"....Kapal-kapal tersebut selain membawa pembuat senjata, penembak, 
dan teknisi juga membawa senjata dan peralatan perang lainnya, yang 
langsung digunakan oleh penguasa setempat untuk mengusir Portugis. 
Peristiwa ini dapat diketahui dalam berbagai arsip dokumen negara 
Turki....."

---> lalu???? Armada Portugis terusir? dengan bantuan Turki? Tidak 
satu detikpun armada Portugis terkalahkan di selat Malakka. 
tengoklah sisa benteng Portugis "Porta di Santiago" di luar kota 
Malakka yang menjadi saksi kejayaan armada Portugis kala itu..

Pati Unus pontang panting balik ke Jawa...

Armada Portugis membuang jangkar sampai kepulauan Malukku dan Timor. 
Bagaimana sisa armada Turki yang kocar kacir?

Didsaat itu, mbak, pasyukan Turki dikerahkan mengepung Vienna (masih 
ada peluru berbentuk bola yang nyasar ditembok park dekat rumah 
saya, kini jadi monuman. p[ark itu dinamakan Tuerkenschanzpark, 
artinya par pertahanan Turki, dimana pimpinan pasukan Turki berkemah 
dan menembaki pusat kota Vienna, Jlegar jleger..tapi nggak pernah 
ada hasilnya. Ujung ujungnya pasukan Turki dikejar kala mundur 
pontang panting ketapal batas kesultanan Turki. Negara negara yang 
dibumi hanguskan Turki, antara lain Hongaria, Bulgaria, Albania, 
jatuh ketangan kekaisaran Habsburg-Austria (Habsburgo-Austriaco).

Wilayah wilayah yang di Muslimkan di Hongaria, kembali di 
Katholikkan..

Mirip seperti ketika kekhalifatan Cordoba diselatan jazirah Iberia 
kembali ditaklukkan pasukan kerajaan Spanyol bersama kerajaan 
Perancis. Andalusia, Alhambra, Sevilla yang Muslim, kembali menjadi 
Katholik.

JASMERAH! jangan melupakan sejarah...

Salam sejarah

Danardono




--- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
>  Bernard Lewis, seorang sejarawan, menyebutkan bahwa pada tahun 
1563 M, penguasa Muslim di Aceh mengirim seorang utusan ke Istambul 
untuk meminta bantuan melawan Portugis sambil meyakinkan bahwa 
sejumlah raja di kawasan tersebut telah bersedia masuk agama Islam 
jika kekhalifahan Utsmaniyah mau menolong mereka. Saat itu, 
kekhilafahan Utsmaniyah sedang disibukkan dengan berbagai masalah 
yang mendesak, yaitu pengepungan Malta dan Szigetvar di Hungaria, 
dan kematian Sultan Sulaiman Agung.  Setelah tertunda selama dua 
bulan, meraka akhirnya membentuk sebuah armada yang terdiri dari 19 
kapal perang dan sejumlah kapal lainnya yang menyangkut persenjataan 
dan persediaan untuk membantu masyarakat Aceh yang dikepung. Namun, 
sebagian besar kapal tersebut tidak pernah tiba di Aceh. Banyak dari 
kapal-kapal tersebut dialihkan untuk tugas yang lebih mendesak yaitu 
memulihkan dan memperluas kekuasaan Ustmaniyah di Yaman. Ada  satu 
atau dua kapal tiba  di Aceh. Kapal-kapal tersebut selain
>  membawa pembuat senjata, penembak, dan teknisi juga membawa  
senjata dan peralatan perang lainnya, yang langsung digunakan oleh 
penguasa setempat untuk mengusir Portugis. Peristiwa ini dapat 
diketahui dalam berbagai  arsip dokumen negara Turki.
>    
>   Informasi ini bisa ditemukan di: Buku Bernard Lewis, What Went 
Wrong? Western Impact and Middle Eastern Response atau diterjemahkan 
bebas  Apa yang Salah? Sebab-Sebab Runtuhnya Khilafah dan Kemunduran 
Umat Islam, 2004, PT.Ina Publikatama, Jakarta hal 16-17.
>   Bangsa yang besar adalah bangsa yang tak melupakan sejarah. 
>    
>   JASMERAH, Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Pidato 
Soekaeno dalam rangka HUT RI 1966)
>    
>   salam,
>   
> Aku tak ingin menjadi manusia amnesia, tak mengenal seluruh 
sejarah nenek moyangku, karena dari mereka, aku bisa belajar tentang 
hidup, bertahan diantara serbuan dan meraih kejayaan yang hilang 
dari genggaman.
>    
>    
>    Marconi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>           Maksudnya 'kan untuk maju ke depan (bukan ke samping 
atau ke belakang) perlu menoleh ke belakang agar lebih berhati-hati. 
> 
> Apabila sudah menyadari amburadulnya Bangsa, Negara dan 
Pemerintahan Republik mbok ya berusaha mengajak yang lain yang juga 
sudah menyadari untuk berembug menyimpulkan pengalaman masa lalu (di 
sini perlunya mengetahui sejarah-history). Kemudian memperhatikan 
masa sekarang (al-dun-ya) dan menganalisisnya sedemikian rupa (tentu 
menurut ilmu-ilmu tercanggih) kemudian menemukan perspektif masa 
depan (al-ahirat). Sesudahnya harus ditetapkan ancar-ancar yang 
hendak dicapai dan mungkin untuk dicapai (realistis). Mencari 
sahabat-sahabat yang sudah sadar yang bersedia mendukung tujuan 
ideal tadi. Kemudian membuat suatu perjanjian kesepakatan dengan 
akte notarial (agar yang menghianati perjanjian dapat dituntut untuk 
diadili dan mengganti kerugian). Selanjutnya fikirkan suatu programa 
strategis dan taktis yang masuk akal, logis dan dialektis Islami 
dapat dilaksanakan dalam mencapai tujuan yang sudah disepakati 
sebagi suatu kebersamaan.
> 
> Dalam langkah selanjutnya harus selalu dipantau polah laku para 
pelaksana program dan programnya itu sendiri agar dapat mengatasi 
kelemahan dan menemukan persesuaian dengan realitas mandiri yang 
melingkupi subyek-subyek pelaksana ideal. Sehingga di dalam 
pelaksanaan program kehidupan itu selalu mungkin dilakukan 
pembetulan, pelurusan dan pemeliharaan perangkat dan aparat 
pelaksana serta program itu sendiri selalu mungkin direnovasi, 
diinovasi, sesuai dengan sitkon obyektif yang tidak pernah membeku.
> 
> Sadarilah bahwa Al-Dinu al-Islam itu adalah Jalan Hidup bagi 
manusia di bumi yang paling sesuai. Dia bukan suatu doktrin yang 
mebeku dan mandeg. Dia mengalir terus dan selalu menyempurnakan diri 
sebab dia adalah hukum Allah swt yang sudah ditetapkan dan tidak 
akan berubah. Tidak berubah dalam konteks dia adalah hukum Allah swt 
yang berlaku bagi alam semesta seisinya termasuk masyarakat manusia 
dan manusia secara individual yang telah ditetapkan. Jadi problema 
pelaksanaan dan terlaksananya Al-Dinu al-Islam tidak terletak kepada 
diri kita. Kita atau manusia menyetujui atau tidak menyetujuinya, Al-
Dinu al-Islam sudah berlangsung dan mengembangkan dirinya semenjak 
kehendak "Kun" ditetapkan terhadap alam semesta seisinya. 
> 
> Dari itu sudah jelas wela-wela bahwa arah gerak dan gerak seluruh 
alam semesta ini HANYA mengikuti polabiru yang oleh Allah swt 
