Tanggal 26 Januari adalah hari libur nasional bagi Australia. Semua kantor, toko2 tutup untuk memperingati Australia Day. Ada satu kejadian yang memperteguh kebenaran acuan negara Australia menjadi negara yang selain gemah ripah loh jinawi juga yang paling penting adalah berlakunya the rule of law, tanpa pandang bulu. Kejadian yang mengesankan ini bukan saja berdampak positip bagi pemilik asli Australia... kaum aborigine, karena cepat atau lambat mereka yang dulu2nya "diperkosa" hak-nya, di diskriminasi bahkan terjadi pembantaian terhadap golongan ini, mulailah era baru . Dua tahun yang lalu di Palm Island terbunuh seorang aborigin dalam kamar tahanan polisi Palm Island. Rupanya sisa2benih2 rasialis mendalangi kasus ini. Tertuduh yalah seorang polisi Senior Sargeant Chris Hurley. Pemeriksaan otopsi men-data-kan bahwa aborigin yang bernama Mulrunji Doomadgee meninggal karena luka2 tindak kekerasan. Ginjal hancur dan 4 tulang rusuk patah. Anehnya, ini karena akibat intervensi politik, pemerkosa Chris Hurley di bebaskan. Tapi sekarang dengan komisi independent diputuskan bahwa Chris Hurley akan dituntut sebagai seorang pembunuh. Senior Sargeant ini di berhentikan dengan tidak hormat menunggu di persidangkan dalam mahkamah kasasi yang lebih tinggi. Seperti setiap tahun diberikan penghormatan kepada orang sipil baik dalam bidang ilmiah,sosial dan ekonomi kepada individu2 yang berjasa bagi negara. Bisa terbaca dari nama2 individu2 yang dihormati sebagai Australian of The Year, selain orang aborigin juga banyak nama2 yang berbunyi asing atau yang bukan anglo saxon atau caucasian. Diskriminasi lambat atau cepat akan di tuntaskan dan demikian Australia akan membentuk surga di dunia ini, bukan suatu lamunan. Tidaklah salah lagu The Seekers sekarang dijadikan semacam lagu penggerak jiwa semangat orang Australia , nomor dua setelah lagu kebangsaan Advance Australia. Lagu sangat merdu........"we are One, but we are many, and from all over the lands on earth we came. we share a dream and sing with one voice I am, You are....We are Australian" Aku yang hidup disini sudah berdasa warsa bisa bilang bahwa .....jiwa semangat ini sungguh mengena. Aku tidak pernah menderita diskriminasi dalam bentuk apapun. Tapi sebaliknya aku juga melaksanakan tugas sebagai warga yang baik, selain bayar pajak aku juga menghormati hukum Australia. Bayangin tuh ....selama 25 tahun hanya 2X aku kejaring melanggar peraturan LL(speeding dan lewat waktu parkir) .Jadi law abiding citizen itu perlu untuk menunjukan bahwa anda itu orang yang punya dignity. Tgl 26 Jan juga aku sempat ngantarin konco-ku seorang Sri Lankan yang mau jadi wn Australia. Ceremony diadakan di townhall, sempat aku ingat2 sumpah apa yang mereka (wn baru) ucapkan dalam ceremony itu...... "I affirm my loyalty to Australia and it's People whose democratic beliefs I share, whose rights and liberties I respect and whose Laws I uphold and obey" Tidak banyak kata2 muluk2nya, tidak banyak neko2nya cekak aos tapi mengena dalam artian aspek2 penting dalam cara bagaimana hidup secara ber-adab, yakni........demokrasi, hak , kemerdekaan dan hukum yang sama2 harus dipatuhi, simple as that! Betapa ber-untung-nya orang Australia dan para pendatang yang datang dari segala pelosok dunia karena mereka hidup dalam negara yang demokratis dimana law and order adalah bak udara yang kita hirup tiap hari. Ngak salah kalau aku sebut Australia adalah surga dunia.....ya seharusnya kita ciptakan surga sementara kita masih didunia....kalau kita mati tidak ada gunanya masuk surga yang belum pernah ada seorangpun bisa membuktikan keberadaannya, simple as that! Halilitar Anginpuyuh
Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]