http://www.tni.mil.id/news.php?q=dtl&id=113012006116472


*LAKSAMANA MADYA TNI SUMARDJONO KASAL YANG BARU*

*DISPENAL (7/11) - Presiden RI DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono* akan
melantik *Laksamana Madya TNI Sumardjono* menjadi *Kepala Staf Angkatan Laut
* (Kasal) menggantikan *Laksamana TNI Slamet Soebijanto* di Istana Negara,
Rabu (7/11).

            Pergantian Kasal ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor : 43/TNI/2007 tanggal 31 Oktober 2007. Presiden dalam
keputusannya tersebut mengucapkan terima kasih kepada Laksamana TNI Slamet
Soebijanto atas jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara selama
memangku jabatan Kasal, dan menilai Laksamana Madya TNI Sumardjono memenuhi
syarat dan dipandang cakap untuk diangkat sebagai Kasal.

            Pergantian pucuk pimpinan adalah hak prerogatif Presiden RI dan
merupakan sesuatu hal yang biasa dalam sebuah organisasi yang dilakukan
melalui mekanisme yang berlaku serta sebagai upaya dalam penyegaran
organisasi. Pergantian Kasal biasanya 2 atau 3 tahun, karena Laksamana TNI
Slamet Soebijanto sudah menjabat Kasal sejak 18 Februari 2005 atau sekitar 2
tahun 9 bulan, jadi sesuatu hal yang wajar apabila terjadi pergantian. Tidak
ada hal khusus dalam pergantian Kasal kali ini, semua berjalan melalui
tahapan-tahapan yang berlaku dalam institusi TNI.

*Riwayat Hidup Laksamana Madya TNI Sumardjono*

Laksamana Madya TNI Sumardjono sebelumnya menjabat sebagai  Inspektorat
Jenderal Departemen Pertahanan. Laksamana berbintang tiga yang kini menjadi
orang nomor satu di jajaran TNI AL ini dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal
21 Juni 1951, bersuku Jawa dan beragama Islam.

            Perwira yang menamatkan pendidikan militernya di Akademi
Angkatan Laut (AAL) Angkatan XX pada tahun 1974 ini sejak dilantik sebagai
Perwira TNI AL dengan pangkat Letnan Dua telah mengalami berbagai penugasan
yang dijalaninya dengan dedikasi yang tinggi dan penuh rasa tanggung jawab.
Penugasan pertamanya di KRI Todak sebagai Perwira AKS pada tahun 1975,
Kepala Departemen Senjata Bahari di KRI Pakanbaru (1977) dan KRI Teluk Ratai
(1978), Perwira Navigasi pada KRI Multatuli (1980), selanjutnya menjabat
sebagai Komandan KRI Kalakuang (1984), Kepala Departemen Operasi KTI Sam
Ratulangi (1985), Perwira AKS KRI Ahmad Yani (1986), Komandan KRI Pulau
Rengat (1991), Komandan KRI Wiratno (1994), Komandan KRI Slamet Riyadi
(1995), kemudian pada tahun 1995 dipercaya sebagai Ajudan Presiden RI,
Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (1999), Kepala
Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (2000), Panglima Komando Armada RI
Kawasan Barat (2001), Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasal (2002),
Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI (2004), kemudian menjabat sebagai
Inspektur Jenderal (Irjen) pada Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (2005) dan terhitung mulai tanggal
10 April 2007 menjabat sebagai Irjen Departemen Pertahanan RI.

Pendidikan yang pernah diikuti selain AAL adalah Kursus Embarkasi (1978),
Kursus P-4, Kursus Torpedo, Kursus Harpoon, Kursus Pengawakan KPPK Vanspiejk
Kursus Pengawakan KPPK Parchim, Kursus Ops School, Kursus Bahasa Inggris,
Kursus P-4 Nasional, Kursus Elektronika, Kursus Lanjutan Perwira (1983),
Seskoal/Suko Angk-28 (1990/1991), Kursus Reguler Angkatan 33 Lemhannas
(2000).

Tanda jasa yang dimiliki antara lain  Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma
Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Jalasena Pratama, Bintang
Jalasena Nararya, Satya Lencana GOM VII, Satya Lencana Seroja Satya Lencana
Kesetiaan XXIV, Satya Lencana Dwidya Sistha.

Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, Laksamana Madya TNI  Sumardjono
didampingi seorang istri Ny. Sri Rahayu, telah dikaruniai 3 orang putra dan
1 orang putri, yaitu Giri Setyo Rini Kusumawardani, Wisik Budi Nurcahyo,
Danang Budi Prasetyo dan Sigit Pramudya.


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to