dinamakan Al-Dinu al-Islam. Demikian pula arah gerak republik yang 
kita hawatirkan itu juga sudah pasti ke sana (kita setuju atau tidak 
setuju). Jika kita tak setuju dan melawan pasti kita sendiri yang 
akan rugi dan lumat, namun kita juga tidak dapat memaksa supaya 
segera saja seperti yang diinginkan oleh para penempuh dan penggagas 
jalan pintas yang tidak memiliki kesabaran. Untuk realitas mandiri 
ini kita perlu merubah diri sendiri agar dapat sesuai dengan trend 
pokok polabiru ilahiyah tersebut. Berani tidak? untuk berubah diri? 
Jika berani maka kita akan dapat menikmati suasana jannah, sekalipun 
di periferi saja. Dan sudah tentu Alhamdulillahirobbi al-'alamiin.
> 
> Wassalam,
> A.M
> ----- Original Message ----- 
> From: Mas Bagong 
> To: ppiindia@yahoogroups.com 
> Sent: Thursday, May 03, 2007 5:28 AM
> Subject: Re: [ppiindia] Re: beberapa artikel ttg wanita jepang - 
buat aris
> 
> Lha inggih, kedah empiris plus kedah benar-benar history bukan his-
story,
> nanti malah bablas angine...
> Tapi satu hal, sejarah ini mau diapa-apain ya tetap menjadi cerita 
yang
> dibawa angin nan lalu...
> Yang penting khan ke depan republik ini mau di bawah kemana?
> Majapahit memang besar, tetapi, toh itu tinggal kenangan, yang 
pasti
> republik ini ibarat kapal titanic yang berjalan dengan cepat namun 
kontrol
> haluan nggak jelas, padahal iceberg-nya nampak wela-wela di depan 
mata...
> Utang numpuk, melebihi kemampuan republik untuk mbayar...
> SDM remuk redam, tidak mampu bersaing, jangankan dengan londo 
amrik,
> ostrali, ato enggris, wong ama anak buahnya paman ho, aja nggak 
sanggup...
> Hukum nggak jelas, mana yang salah mana yang benar juga sudah 
dibolak-baik
> kaya mbako campur...
> Disparitas kaya miskin makin jauh... ya tho? kaum kabir menguasai 
kursi
> kekuasaan baik di legislasi maupun di eksekutif di dukung
> kiai-pendeta-pastor yang telah entah dimana lagi idealisme-nya, 
rahmatan lil
> alamin hanya menjadi slogan... kasih tuhan di muka bumi hanyalah 
sepenggal
> kalimat di bait kidung pujian...
> kaum marhaen? kaum proletar? di pinggir jalan...
> DG
> 
> On 5/2/07, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Juntrungannya mungkin jelas mas, hanya kita yang bingung 
menafsirkan
> > mau kemana.. ha ha ha
> >
> > Metani zaman kepengker inggih Ok mas, namung sampun ngantos
> > ngarang...coro ilmiah-ipun: kedah empiris..
> >
> > DH
> >
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%
40yahoogroups.com>, "Mas Bagong"
> > <mas.bagong@> wrote:
> > >
> > > Lha nggih niku lho Mbah...
> > > Wong jaman sekarang aja dipikir bikin mbulet otak kita, kok 
malah
> > sibuk
> > > metani masa lalu...
> > > Sudahlah yang lalu biarkan berlalu... Nah sekarang mikir 
republik
> > BBM (baca
> > > = bener-bener mawut) ini yang nggak kunjung selesai 
masalahnya...
> > > Mulai dari menteri yang nggak jelas, sampai presiden yang juga
> > nggak jelas
> > > juntrungannya...
> > > DG
> > >
> > >
> > > On 5/1/07, RM Danardono HADINOTO <rm_danardono@> wrote:
> > > >
> > > > Lhooo pakde, sejarah memang membahas masa lalu, mosok masa 
yang
> > > > datang, ini tanya sama paranormal (kalau percaya) ha ha ha
> > > >
> > > > Im back too pakde
> > > >
> > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%
40yahoogroups.com><ppiindia%
> > 40yahoogroups.com>, "Mas Bagong"
> > > > <mas.bagong@> wrote:
> > > > >
> > > > > Weleh-weleh masih mbahas cerita masa lalu tho?
> > > > > Aduh, wong kejayaan porto tinggal kenangan (sekarang porto
> > > > hanyalah negara
> > > > > sa' upil di eropah)
> > > > > Kejayaan turki tinggal kenangan (sekarang turki lagi ribut
> > > > pemilihan
> > > > > presiden)
> > > > > Kejayaan demak? waduh apalagi demak, sekarang lagi kele-
kele
> > > > kebanjiran...
> > > > > Udah mikir Indonesia saja...
> > > > > Hallo Millister...
> > > > > I am back...
> > > > > DG
> > > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
> > 
> >
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> ----------------------------------------------------------
> 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.5.446 / Virus Database: 269.6.2/782 - Release Date: 
5/1/2007 2:10 AM
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>          
> 
> 
> Kemajuan mustahil terjadi tanpa perubahan. Dan, mereka yang tak 
bisa mengubah pemikirannya tak bisa mengubah apa pun. (George 
Bernard Shaw, 1856-1950)
> pustaka tani
>  prohumasi
>  nuraulia
> 
>        
> ---------------------------------
> Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
>  Check outnew cars at Yahoo! Autos.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Reply via email to