wah iya, yang dibicarakan/ditanyakan mbak Aris berkenaan dengan handy sebetulnya memang ada dua hal:
(1) soal penyadapan pembicaraan (2) soal pelacakan kedudukan/posisi seseorang ( tracking ) Yang soal nomor (1) saya sudah coba menanggapi sebelumnya. Yang soal nomor (2), juga menanggapi posting mas Irwan K di bawah ini: => dewasa ini cara penentuan kedudukan yang paling teliti adalah menggunakan pesawat penerima GPS ( Global Positioning System ) yang pada dasarnya adalah alat yang menerima sinyal radio dari suatu konstelasi satelit, lalu menentukan tempat kedudukan berdasarkan hasil pengukuran perbedaan waktu penerimaan sinyal dari konstelasi satelit tersebut ( pada saat pengukuran, paling tidak harus ada 3 satelit yang "terlihat" oleh pesawat GPS kita ). => Tapi pada saat yang hampir bersamaan, dengan berkembangnya prasarana/infrastruktur komunikasi seluler, kita juga bisa memanfaatkan infrastrtuktur ini untuk menentukan tempat kedudukan ( positioning ) dari MS ( Mobile Station ), misalnya handy yang dipegang seseorang dengan menggunakan cara yang disebut sebagai "Triangulation": Nararti mengenai ini saya kirim ke mailing list "indoeropa" di bawah ini { please gabung ... :) } <http://tech.groups.yahoo.com/group/indoeropa/> ----( IM )-------------------------- --- In IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > - Hp mati bisa disadap? > - Hp idle bisa dijadikan alat menyadap pembicaraan > di sekitar areanya? > > Rasanya/kaya'nya gak bisa deh.. tapi masih rasanya/ > kayanya ya.. soalnya bukan pakar/ahlinya.. Maaf > ikutan mangap.. :-) > > Tapi kalau untuk melacak 'globally' sih (klo lihat > film" itu) mungkin aja pake satelit.. mis: telepon > satelit byru.. karena 'area' terakhir suatu nomor/ > pelanggan logikanya bisa diketahui si operator. > Tapi itupun harus dalam keadaan aktif (on). > > Klo lagi mati (off), bisa aja hp berpindah tempat > dari 'area' terakhir dan tidak tercatat. > > CMIIW > > Wassalam, > > Irwan.K > > On 5/3/07, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Mas Nizami dan dkk ahli IT, > > > > Menarik, bolehkah saya bertanya (kalau ini bukan > > ngeles, serius nanya), Apakah Handphone yang aktif/ > > nyala, tapi nggak digunakan untuk telpon/sms > > dll, maka pembicaraan di sekitar area tempat > > HP saat itu bisa juga disadap? Bagaimana cara > > metodenya? > > > > Terus, apakah mematikan HP sudah cukup untuk > > menghilangkan peluang penyadapan?Atau ada > > metode lain? > > > > saya jadi teringat film Enemy State/Country, > > keberadaan orang bisa dilacak dari benda-benda > > elektronik yang memancarkan gelombang elektromagnetik > > disekitarnya. > > > > Terima kasih, > > salam hangat, > > aris > > > > > > > > A Nizami <nizaminz@ wrote: > > > > Sebagai orang IT, saya paham bahwa kita dengan mudah > > menyadap percakapan telpon. Apalagi jika kita > > menguasai perusahaan Telkom. > > > > Dulu di perusahaan sekuritas kita punya alat perekam > > percakapan telpon. Seluruh pembicaraan telpon (waktu > > itu sekitar 12 line) terekam. Jika kita ingin mencari > > percakapan telpon line 1, pada tanggal 20 april jam 4 > > sore dengan durasi lebih dari 1 menit, kita bisa > > mencari dengan mudah. > > > > Nah jika Telkom dan Indosat dikuasai asing, maka > > telpon dan handphone presiden, menteri, dan para > > jenderal kita dengan mudah disadap oleh pihak asing > > seperti Singapura. > > > > Artinya ketahanan nasional kita lemah. > > > > Jadi memang harus dibeli kembali tapi tidak boleh ada > > asing yang berpartner. > > > > Jika tidak (mis: harga sangat mahal), mending > > pemerintah buat BUMN Telekomunikasi baru di mana > > seluruh jaringan komunikasi (telpon/hp) presiden dan > > para pejabat lainnya memakai itu. > > > > Wassalam > >