>From: "Poltak Hotradero" <[EMAIL PROTECTED]> > > >Pertanyaan saya sederhana: "Siapa sih asing itu?" > >Asing secara umum merujuk pada "segala sesuatu dan semua pihak yang >tidak kita kenal secara pasti". Kalau anda kenal dan pahami -- maka >tidak ada yang asing. Dan sebaliknya, sekalipun orang itu tetangga >anda dan punya label Indonesia -- sejauh anda tidak kenal dan pahami >-- ya itulah pihak asing yang se-asing-asingnya. > >Menjadi lebih ironi lagi bila definisi asing ternyata dipatok pada >pemahaman sempit tentang orang lain. Apakah Singapura itu asing? >(well duit orang Indonesia banyak di sana -- jadi Singapura justru >tidak asing bagi orang Indonesia - sampai mereka mempercayai duit >mereka). Apakah Malaysia asing? (bukankah mereka bangsa serumpun >dengan kita?) Apakah Jepang itu asing? (bukankah mereka penanam >modal yang cukup besar di Indonesia? dan bukankah itu berarti >Indonesia tidak asing bagi duit Jepang?). Apakah Inggris itu asing? >Amerika itu asing? (atau sebenarnya kita mengasingkan diri terhadap >segala sesuatu di dunia?) > >Jadi definisi asing itu bersifat sangat-sangat-sangat relatif. > >Adalah blunder bila kita menggunakan istilah yang sangat relatif ini >untuk merujuk pada sesuatu yang sangat umum / general. Lebih blunder >dan bodoh lagi kalau bersifat indeferensiasi: Singapura, Malaysia, >Timor Leste, Jepang, Inggris, Amerika, Jerman -- pokoknya semua hajar >bleh... ASING!) > >Padahal, bagi orang Papua saja mungkin orang Bone atau Makassar sudah >dianggap "asing" selama ratusan tahun. Orang Madura dianggap "asing" >oleh orang Dayak Kalimantan, buktinya? lihat saja peristiwa >Sanggau-Ledo. Orang Jawa juga dianggap "asing" oleh orang Aceh. Dan >kerusuhan Mei 1998 adalah indikasi betapa "asing"-nya kita satu sama >lain... > >Lebih gawatnya -- asing selalu dikonotasikan dengan negatif. Padahal >banyak sekali bukti yang menunjuk sebaliknya. Buktinya? Kita >termasuk negara terkorup didunia, itu berarti ada puluhan negara yang >lebih baik daripada Indonesia. Lebih bersih. Lebih jujur. Lebih >transparan. (Jadi mana yang seharusnya lebih ditakuti? Mereka atau >kita?) > >Dan ini juga mengindikasikan bahwa kita memusuhi asing semata-mata >karena "mereka tidak seperti kita..." Sialnya... posisi kita ada di >kerak neraka... > >Nasionalisme sesungguhnya bukan dengan cara memusuhi asing secara >bodoh dan membabi buta. Nasionalisme sesungguhnya adalah dengan >meningkatkan pemahaman kita tentang diri sendiri dan bangsa lain -- >sehingga kita lebih tahu bagaimana cara memajukan diri sendiri dan >bangsa sendiri. > >Bodoh itu sangat tidak nasionalis! Mengapa? Karena menolong dirinya >sendiri saja tidak sanggup -- bagaimana mungkin bisa menolong sesama >orang Indonesia?