bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH,

dari imeillist tetangga nech, lumayan dech.
silah!

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Belajar Islam yang Benar 
Posted by: "A Nizami" [EMAIL PROTECTED]
Sun Apr 22, 2007 6:58 pm (PST) 

Assalamu’alaikum wr wb,
Beberapa waktu lalu ada yang menanyakan, siapakah yang Islamnya paling
benar? Jika ada harap japri ke dia.

Menurut saya tidak ada manusia saat ini yang bisa mengklaim dia
Islamnya paling benar. Tapi sebagai Muslim kita wajib mengakui bahwa
Allah Maha Benar, Al
Qur’an adalah benar, dan Muhammad Rasulullah juga benar.

Kita juga harus yakin bahwa sumber agama Islam adalah Al Qur'an dan
Hadits yang sahih (yang dloif/maudlu ditolak):

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu,maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya. " [An Nisaa":59]

Sabda Rasulullah Saw: "Aku tinggalkan padamu dua hal, yang tidak akan
sesat kamu selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan
sunnah Nabi-Nya."(HR Ibnu 'Abdilbarri)

Oleh karena dalam belajar Islam, kita harus mengetahui dalilnya.
Misalnya jika ada orang yang bilang bahwa Islam itu terdiri dari Iman
(Tauhid), Islam (Fiqih), dan Tasawuf, kita tidak bisa taqlid atau
membebek begitu saja. Tanya apa dalilnya? Tanya surat Al Qur’an
ayat berapa yang mendukung pernyataan itu. Jika tak ada, tanya hadits
manakah (misalnya: HR Bukhari atau Muslim) yang memuat pernyataan itu.

Tidak bisa kita membebek begitu saja:
„Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.“ [Al
Israa’:36]

„Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka
sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih
putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa,
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan.“ [At
Taubah:31]

Ayat di atas menjelaskan kesesatan kaum Yahudi dan Nasrani karena:
mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka
dengan membabi
buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat
maksiat atau mengharamkan yang halal. Mereka mengikuti ulamanya tanpa
dalil. Sehingga  begitu para ulamanya menyatakan Yesus anak Tuhan atau
mengadakan bid’ah, para ummatnya mengikuti begitu saja. Ulama
mereka kan lebih alim. Begitu  dikirannya.

Tasawuf, di Al Qur’an mau pun hadits tidak ada disebut kata
tasawuf. Bahkan kata Tasawuf itu sama sekali bukan berasal dari bahasa
Arab. Dalil Tasawuf pun kebanyakan justru kisah-kisah/ mimpi orang yang
dianggap sufi atau wali yang sering bertentangan dengan ajaran Islam.

Paham Tasawuf seperti Wihdatul Wujud (bersatunya manusia dengan Allah)
itu menyesatkan. Al Hallaj mengaku sebagai Allah. Ana al Haq (Akulah
Allah) begitu katanya. Demikian pula tokoh sufi lain seperti Syekh Siti
Jenar yang mengaku sebagai Allah. Terakhir Ahmad Dhani, Dewa, dalam
lagunya "Satu" berkata "Aku
ini adalah diriMu (Allah)." Mungkin orang sufi berpendapat itu karena
teramat dekatnya mereka dengan Allah sehingga sampai mengaku sebagai
Allah. Padahal
Nabi Muhammad SAW yang merupakan manusia sempurna dan paling dekat
kepada Allah SWT tidak pernah sekalipun mengaku sebagai Allah. Bukankah
Nabi dan ummat Islam selalu berkata "Iyyaka na'budu" (kepadaMu kami
menyembah)? Itulah salah satu arogansi sufi. Mengaku Tuhan seperti
Fir'aun. Al Hallaj dan Syekh Siti Jenar difatwa sesat dan dihukum mati
oleh para ulama.

Sufi Abu Yazid al-Bustami (meninggal diBistam,Iran, 261 H/874 M.) Dia
adalah pendiri tarekat Naqsyabandiyah. Mengaku berguru pada Imam Ja'far
padahal dia baru lahir 40 tahun setelah Imam Ja'far meninggal dunia.
Pada suatu waktu dalam pengembaraannya, setelah shalat Subuh Yazid
Al-Bustami berkata kepada orang-orang yang mengikutinya, "Innii ana
Allah laa ilaaha illaa ana fa`budnii (Sesungguhnya aku ini adalah
Allah,tiada Tuhan melainkan aku, maka sembahlah aku)." Mendengar
kata-kata itu, orang-orang yang menyertainya mengatakan bahwa
al-Bustami telah gila.Menurut pandangan para sufi, ketika mengucapkan
kata-kata
itu,al-Bustami sedang berada dalam keadaan ittihad, suatu maqam
(tingkatan) tertinggi dalam paham tasawuf.

