Muhammad Yunus, Advokat Kaum Miskin Bangladesh
   
  Oleh: Christoph Heinzle dari Leipzig
   
   
  Pakar ekonomi Muhammad Yunus menerima penghargaan Nobel perdamaian di Oslo, 
Minggu (10/12). Dalam ucapan terima kasihnya Muhammad Yunus menuntut lebih 
banyak "gagasan yang berani" dalam upaya menanggulangi kemiskinan di dunia. 
Muhammad Yunus meyakini, tidak ada jalan lain untuk mencapai perdamaian. Sejak 
30 tahun ia memberikan kredit kepada orang-orang miskin yang hendak membangun 
eksistensi, tetapi tidak dapat memberikan jaminan.]
     
  Kemiskinan harus dimasukkan ke museum dan kita dapat melakukannya. Itu adalah 
inti pesan dari pidato Muhammad Yunus ketika kemarin menerima Hadiah Nobel 
Perdamaian di Oslo dengan disaksikan oleh raja Norwegia, Harald.
   
  Muhammad Yunus mengatakan: "Saya yakin, kita dapat mencapai dunia tanpa 
kemiskinan, kalau kita benar-benar mau. Di dunia ini, tempat bagi kemiskinan 
adalah di museum. Kalau anak-anak sekolah memasuki museum kemiskinan, mereka 
akan terpana dan bertanya-tanya mengapa kemiskinan dibiarkan terjadi begitu 
lama."
   
  Kemiskinan bukanlah hukum alam, melainkan produk dari sistem sosial dan 
ekonomi. Dan ini dapat diubah. Yunus mendukung perekonomian pasar yang bebas, 
tetapi tujuannya bukanlah profit semaksimal mungkin.
  
Yunus merupakan orang yang patut menerima hadiah tersebut. Itu ditandaskan oleh 
Professor Ole Danbold Mjoes, ketua Komite Nobel Norwegia dalam kata 
sambutannya. 
  Mulanya banyak wartawan yang tidak dapat memahami terpilihnya Yunus. Prof. 
Mjoes mengemukakan: "Itu adalah urusan mereka. Saya hanya ingat pada Bill 
Clinton yang mengatakan, kalau ada orang yang patut menerima hadiah itu, dia 
adalah Muhammad Yunus. Dan saya akan terus mengatakannya, sampai dia 
memperolehnya."
   
  Mjoes menandaskan, 95 persen dari mereka yang memanfaatkan mikro-kredit dari 
Bank Grameen adalah perempuan. Dan itu adalah demi kesejahteraan keluarganya.
   
  Dikatakannya: "Kaum pria mengeluarkan uang untuk dirinya sendiri, perempuan 
untuk keluarganya. Bank Grameen mencetuskan revolusi sosial di Bangladesh, 
seperti yang dikatakan oleh seorang pengambil kredit: Saya lahir dari orang tua 
saya, tetapi Bank Grameen memberikan kehidupan bagi saya."
   
  Muhammad Yunus memilih sembilan perempuan yang diajaknya mendampinginya ke 
Oslo. Sembilan dari seluruhnya 7 juta yang memperoleh kredit dari Bank Grameen. 
Menurut Yunus, bagi mereka, hari Minggu 10 Desember merupakan hari besar.
   
  Menurut Muhammad Yunus: "Hadiah ini juga mengembalikan martabat bagi ratusan 
juta perempuan di seluruh dunia. Kaum perempuan yang setiap harinya berjuang 
agar anak-anak mereka mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Bagi mereka 
semua, ini adalah saat yang bersejarah."
   
  Yunus mengenang awal dari Bank Grameen, ketika ia berusaha meyakinkan 
bank-bank lainnya, agar bersedia memberikan kredit bagi kaum miskin, sehingga 
memungkinkan mereka untuk menjalani hidup yang mandiri. Tetapi jawaban yang 
diterimanya selalu berbunyi, "tidak kredibel". Tetapi pengalaman Yunus sendiri 
jauh berbeda.
  
Bank yang didirikannya tahun 1983 sampai sekarang telah memberikan mikro-kredit 
seluruhnya sekitar lima milyar euro, dan kuota pengembalian kredit itu berkisar 
pada 99 persen. Keberhasilan Bank Grameen mengukuhkan kepercayaannya akan 
kemungkinan yang dipunyai manusia. Manusia tidak dilahirkan untuk hidup dalam 
kemiskinan dan kelaparan. Demikian dikatakan Muhammad Yunus pada upacara 
pemberian Hadiah Nobel Perdamaian 2006 di Oslo.


 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke