Soal keterpurukan, membuat saya sedih juga.

Gak tau kapan, saya nonoton suatu acara di teve. Seorang ahli (pere 
Indonesia) yang menemukan suatu tanaman (asli Indonesia) yang dapat 
mencegah kanker. Tanaman tsb diolah dan buat menjadi minuman teh. 
Katanya sekarang di negara Eropah, tanaman tsb juga sedang 
dipelajari. Tapi olahan tanaman tsbpun nyatanya dipateni oleh 
Malaysia karena Malaysia yang membiayai research tsb dan membiayai 
pere tsb hingga mendpt gelar Doktor. Hayyyaaa

Begitu juga Batik. Telah dipateni oleh Malaysia.

Apalagi yg akan menyusul?? Kepulauan...

Pendeklrasian-pendeklarasian gak terlalu penting kalo gak diikuti 
perubahan moral.

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "imuchtarom" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> 
>     andai saja ini dideklaraisikan 400 tahun yang lalu,
>     sebelum VOC datang ke Indonesia ... :)
> 
>     kata seorang teman, salah satu "dampak buruk"
>     dari kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945
>     adalah ...  yang dilanjutkan dengan nasionalisasi
>     perusahaan-2 hindia belanda, adalah ...
> 
>     banyak komoditi ekspor Indonesia yang tadinya
>     primadona, menjadi terpuruk ...
> 
>     ( just curious, what pak Danardono would say
>       on this issue :p )
> 
>     hidup VIC! :)
> 
>     ---( IM )------------------------------------
>     
>     VIC = Vereenigde Inlandische Compagnee :)
> 
> 
> --- In "Sandy Dwiyono" <masboy2007@> wrote:
> >
> > *
> > http://www.antara.co.id/arc/2007/4/23/dewan-rempah-indonesia-
akan-
> dideklarasikan/
> > *
> > **
> > *Dewan Rempah Indonesia Akan Dideklarasikan*
> > **
> > *Jakarta (ANTARA News) - Dewan Rempah Indonesia 
> > (DRI) yang bertujuan untuk mengembangkan agribisnis 
> > rempah Indonesia, direncanakan akan dideklarasikan
> > pada 21 Mei 2007 di Auditorium Departemen Pertanian, 
> > Jakarta.
> > *
> > "Gagasan pembentukan DRI adalah karena keprihatinan 
> > akan semakin terpuruknya komoditas rempah Indonesia. 
> > Hal tersebut juga merupakan salah satu keputusan
> > hasil Kongres III Mari (Masyarakat Rempah Indonesia) 
> > pada Agustus 2006," kata Ketua Umum Mari, Suhirman 
> > Muljodihardjo dalam konsultasi publik tentang
> > Pembentukan Dewan Rempah Indonesia di Departemen 
> > Pertanian di Jakarta, Senin.
> > 
> > Ia mengungkapkan, Mari sebagai *vocal point* dalam 
> > hal ini telah berkonsultasi dengan berbagai pihak, 
> > yaitu Menteri Pertanian (Mentan), Dirjen Perkebunan, 
> > Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, 
> > Dirjen Hortikultura, Dirjen Hubungan Luar Negeri 
> > Departemen Perdagangan, dan sejumlah pelaku agribisnis 
> > rempah.
> > 
> > Hasil konsultasi dengan Mentan Anton Supriyantono 
> > menghasilkan kesepakatan bahwa dewan komoditas 
> > dibentuk per komoditas dan yang membentuk adalah 
> > para pelaku agribisnis komoditas yang terkait. 
> > Sedangkan pemerintah akan memfasilitasi pada 
> > sekitar dua tahun pertama berupa fasilitas 
> > kantor dan pembiayaan operasional atau sekretariat.
> > 
> > "Dewan komoditas yang sudah dideklarasikan adalah 
> > Dewan Minyak Kelapa Sawit Indonesia pada Desember 
> > 2006, dan Dewan Teh Indonesia pada 19 April 2007.
> > Sementara yang masih dalam proses pembentukan 
> > selain Dewan Rempah Indonesia antara lain Dewan 
> > Kakao Indonesia," ujar Suhirman.
> > 
> > Ia memaparkan, rempah merupakan komoditas strategis 
> > karena dilihat dari nilai ekspor, rempah adalah 
> > nomor lima setelah kelapa sawit, karet, kopi,
> > dan kakao. Sedangkan dilihat dari pemasukan 
> > cukai, rempah adalah nomor satu.
> > 
> > Selain itu, lanjut Suhirman, berdasarkan penyerapan 
> > tenaga kerja, dari industri hulu dan hilir, agribisnis 
> > rempah berpotensi untuk menyerap lebih
> > dari 15 juta pekerja.
> > 
> > Mengenai manfaat DRI, ia mengemukakan bahwa lembaga 
> > tersebut dibentuk untuk mensinergikan kepentingan 
> > seluruh pelaku agribisnis rempah, memberi masukan
> > kepada pemerintah, membantu memecahkan permasalahan 
> > anggotanya, dan menjadi sumber informasi dalam 
> > agribisnis rempah.
> > 
> > "Untuk organisasi yang sudah ada seperti gabungan 
> > perusahaan, asosiasi eksportir, asosiasi petani, 
> > induk koperasi, dan Mari akan dibiarkan tetap
> > eksis. Bahkan, DRI berkewajiban membantu organisasi
> > -organisasi tersebut agar dapat semakin berkembang," 
> > katanya.(*)
> > 
> >
>


Kirim email ke