Moso sih orang mati bisa dibesukin? Bisa dan ini dilakukan terutama pada
hari Ceng Beng tgl 5. April – hari raya mengunjungi kuburan. Tradisi besuk
orang mati ini bukan hanya berlaku bagi orang Tiong Hoa saja, tetapi saudara
kita juga melakukan hal yang sama setidaknya pada hari-hari menjelang bulan
Ramadan, tradisi "resik-resik kubur" (bersih-bersih makam) atau nyadran
dengan diikuti laku "nyekar" (tabur bunga) atau ziarah kubur, masih menjadi
bagian tradisi spiritual. 

Di Eropa juga mereka melakukan hal yang sama sebagai contoh di Jerman hari
Ceng Beng mereka itu disebut Totensonntag (Minggu orang mati), karena selalu
dirayakan pada hari Minggu terakhir sebelum Minggu Advent pertama (25. Nov.
2007). Mereka melakukan ini bukannya merupakan tradisi Kristen, melainkan
berdasarkan amanat dari Raja Friedrich Wilhelm III di th 1816.

Ceng Beng itu adalah ungkapan dalam dialek Hokkian sedangkan dalam bahasa
resminya disebut hari raya Qing Ming Jie (bersih - terang) jadi Ceng Beng
itu mengandung makna Bersih dan Terang. Maklum suasana di kuburan itu pada
umumnya angker menyeramkan, sepi dan suram bahkan terkesan menakutkan,
tetapi dihari raya Ceng Beng mereka merubah menjadi bersih dan terang. Sebab
di hari-hari tsb mereka melakukan pembersihan dan perbaikan di makam sanak
keluarga mereka. Maka dari itulah juga hari Ceng Beng ini dalam bahasa
Inggris resminya diterjemahkan menjadi ”Tomb Sweeping Day”. 

Setelah bersih diatas makam batu Bongpai (nisan) mereka meletakan lembaran
kertas perak yang lazim disebut Gin Chua dan kertas2 kecil lainnya yang
berwarna putih dan kuning, upacara ini disebut Tek Chua atau peletakan
kertas, setelah itu dilanjutkan dengan upacara sembahyang sederhana untuk
menghormati, mengenang sanak keluarga mereka yang telah wafat sebelumnya.

Tradisi Ceng Beng ini timbul atas perintah dari kaiser Chu Goan Chiang,
masalahnya ortu dari kaiser tsb sebenarnya adalah petani miskin. Karena
kemiskinannya sehingga mereka terpaksa harus memberikan anaknya ke sebuah
vihara (kelenteng) sehingga akibatnya sang Kaiser tidak tahu lagi dimana
letak kuburan maupun asal usul dari orang tuanya. Untuk memudahkan mencari
makam ortu nya maka sang kaiser memerintahkan seluruh rakyatnya untuk
membersihkan kuburan sanak keluarganya. Apabila makam tsb telah dibersihkan,
maka mereka diwajibkan memberi tanda diatas bongpainya (batu nisan) dengan
meletakan lembaran kertas kecil yang warna-warni. Jadi sebenarnya
menyebarkan kertas warna-warni itu bukannya demi kebaikan sang arwah ataupun
berdasarkan kepercayaan tertentu, melainkan berdasarkan perintah dari sang
Kaiser.

Setelah perintah membersihkan makam tsb selesai dilaksanakan, Kaisar Chu
tinggal melihat dan mencari makam mana yang belum dibersihkan dan belum
diberi tanda dengan lembaran kertas warna-warni. Akhirnya ditemukanlah dua
buah makam yang saling berdekatan dan belum dibersihkan, dan Kaisar Chu Goan
Chiang yakin bahwa itulah makam dari kedua orangtuanya. Dari situlah
mulainya tradisi ceng-beng itu turun menurun s/d saat ini. Apalagi ini
sesuai dengan ajaran Sang Buddha Gotama yang mewajibkan setiap anak untuk
selalu memperingati dan mengadakan upacara bagi leluhur untuk menghormati
mereka yang telah meninggal. 

Selainnya pada hari Ceng Beng orang Tionghoa juga pergi nyekar pada hari
Chung Yeung atau Hari Raya Double Nine, karena ini dirayakan pada tgl
sembilan bulan sembilan penanggalan Tionghoa yang tahun ini tepatnya jatuh
pada tgl 31 Oktober. Konon ketika jaman Disnati Han; Woon King mendapatkan
nasehat dari seorang pinter agar ia beserta keluarganya naik ke atas puncak
gunung, dan ketika ia balik kembali ke desanya ternyata seluruh isi penduduk
desa tsb telah meninggal dunia, jadi hanya dia dan keluarganya saja yang
selamat. Oleh sebab itulah juga pada hari raya Chung Yeung tsb juga banyak
orang yang pergi jalan-jalan hiking naik gunung. 

Berziarah ke kuburan bukan hanya dilakukan oleh umat agama tertentu saja,
hampir semua agama menghalalkan berziarah ke kuburan. Umat Kristen juga
banyak yang berziarah ke kuburan orang2 Kudus. Salah satu kuburan beken
tempat berziarah yang telah ditentukan oleh para uskup ialah Santiago
Compostella (Makam Santo Yakobus).

Dan berapa banyak sudah umat Katolik yang pergi berziarah kemakamnya rasul
Petrus di Vatikan, perlu diketahui meskipun Rasul Petrus meninggal di Roma,
tetapi tidak diketahui dimana tepatnya letak makamnya. Pada tahun 315,
kaisar Romawi, Konstantinus, membangun gereja yang altarnya “konon” tepat
berada di atas makam Santo Petrus yang akhirnya menjadi Basilika Santo
Petrus, seperti yang kita kenal sekarang ini. 

Pada awalnya mereka tidak yakin 100% apakah benar disini letak makamnya dari
rasul Petrus, tetapi sekitar 1500 tahun kemudian, dengan diawali oleh sebuah
peristiwa kecelakaan seorang pekerja di th 1939 mereka mulai mencari dan
menggalinya kembali, dan baru pada tahun 1958 makam Rasul Petrus akhirnya
ditemukan di salah satu katakombe dan letaknya persis di bawah altar yang
terletak di bawah kubah Santo Petrus, Vatikan. Salah satu tulisan yang
diukirkan disana berbunyi: "Petrus berbaring di dalam sini". Tidak bisa
tidak, kita pasti akan teringat akan kata-kata Yesus pada Matius 16:18: ”Dan
Akupun berkata kepadamu: "Engkau adalah Petrus (bhs Aramis = Kefas), dan
diatas batu karang (bhs Aramis = Kefas) ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku
(=Gereja, Ecclesia).” 

Disamping itu berapa puluh juta sudah umat Kristen yang khusus pergi
berziarah kemakam-Nya Tuhan Yesus di Yerusalem

Yang menjadi pertanyaan apakah haram kalau kita besuk orang mati ke kuburan
di hari Ceng Beng? Apakah haram kalau kita berdoa mohon berkat dihadapan
kuburan? Apakah kalau kita berdoa di tempat ziarah akan lebih di dengar oleh
Sang Pencipta daripada kalau kita berdoa dirumah pribadi ?
 
Mang Ucup
By Race I am Chinese and By Grace I am Christian
Email: [EMAIL PROTECTED] 
Homepage: www.mangucup.net

-- 
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.432 / Virus Database: 268.15.24/592 - Release Date: 18-12-2006
13:45
 




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke