Pemerintah memutuskan.. masyarakat tinggal menyesuaikan saja..
Bukan begitu? Begitu bukan?

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 7/31/07, Paulus Tanuri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar : "Lagipula tarif lokal di Indonesia
> masih lebih murah dari negara lain di kawasan Asia,"
>
> Lebih murah dibanding negara mana maksudnya ?
> Ini dari jam saya masih sekolah, mau naikkan tarif selalu saja alasannya
> tarif telpon Indonesia lebih murah dari negara lain. Entah apa saja yang
> mereka lakukan saat studi banding dan kunjungan kerja.
>
> Kalau pendapat teman-teman bagaimana ? Apakah benar tarif telpon Indonesia
> lebih murah dari negara lain ?
>
>
>
> Regards,
> Paulus T.
>
> ------------------------------------------------------
>
> http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/31/time/125046/idnews/811464/idkanal/328
>
> *Jakarta*, Pemerintah sedang mengkaji untuk menurunkan tarif interkoneksi
> antar operator. Namun di sisi lain hal ini kemungkinan akan menyebabkan
> tarif telepon lokal naik.
>
> Demikian diungkapkan Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar di di sela-sela
> Asia Pacific Telecommunity Wireless Forum ke-4 yg digelar di
> InterContinental Mid Plaza, Jakarta, Selasa (31/7/2007). "Pemerintah ingin
> tarif interkoneksi turun karena sekarang kita menggunakan skema tarif murni
> berbasis biaya," ujar Basuki.
>
> Penurunan tarif interkoneksi, lanjut Basuki, diyakini akan menurunkan
> biaya percakapan antar operator. Namun di sisi lain ada kemungkinan tarif
> telepon lokal akan naik. "Saya takut tarif telepon lokal akan naik,"
> tukasnya.
>
> Kenaikan itu, paparnya, terjadi karena skema berbasis biaya yang
> menyebabkan penurunan tarif interkoneksi. Dengan penerapan skema berbasis
> biaya itu, lanjutnya, tak akan ada lagi subsidi untuk tarif telepon lokal.
>
> Basuki mengaku belum bisa memastikan berapa persen kenaikan tarif telepon
> lokal. "Masih dihitung, belum semua data terkumpul," ia menambahkan.
>
> Awalnya, ujar Basuki, pemerintah akan menerapkan skema *cost based* sejak
> awal 2007 lalu. Namun rencana itu ditolak oleh kalangan DPR dan masyarakat
> luas.
>
> Kini, ujar Basuki, skema itu tidak bisa ditunda lagi agar industri
> telekomunikasi tetap sehat. "Lagipula tarif lokal di Indonesia masih lebih
> murah dari negara lain di kawasan Asia," ujarnya.*(wsh/wsh)*
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to