RM Dananrdono HADINOTO wrote: *** Ini lho contoh dilapangan. Antara ibadah (sholat, doa, meditasi) dan perilaku manusia yang manusiawi terdapat jurang yang menganga. Kita baca kisah ini. Yang mati orang Muslim, yang membunuh warga sebuah negara Muslim yang tanahnya disucikan umat Muslim. Mampukah sholat menghindari kekejian? Artikel ini menjawab pertanyaan itu...****
Lha 'kan tak salah yang dijelaskan beberapa kali bahwa ada diskrepansi teori dan praktek. Sholat itu sendiri mampu mencegah kemungkaran atau tidaknya sangat bergantung kepada manusia individu yang melaksanakannya. Dalam hal ini ada permasalahan praktek sholat per individu. Sebab umumnya Muslimin jika sholatnya dipraktekkan dengan lurus maka hasilnya adalah kesadaran ahlaq untuk TIDAK berbuat munkar. Artinya sholat dapat mencegah kemungkaran dari si pelaku sholat. ----- Original Message ----- From: RM Danardono HADINOTO To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, September 07, 2007 4:36 PM Subject: [ppiindia] Re: SHALAT ITU MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR --- In ppiindia@yahoogroups.com, "A. Marconi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >> > Hemat saya kita belum keluar dari jalur thread. "Sudahkah ini terjadi sejak republik ini berdiri?" adalah suatu note yang kurang relevan. Masalahnya adalah diskrepansi antara teori dan praktek yang merupakan lahan usaha dan kreativitas manusia. Hal ini tidak mungkin kita tandai dengan yang kita sebut "waktu". Alasannya adalah hingga kini kita sebagai manusia masih belum mampu mendefinisikan arti kata yang biasa kita "fahami" sebagai HIDUP. Bacalah semua buku biologi dan filosofi dan temukan definisi "hidup" yang tepat dan final. Yang sudah ada dan akan terus masih meng"ada" adalah pendekatan secara tambal-sulam. Sehingga "kapan mulai adanya hidup pada yang hidup?" masih menjadi perdebatan akademik. Dengan demikian "waktu" bukan sesuatu yang mutlak harus ada. ***** > *** Ini lho contoh dilapangan. Antara ibadah (sholat, doa, meditasi) dan perilaku manusia yang manusiawi terdapat jurang yang menganga. Kita baca kisah ini. Yang mati orang Muslim, yang membunuh warga sebuah negara Muslim yang tanahnya disucikan umat Muslim. Mampukah sholat menghindari kekejian? Artikel ini menjawab pertanyaan itu... Pekerja Tewas di Luar Negeri Asal Ngawi Bertambah Kamis, 06 September 2007 | 20:58 WIB TEMPO Interaktif, Ngawi: Setelah tiga pekerja asal Ngawi, Jawa Timur tewas di luar negeri, kini seorang pembantu rumah tangga bernama Suparmi dari Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi tewas di Arab Saudi. Keluarga menerima kabar tewasnya perempuan 45 tahun itu melalui telepon dari Kantor Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi pada Kamis (6/9). "Kami kaget mendengar Suparmi tewas karena serangan jantung," kata paman korban, Mujiono. Mujiono tidak percaya Suparmi yang meninggal pada Ahad (2/9) itu karena serangan jantung. Sejak kecil, almarhum tidak mempunyai riwayat jantung. "Sakit paling parah hanya bengkak pada kaki," ujarnya. Ia meminta agar jenazah korban segera dikirim pulang dan hak-hak korban diberikan sebagaimana mestinya. Ketidakpercayaan keluarga diperkuat pernyataan korban yang menerangkan jika majikannya cerewet. "Ia juga minta bantuan keluarga agar dicarikan majikan lainnya," ujarnya. Korban diberangkatkan ke Arab Saudi melalui PT.Amri Margatama pada Maret 2007. Sebelumnya korban juga pernah bekerja di Arab Saudi dan Kuwait pada 1996. Dia kembali bekerja di luar negeri setelah suaminya tergelatak karena serangan diabetes sejak tiga tahun lalu. DINI MAWUNTYAS -------------- PS: kebetulan eyang saya memiliki puluhan hektar sawah dan kebun tebu di sekitar Ngawi, yang sering saya kunjungi sebagai anak anak. Ikatan emosional dengan tanah ini.. ------------------------------------------------------------------------------ No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.485 / Virus Database: 269.13.8/993 - Release Date: 6-9-2007 15:18 [Non-text portions of this message have been removed]