Al-Bustami juga pernah mengucapkan kata-kata,"Subhani, subhani, ma
a`dhama sya`ni (mahasuci aku,mahasuci aku, alangkah maha agungnya
aku)." Nah jika Nabi
mengajarkan dzikir "Subhanallahu" (Maha Suci Allah), maka syekh Tasawuf
mengajarkan "dzikir" Subhani" (Maha Suci aku). Ini jelas kesombongan
yang besar yang
dibenci Allah:

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."
[Luqman:18]

Al-Bustami juga berkata,"Laisa fi al-jubbah illa Allah (tidak ada
didalam jubah ini kecuali Allah)."

Itulah satu contoh kesesatan jika kita mempelajari ilmu agama yang
bukan berasal dari Al Qur’an dan Hadits.

Nabi berkata bahwa setiap hal yang baru/diada-adakan (di bidang agama)
adalah bid'ah dan sesat:

"Sesungguhnya perkataan yang paling baik adalah kitab Allah dan
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam ,dan perkara yang paling buruk adalah perkara yang baru dan
setiap bid'ah adalah tersesat" ( H.R Muslim ) .

Bid’ah yang dimaksud adalah bid’ah dalam hal agama. Selain
Allah dan Rasulnya, tidak bisa orang membuat ibadah sendiri-sendiri.
Misalnya selain sholat 5 waktu
dia buat lagi sholat wajib misalnya sholat pagi.

Allah mengatakan agama Islam sudah sempurna. Jadi tak perlu lagi
ditambah bid'ah seperti Tasawuf:

"…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu…." [Al
Maa-idah:3]

Ciri dari kelompok ahli bid’ah adalah kitab yang mereka pelajari
tidak menyebut dalil Al Qur’an dan Hadits secara jelas. Sehingga
sulit bagi kita membedakan mana yang perkataan orang dan mana yang dari
Al Qur’an dan Hadits. Bahkan bisa jadi seluruh kitabnya itu hanya
karangan manusia biasa tanpa ada dalil dari Al Qur’an dan hadits
sedikitpun.

Sebagai contoh tahlil pada hari kematian, 7 hari, 40 hari, 100 hari,
dan 1000 hari sama sekali tidak ada dalilnya di Al Qur’an dan
Hadits. Ini juga tidak ada di kitab „Al Umm“ susunan Imam
Syafi’i. Melainkan hasil pengaruh agama Hindu yang lebih dulu
bercokol di Indonesia. Namun karena orang tua dulu melakukannya,
akibatnya kita juga ikut-ikutan. Kalau disuruh menyebut dalil Al
Qur’an dan Hadits, tak ada yang bisa menyebutkannya.

Pernah juga ada ulama yang bilang bahwa Umar ra menyatakan wajib
merayakan Maulid, kemudian Imam Syafi’i berkata barang siapa
merayakan Maulid dia masuk surga. Terlepas dari kontroversi Maulid,
saya hanya menyampaikan bahwa Perayaan Maulid itu pertamakali diadakan
oleh sultan Salahuddin Al Ayubi yang hidup 700 tahun setelah wafatnya
Nabi (http://kompas. com/kompas- cetak/0504/ 18/Jabar/ 1691528.htm).
Jadi bagaimana mungkin Umar Ra dan Imam Syafi’i berkata Maulid
itu wajib padahal perayaan Maulid di zaman mereka belum ada? Itulah
salah satu kebohongan ahli bid’ah yang mampu mengarang-ngarang
sesuatu.

Oleh karena itu marilah kita mempelajari Islam dengan berpedoman pada
Al Qur’an dan Hadits yang sahih. Insya Allah dengan dua sumber
itu kita tidak akan tersesat.
Karena ulama pun sebagaimana disebut Al Qur’an ada juga yang
menyesatkan hingga kaum Yahudi dan Nasrani sesat seperti sekarang. Imam
Ghazali sendiri berkata bahwa ulama itu terdiri dari 2: Ulama Akhirat
dan Ulama Dunia/Ulama Jahat/Ulama Su’.

Wassalam

===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: media-dakwah- subscribe@ yahoogroups. com
http://www.media- islam.or. id

"Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal"

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


      ___________________________________________________________ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html

Kirim email ke