Apa yang ditulis dalam artikel dibawah, terjadi benar benar di Wina 
tahun silam, pada saat kampanye pemilu baik untuk DPD kota Wina 
maupun DPR. Sebuah partai yang dekat ideologi Nazi me-manas manasi 
rakyat kecil, terutama bule bule yang menganggur, calon mahasiswa 
yang tak dapat tempat, atau mereka yang benci melihat bantuan sosial 
pemerintah kota Wina bagi para pengungsi dan pelarian yang rata rata 
dari negara Muslim.

Salah satunya adalah slogan: " wir wollen Heimat und nicht Saria", 
artinya "Yang kami inginkan tanah air (budaya sendiri), dan bukan 
Syariat". Atau "Wien ist nicht Isanbul", "Wina bukan Istanbul".

Saya pernah melihat di tram sekelompok pelajar berjilbab asal Iran, 
yang duduk mengelompok, dan tampak memisahkan diri dari penumpang 
biasa, dan tidak berbahasa Jerman. beberapa penumpang mengkomentari 
synis " wenn sie unter sich Muslem sein wollen, warum bleiben sie 
nicht daheim?" Artinya: "Kalau mereka hanya ingin diantara mereka 
sendiri, Muslim, mengapa mereka tak tinggal dinegeri mereka 
(dirumah)?"

Suasana dikurun 15 tahun terakhir makin memanas, dari pemilu ke 
pemilu, berkat bertambahnya jumlah pelarian dari LN, dan kian 
beranakpinaknya kelompok penduduk buruh migran. Penduduk setempat 
diseluruh negara barat, terutama dari kalangan menengah keatas 
menunjukkan angka kelahiran yang sangat kecil.

Salam

danardono



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Jadi pening ya pak..?? :))
> 
>  
> 
>   _____  
> 
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of radityo djadjoeri
> Sent: Tuesday, May 01, 2007 2:06 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]; Yogi Triyuniardi; [EMAIL PROTECTED];
> ppiindia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
> Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
Jimmy
> Okberto; muskita wati; Lina Dahlan; Ahmadi Agung; RULUTO;
> [EMAIL PROTECTED]; Gabriela Rantau; jogo bonito;
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; Milis Islam-vs-Kristen; Milis Christian
> answer; Milis Dialog islam Kristen; Milis Debat Alkitab; Milis 
debat
> antar agama; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; boniek; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [ppiindia] Re: [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih
> menjadi masjid
> 
>  
> 
> Aina,
> 
> Itulah untungnya umat Islam yang tinggal di negeri-negeri sekuler
> seperti di Eropa dan AS. Disana banyak gereja-gereja yang kosong, 
karena
> ditinggal umatnya. Buat sebagian dari mereka, beribadah tak harus 
di
> rumah ibadat. Kalau niatnya baik, saat kita bangun pagi hingga 
beranjak
> ke tempat tidur di malam hari, itu juga termasuk ibadah. Tersenyum,
> merenung, menebarkan kebaikan kepada orang lain, misalnya.
> 
> Tapi Aina, maraknya masjid-masjid di Eropa bisa jadi sebuah jebakan
> belaka. Oke, "kebangkitan" Islam di Eropa mungkin akan tetap marak 
3-5
> tahun ini. Namun harap disadari, itu cuma kebangkitan semu. Saat 
umat
> Muslim berinvestasi ke surga, menuntut ini itu, hidup eksklusif,
> memanas-manasi kelompok lain, justru akan jadi bumerang. Anda tahu
> akibatnya? Gelombang kemarahan masyarakat di Eropa akan muncul 
dengan
> membumi hanguskan segala properti punya umat muslim. Kalau sudah 
begitu,
> pemerintah Eropa yang tak mau membeda-bedakan ras, agama, dan 
golongan,
> tentu saja tak bisa berbuat apa-apa. Yang akan bergerak adalah 
rakyat
> yang cemburu dan bisa bersikap membabi buta. Para imigran yang 
muslim
> akan diusir dari Eropa untuk selamanya, karena peradaban abad ke-6 
tak
> 'nyambung' dengan cita-cita masyarakat Eropa non muslim yang ingin
> membuka koloni di Mars.
> 
> Kisah itu pernah dialami oleh kaum Yahudi di zaman Nazi dan 
sebelumnya.
> Apa yang dilakukan umat Muslim saat ini mirip dengan apa yang 
dilakukan
> umat Yahudi di masa lampau, karena akarnya sama. Islam kini lagi 
disorot
> dengan lampu jutaan watt, bukan cuma lampu teplok. Kekhawatiran 
akan
> maraknya "Islamisasi" di Eropa mencuatkan istilah Eurobia yang
> diciptakan oleh pengarang Oriana Fallaci (alm). Jangan lupa, 
sejarah
> akan berulang, kalau kita tak mau menyadarinya. 
> 
> Jadi saya sarankan, hiduplah sewajarnya. Janganlah terlalu 
eksklusif dan
> gampang mengkafir-kafirkan orang lain, apalagi tinggal di negeri 
orang.
> Kalau terjadi sesuatu di Eropa terhadap umat Muslim, bukankah yang 
rugi
> kita semua?
> 
> Jadi soal agama tak perlu dipamer-pamerkan kesana-kemari. Nenek 
bilang
> itu berbahaya..............yeeeeeeeeeee...
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke