berita di sejumlah daerah tentang masyarakat kita yang terpaksa makan nasi 
aking, untuk diketahui bahwa nasi aking adalah nasi basi yang dikeringkan dan 
didaur ulang untuk dikonsumsi lagi, tentunya anda bisa bayangkan kandungan gizi 
adalah nol bahkan teorinya mengandung racun.
  nampaknya tidak membuat pemerintah tergerak untuk mengatasi merosotnya daya 
beli yang berdampak pada kekurangan pangan dan kemiskinan yang maha dahsyat 
melanda sebagian besar masyarakat kita.
  fenomena makan nasi aking adalah bagaikan tikus mati dilumbung padi, negeri 
yang dulu terkenal sebagai negara pertanian dan berswasembada pangan namun 
sekarang masyarakatnya tidak mampu membeli beras.
  lebih ironis lagi mindset masyarakat kita sudah terlanjur mengatakan bahwa 
yang namanya makan haruslah dengan nasi, terlepas apakah itu nasi segar atau 
nasi basi alias nasi aking.
  padahal substitusi nasi sesungguhnya banyak terdapat disekitar kita semacam 
ketela pohon atau ubi jalar dan jagung, dan masyarakat bisa menanam dengan 
mudah disekitar pekarangan rumah.
  penjelasan dan usaha pemerintah tentunya diperlukan secara nyata saat ini.
  pertanyaannya : apakah negara gagal melindungi warganya dan menyediakan 
sandang pangan papan bagi seluruh rakyatnya (state failure ), pastinya banyak 
yang tidak setuju kalo saya katakan bahwa republik ini menuju pada state 
failure alias negara gagal ?
  mirip tetangga kita timor leste.
   
  salam
  iwan

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke