mbakyu aris,

jamaah politik pks, mengambil sikap yg berbeda dgn tahun lalu.  nampaknya
mereka bakalan sholat idul adha tgl 31 des.  barangkali HT perlu mencela
ketidak konsistenan - bahasa madurannya keistiqomahan - mereka ....  silakan
menghujat. waktu dan tempat dipersilakan......


===

Tentang Idul Adha 1427 H
DSP PKS Keluarkan Konsideran Penangguhan Shalat Idul Adha

PK-Sejahtera Online: Dewan Syariah Pusat Partai Keadilan Sejahtera
(DSP PKS) mengeluarkan Konsideran (Pertimbangan) Penangguhan
Pelaksanaan Shalat Idul Adha 1427 H. Pelaksanaan Shalat Idul Adha yang
seharusnya Sabtu (30/12), diundur pada Ahad (31/12). Hal ini
menimbulkan pertanyaan di masyarakat kenapa harus diundur.

Adendum Ketetapan DSP-PKS
Nomor : 12/B/K/DSP-PKS/1427
Konsideran Syar'i Penangguhan Pelaksanaan Shalat Idul Adha

1. Menghindari mudharat (daf'ul madharat)
a. Terjadinya perbedaan dalam syiar yang bersifat jama'i
b. Mudharat pembatalan ribuan jadwal khutbah yang sudah
direncanakan jauh-jauh dengan masyarakat.

Hal itu berdasarkan hadits:

عَنْ
عُمَيْرِ
بْنِ أَنَسٍ
عَنْ
عُمُومَةٍ
لَهُ مِنْ
الْأَنْصَارِ
رَضِيَ
اللَّهُ
عَنْهُمْ
قَالُوا {
غُمَّ
عَلَيْنَا
هِلَالُ
شَوَّالٍ
فَأَصْبَحْنَا
صِيَامًا ،
فَجَاءَ
رَكْبٌ مِنْ
آخِرِ
النَّهَارِ
فَشَهِدُوا
عِنْدَ
رَسُولِ
اللَّهِ
صَلَّى
اللَّهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
أَنَّهُمْ
رَأَوْا
الْهِلَالَ
بِالْأَمْسِ
، فَأَمَرَ
النَّاسَ
أَنْ
يُفْطِرُوا
مِنْ
يَوْمِهِمْ
، وَأَنْ
يَخْرُجُوا
لَعِيدِهِمْ
مِنْ
الْغَدِ }
رَوَاهُ
الْخَمْسَةُ
إلَّا
التِّرْمِذِيَّ

Umair ibn Anas meriwayatkan dari kerabatnya yang berasal dari Anshar
bahwa mereka berkata, "kami tidak melihat hilal syawwal. Karena itu di
pagi harinya kami berpuasa. Lalu di penghujung siang (menjelang zuhur)
datang rombongan di mana mereka bersaksi di hadapan Rasulullah saw
bahwa mereka telah melihat hilal kemarin. Maka, rasul segera menyuruh
mereka untuk berbuka pada hari itu dan menunaikan shalat ied pada
keesokan harinya. (HR Ahmad, Abu Daud, al-Nasai, dan Ibn Majah)

Hadis di atas menjadi dalil bagi mereka yang berpendapat bahwa shalat
ied bisa dilaksanakan pada hari kedua jika waktu ied baru diketahui
ketika waktu shalat telah lewat. Demikian pendapat al-Awzai,
al-Tsauri, Ahmad, Ishaq, Abu Hanifah, Abu Yusuf, Muhammad, dan
pendapat Syafii.

Hal itu juga menjadi pendapat kalangan ahlul bait seperti al-Hadi,
al-Qasim, al-Nashir, al-Muayyid billah. Hanya saja, menurut Abu Thalib
tidak dilaksanakannya shalat ied pada hari pertama dengan syarat
terjadi ketidakjelasan atau keraguan sebagaimana disebutkan dalam
hadis di atas.

Akan tetapi pendapat tersebut dibantah sebab jika karena ragu tentu
hanya berlaku pada nabi tidak kepada rombongan di atas. Sebab,
ternyata mereka juga tidak menunaikan shalat ied pada hari itu dengan
sengaja padahal sebelumnya mereka melihat hilal. Perintah Nabi kepada
mereka sebagaimana terdapat dalam riwayat Abu Daud menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan antara udzur karena tidak adanya kejelasan atau
udzur lainnya sebagaimana disebutkan oleh para ulama yang lain. Mereka
tidak membedakan antara udzur akibat tidak adanya kejelasan dan udzur
yang lain. Hadis tersebut secara lahiriah menunjukkan bahwa shalat ied
yang dilaksanakan bukan berupa qada`.

Hadis di atas memang terkait dengan idul fithri. Namun, sebagian ada
yang mengqiyaskan untuk idul adha. (Naylul Awthar, jilid 2, hal. 612
bab hukum hilal ketika tidak terlihat lalu baru diketahui pada siang
harinya)

2. Merealisasikan kemaslahatan (tahqiq mashlahah), yaitu kemaslahatan
mendukung wihdatul umat (persatuan umat) dalam bentuk pelaksanaan
shalat Idul Adha, sesuai dengan semangat hadits Nabi SAW:

عن عائِشَةَ
قالَتْ: قالَ
رَسولُ الله
صلى الله
عليه وسلم:
"الفِطْرُ
يَوْمَ
يُفْطِرُ
النّاسُ
والأضْحى
يَوْمَ
يُضَحّي
النّاسُ

Rasulullah saw. bersabda, "Iedul Fithri adalah hari saat manusia
berbuka, iedul adha pada saat mereka berkurban." (HR al-Tirmidzi).

والله أعلم
بالصـواب
والهادى الى
سـواء
السـبيل
والحمد لله
رب العالمين.

Jakarta, 7 Dzulhijjah 1427 H
27 Desember 2006 M

DEWAN SYARIAH PUSAT
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

TTD

KH. DR. SURAHMAN HIDAYAT, MA
KETUA




====

On 12/29/06, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Assalamu'alaikum wr wb
>
> Insya Allah, saya memilih hari raya Idul Adha esok
> (Sabtu), saya haturkan selamat Hari Raya Idul Adha
> 1427 H. Begitu pula untuk saudara-saudari lain yang
> berhari raya minggu saya ucapkan Hari Raya Idul Adha.
>
> Semoga suatu saat Insya Allah, Allah akan menyatukan
> waktu perayaan hari raya bersama-sama.
>
> http://www.detiknews.com/
>
> Majelis Tafsir Alquran Putuskan Salat Id 30 Desember
> Muchus Budi R. - detikcom
>
> Solo - Majelis Tafsir Alquran (MTA) yang berpusat di
> Solo memutuskan akan menjalankan salat Idul Adha pada
> Sabtu 30 Desember 2006 besok. Alasannya, pelaksanaan
> salat Idul Adha berhubungan langsung dengan
> pelaksanaan ibadah haji di Makkah.
>
> Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum MTA Ustad
> Achmad Sukina kepada detikcom, Jumat (29/12/2006).
>
> Keputusan ini berbeda dengan pemerintah Indonesia yang
> menetapkan salat Idul Adha dilakukan pada Minggu 31
> Desember.
>
> Sukina menjelaskan, berbagai latar belakang tuntunan
> pelaksanaan salat Idul Adha itu berhubungan langsung
> dengan pelaksanaan ibadah haji.
>
> "Bersamaan ketika para jamaah haji melaksanakan wukuf,
> maka umat muslim yang sedang tidak berhaji disunahkan
> untuk berpuasa. Ketika para jamaah haji berkumpul di
> Arafah, maka umat muslim yang tidak berhaji disunahkan
> menjalankan salat Idul Adha. Hadits Nabi Muhammad SAW
> mengatakan demikian," paparnya.
>
> Dengan alasan itulah, maka pada hari Sabtu besok semua
> anggota MTA di seluruh Indonesia diserukan untuk
> melaksanakan salat sunah Idul Adha. Untuk ribuan
> anggotanya yang berada di Solo dan sekitarnya, MTA
> akan memusatkan pelaksanaannya di Stadion Mahanan,
> Solo.
>
> Untuk para anggota di luar Surakarta dianjurkan
> bergabung dengan umat Islam setempat yang juga
> melaksanakan salat Idul Adha pada hari Sabtu. Namun
> jika warga muslim setempat tidak ada yang
> menjalankannya pada hari Sabtu, maka para anggota MTA
> dianjurkan mengadakan salat Idul Adha sendiri di
> kantor MTA setempat.
>
> Ketika ditanya berapa jumlah anggota MTA di seluruh
> Indonesia saat ini, Achmad Sukina mengaku tidak hapal
> hitungan pastinya. Namun dia berani memastikan, jumlah
> anggotanya mencapai lebih dari 100 ribu orang, dengan
> jumlah terbanyak di wilayah Surakarta yang mencapai
> puluhan ribu orang.
>
> Meskipun ada kecenderungan untuk juga menjalankan
> salat Idul Adha pada hari Sabtu, namun Pesantren
> Al-Mukmin Ngruki hingga pagi ini belum mengambil
> keputusan resmi. Staf Humas Al-Mukmin, Syaifuddin
> Zuhri, mengatakan, keputusan baru akan diambil seusai
> salat Jumat nanti.
>
> Ketika terjadi perbedaan waktu pelaksanaan salat Idul
> Adha beberapa tahun lalu, Al-Mukmin Ngruki juga
> memutuskan untuk melaksanakannya berpedoman pada
> pelaksanaan haji di Makkah. Syaifuddin menjelaskan,
> memang waktu pelaksanaan salat Idul Adha tidak bisa
> dipisahkan dengan waktu pelaksanaan haji.
>
> "Sudah banyak kalangan muslim berbagai kota dan
> pesantren menghubungi kami untuk menanyakan waktu
> pelaksanaaan salat Idul Adha tahun ini. Kami belum
> bisa memberikan kepastian. Kecenderungannya mungkin
> dilaksanakan Sabtu besok, namun keputusan resminya
> baru akan diambil siang nanti," ujar Syaifuddin.
> (mbr/sss)
>
> http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=277057&kat_id=23
> HTI Melihat Umat Islam sudah Kehilangan Jati Diri
>
> Jakarta-RoL--Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melihat
> bahwa umat Islam dewasa ini telah kehilangan jati
> diri, karena terbentur dengan urusan `ubudiyah yang
> semestinya mudah diselesaikan malah menjadi sulit dan
> cendrung menimbulkan perpecahan.
>
> Muhammad Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir
> Indonesia, sewaktu dihubungan lewat telefon di
> Jakarta, Kamis, mengatakan cukup aneh sekarang ini
> terjadi dikalangan umat Islam karena persoalan
> penetapkan hari-hari ibadah, seperti Hari Arafah, Idul
> Adha, juga awal dan akhir Ramadhan menjadi masalah.
>
> Setelah runtuhnya khilafah Utsmani pada 1924 memang
> tidak ada lagi yang memimpin umat Islam se dunia. Umat
> terpecah belah ke dalam lebih dari 50 negara yang
> bergerak berdasarkan dan demi kepentingan negara
> masing-masing dan sampa-sampai penetapan hari-hari
> ibadahpun menjadi masalah besar.
>
> Banyak umat yang bingung dan bertanya-tanya bagaimana
> mereka harus bersikap. Bila ingin puasa hari Arafah,
> kapan harus dilakukan. Apakah Jumat 29 Desember sesuai
> dengan hari ketika jamaah haji sedang melakukan wukuf
> di Arafah atau Sabtu 30 Desember sesuai dengan
> ketentuan pemerintah Indonesia.
>
> Berdasarkan kenyataan ini, Hizbut Tahrir Indonesia
> mengatakan bahwa bila umat Islam meyakini bahwa pilar
> dan inti dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah,
> sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika
> jamaah hai di tanah suci sedang melakukan wukuf di
> Arafah susuai dengan sunnah Rasul SAW.
>
> Semestinya umat Islam di seluruh dunia tanpa
> terkecuali mereka berada di Indonesia harus menjadikan
> penentuan hari Arafah di tanah suci sebagai pedoman.
> Dan jangan berjalan sendiri-sendiri seperti sekarang
> ini, ujarnya.
>
> Apalagi Nabi Muhammad SAW juga telah menegaskan
> masalah tersebut, tegasnya.
>
> Berdasarkan ketentutan ru`yat global dibantu dengan
> kemajuan tehnologi informasi dewasa ini tidaklah sulit
> menentukan hari hari besar agama untuk dilakukan,
> sehingga hari wukuf dan Idul Adha mudah ditetapkan.
>
> Dengan cara seperti ini, kesatuaan umat Islam
> khususnya dalam ibadah haji dapat diwujutkan dan
> kenyataan yang memalukan seperti sekarang ini dapat
> dihindari.
>
> Seluruh umat Islam di Indonesia diimbau untuk lebih
> konsekuen pada ketentuan syariah, baik dalam melakukan
> puasa Arafah maupun Idul Adha 1427 H dengan merujuk
> pada ketentuan ru`yat untuk wuquf di Arafah.
>
> Selain itu, HIT juga menyerukankan kepada umat Islam
> di Indonesia khususnya agar dapat menarik pelajaran
> dari peristiwa ini, bahwa demikianlah keadaan umat
> bila tidak bersatu. Umat akan terus berpecah belah
> dalam berbagai hal termasuk dalam perkara ibadah,
> tegasnya Ismail. antara/pur
>
> BERITA LAIN
> &#8226; Dewan Penasihat Presiden Jangan Banyak Diisi
> Orang Partai
>
>
> &#8226; Afghanistan Menentang Pemasangan Ranjau
> Perbatasan dengan Pakistan
>
>
> &#8226; Pemerintah Batalkan 3 Proyek IDB pada 2006
>
>
> &#8226; PP Muhammadiyah Perbedaan Idul Adha Perlu
> Disikapi dengan Toleransi
>
>
> &#8226; Presiden SBY Bukan Tipe Pemimpin Mudah
> Didikte
>
>
> &#8226; Pengungsi Luapan Lumpur di Sidoarjo Keluhkan
> Nasi Bungkus
>
>
> &#8226; Pemerintah Alokasikan Rp51 Triliun untuk
> Mengurangi Kemiskinan
>
>
> &#8226; Ferry Tiba di Maolda Metro Jaya
>
>
> &#8226; 400 Pelanggan Internet di Kota Cilegon Putus
> Jaringan
>
>
> &#8226; Ferry Diperiksa Jum`at di Mapolres Jaktim
>
>
>
>
> Bila lidah kelu, tulisan menjadi perlu
> Pena lebih tajam dari pedang
> Tinta seorang berilmu lebih mulia dari darah seorang syahid
>
> pustaka tani
> nuraulia
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke