata
untuk saling mengabadikan aktifitas mesra. Mereka para pelaku tidak
menyadari bahaya yang akan terjadi bila perbuatan mereka terekspos ke
umum.
   2. Ceroboh : Beberapa file 3GP di internet yang menggambarkan
aktifitas cabul merekam adegan-adegan sex yang dibuat dengan tidak
sengaja. Akibat salah pencet tombol HP atau kekeliruan melakukan
perekaman.
   3. Crime : Voyeurism, pemaksaan, pencabulan sengaja. Biasanya
digunakan orang ke tiga yang sengaja melakukan perekaman aktifitas sex
para pasangan muda. Mereka mengintip, memaksa bahkan ada yang menjebak
untuk mendapatkan angle shot yang mereka inginkan. Para wanita dan
remaja putri adalah korban paling rentan. Banyak yang dijebak
pasangannya yang sebenarnya ingin mempermalukan sang wanita dan
memerasnya lewat tayangan porno yang berhasil dibuat.
   4. Bisnis : Beberapa pelaku film blue Intenational ditengarai sudah
mendirikan studio-studio cabul dibeberapa kota besar di Indonesia. Di
Bali, ditemukan bukti bahwa VIVID Interactive, perusahaan film Blue
terbesar di Dunia telah membuka studio syuting disana. Perusahaan ini
merambah ke jalur mobile content sebagai lini usaha mereka. Dan
celakanya, mereka menggandeng mitra local sebagai film creator, co
produser dan Aktor-aktrisnya.

 

Crime dan Voyeurism

 

Efek negative dari tayangan mini video cabul merambah ke bidang
criminal. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung,
Semarang bahkan Yogyakarta telah berkembang pola pembuatan tayangan
cabul dengan cara mencuri gambar. Kasus Video casting sabun yang
melibatkan artis tenar dan dilakukan oleh seorang fotografer dengan
menempatkan kamera tersembunyi di ruang ganti, adalah sebuah awal dari
ribuan gerakan pencurian gambar amatir yang dilakukan para pelaku
kejahatan.

Toilet-toilet umum wanita menjadi tempat yang paling ditakuti saat
ini, karena banyak pelaku menempatkan kamera-kamera tersembunyi untuk
merekam berbagai macam adegan.

 

Dibeberapa hotel besar di Jakarta, juga tidak luput dari jamahan para
pembuat film blue criminal. Mereka sering melakukan booking kamar
disebelah calon korban (artis, orang terkenal). Mereka menggunakan
berbagai macam cara untuk mendapatkan berbagai macam gambar video
target korbannya dengan cara tersembunyi. Maka, berhat-hatilah bagi
wanita baik-baik yang sering menggunakan toilet umum dan kamar hotel.
Karena anda akan dieksploitasi habis-habisan tanpa Anda pernah tahu
bahwa diri Anda adalah target korban.

 

Mini Video Cabul : Penyimpangan penggunaan teknologi media komunikasi,
masa kini dan masa depan.

 

Suram dan mengkhawatirkan! Mungkin adalah kata yang tepat
menggambarkan kondisi ini di masa depan. Diprediksi, angka pertumbuhan
produksi mini video cabul akan naik 10 kali lipat dalam 1-5 tahun ke
depan. Harga Handset Handphone yang semakin murah, sekat-sekat moral
etika yang semakin tipis, kegilaan para pelaku yang tidak atau sengaja
melakuan perekaman, kriminalitas dan bisnis film blue adalah factor
yang akan menjadi wacana yang menggoncang kita setiap hari.

 

Layanan 3G akan berkembang biak semakin liar. Akan lahir TV 3G yang
dibuat para pembuat film rumahan. Akan lahir stasiun TV illegal lewat
saluran 3G yang menyiarkan berbagai tayangan pornografi di Indonesia.
Dan layaknya Internet, 3G sangat sukar untuk disensor dan dibatasi.

 

Industri sex yang melibatkan audio visual akan menjamur. Ribuan file
mini Video Cabul akan menjadi santapan sehari-hari yang akan
mengunjungi Handphone-handphone kita. Kita akan semakin terjerat dan
kecanduan untuk mengkonsumsi tayangan tersebut. Tidak ada cara untuk
lari dan bersembunyi, kecuali kita membuang handset kita yang
berteknologi tinggi dan menukarnya dengan Teknologi 1G.

 

Pesimis?

 

Saya sering berdebar-debar jika melihat sepasang muda-muda sedang
berpacaran asyik saling mengabadikan masa percintaan mereka dengan
menggunakan HP. Pertanyaan saya semakin nakal, apa yang mereka lakukan
kemudian? Apakah mereka merekam ciuman pertama mereka? Lalu setelah
itu mereka akan merekam pelukan mesra mereka? Setelah itu? Ciuman
Mesra? Adegan-adegan dewasa? Atau segala hal yang seharusnya tidak
boleh di dokumentasikan?

 

Teknologi adalah hal yang membantu kita untuk hidup lebih baik. Namun
ketika teknologi menjadi candu dan menjadi "tuan atas segala pikiran
kita", maka penggunanya akan menjadi korban. Selamatkan diri Anda dari
bahaya teknologi, jangan pernah telanjang di depan kamera handphone
anda, jangan membuat tayangan cabul, jangan pernah terbujuk atau
membujuk pasangan Anda untuk membuat tayangan cabul. Ingatlah, bahwa
sekali Anda melakukan, Anda akan menjadi korban seumur hidup. Semoga
masa depan kita lebih baik dari hari sekarang. Semoga.

 

Sony Set.

Sutradara dan Penulis Skenario, sedang mengerjakan proyek Cyber
Wonogiri, 3G Java,

Pemerhati dunia komunikasi mobile dan internet. Penulis buku computer,
fiksi, scenario dan non fiksi. Sedang menyiapkan buku "Fenomena Mini
Video Cabul di Indonesia"

Cell : 0818 936 046

Blog : http://javaholic.wordpress.com

Kirim email ke