Mana mungkin kebenaran diatributkan kpd setiap manusia, bisa ribut donk
karena stiap orang merasa BENAR tanpa ILMU.
Wajar ajah kalo manusia ribut terus karena memonopoli kebenaran itu, 
padahal dirinya tersesat, ga sadar..

Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit 
dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah 
mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari 
kebanggaan itu. QS23:71

Koq malah menyalahkan agama Ibrahim?

Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang 
memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia 
dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang 
saleh. QS2:130


lha wong Yahudi dan kristen itu bukanlah termasuk agama ibrahim

Dan mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau 
Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk". Katakanlah: "Tidak, bahkan (kami 
mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari 
golongan orang musyrik". QS2:135


kebenaran hanyalah milik Allah, pencipta langit dan bumi.

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu 
termasuk orang-orang yang ragu. QS2:147







"RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: ppiindia@yahoogroups.com
11/12/2007 04:05 PM
Please respond to
ppiindia@yahoogroups.com


To
ppiindia@yahoogroups.com
cc

Subject
[ppiindia] Re: [zamanku] Makna Nabi Muhammad saw. Sebagai Penutup Para 
Nabi






Yang benar adalah yang datang dari Tuhan, OK. Tetapi, kebenaran Tuhan 
diimani ber-beda-beda oleh setiap agama.Kebenaran Allah bagi umat 
Yahudi bukan kebenaran bagi umat Islam dan Kristiani, kebenaran Islam 
bukan kebenaran bagi umat Yahudi dan Kristiani, dst. Saudara saudara 
kita umat Buddha dan Hindu Bali tak mengimani kebenaran Allah bagi 
umat Kristiani, Yahudi dan Islam.

Kita, manusia, yang menganggap kebenaran yang kita imani, adalah 
kebenaran Allah. Karena itulah manusia berbenturan terus sejak agama 
agama Ibrahim (Yahudi, Kristiani dan Islam) muncul, 2000an tahun.

Salam

Danardono

--- In ppiindia@yahoogroups.com, sFe <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> yang benar itu selalu datangnya dari Allah, kalau ada yang salah, 
itu murni kesalahan salma dan riri atau pembaca yang menafsirkannya.
> 
> kedatangan pembawa Risalah berikutnya, setelah Musa, Isa dan 
sampai kepada Muhammad adalah untuk menyempurnakan Risalah yang 
dibawa Musa dan Isa. Karena Musa dan Isa dan Nabi2 sebelum Muhammad 
lainnya diutus Allah sebagai pembawa Risalah bagi wilayah2 tertentu, 
ummat2 tertentu, bangsa2 tertentu, beda dengan tugas Muhammad, yang 
Allah katakan merupakan pembawa Risalah terachir, pamungkas.
> 
> "Dan Muhammad itu bukanlah bapak dari salah seorang lelaki di 
antara kalian, tetapi ia adalah Rasul Allah dan Nabi yang terakhir; 
dan adalah Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu." [QS. Al-
Ahzab (33): 40]
> 
> "Dan kami tidak mengutus kamu (Muhamamd), melainkan kepada umat 
manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi 
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui." [QS. Saba 
(34): 28]
> 
> "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran 
dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mu'jizatnya) dan telah Kami turunkan 
kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an)." (An Nisaa: 174)
> 
> Muhammad diutus sebagai pembawa Risalah terachir, yang telah 
disempurnakan Risalahnya (dilengkapi) sehingga menjadi sempurna, dan 
untuk kepentingan seluruh Alam. Dan tentu saja telah di Ridhoi 
> 
> "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah 
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi 
agama bagimu." [QS. Al-Maidah (5): 3] 
> 
> "Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) 
rahmat bagi semesta alam." [QS. Al-Anbiya (21): 107].
> 
> "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa 
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu Kitab-Kitab (yang 
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain 
itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan 
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan 
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara 
kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah 
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi 
Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka 
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali 
kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu 
perselisihkan itu." [QS. Al-Maidah (5): 48]
> 
> Dan Muhammad diutus Allah bukan untuk mengingkari kitab2 
sebelumnya, tetapi untuk membenarkan (dan melengkapi).
> 
> "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa 
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang 
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain 
itu." (Al Maaidah: 48) 
> 
> Dan Allah sudah menegaskan bahwa Muhammad adalah The Last 
Messenger. 
> 
> Jadi Mustahil Allah salah dan berubah-ubah dan mencla-mencle 
dalam berfirman. Walau kitab2 (Risalah) sebelumnya ada yang dihapus, 
tapi Allah membenarkan isi nya, dikarena Allah telah menurunkan AQ 
sebagai kitab pelengkap dan penyempurna (pengganti), ibarat buku, 
merupakan edisi terbaru, tampilan baru and surely more complete.
> 
> dan semua Muslim yang bukan sempalan, meng Imani hal ini.
> 
> semoga tercerahkan.
> 
> sFe
> 
> BUD'S <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kalau saya membaca postingnya sFe 
> 
> Aqidah Muslim
> 5/11/2007 | 24/Syawal/1428 H | Hits: 279 
> Makna Nabi Muhammad saw. Sebagai Penutup Para Nabi Oleh: Tim 
dakwatuna.com 
> Definisi Nabi Terakhir mengandung unsur-unsur yang harus diimani, 
yaitu: Menghapus Risalah sebelumnya
> 
> Risalah sebelumnya adalah semua kitab dan hukum yang pernah 
diturunkan oleh Allah swt. kepada para nabi dan dikabarkan oleh Allah 
swt. di dalam Al-Qur'an maupun di dalam As-Sunnah yang shahih, yaitu 
Shuhuf (lembaran) yang 
> ==== cut ====
> 
> Coba bandingkan dengan tulisan Riri ;
> 
> Allah ingin hamba2Nya percaya padaNya, beriman padaNya, jadi 
sudah tentu Allah tidak akan mengingkari firman2Nya sendiri. mustahil 
Allah bertindak bodoh ala manusia2 seperti anda.
> === cut ====
> 
> sFe mengatakan bahwa Allah membatalkan apa yang pernah diturunkan 
( Firmannya ), sedangkan Riri mengatakan Allah tidak akan 
mengingkari firman2Nya ( kalau gitu ya ngak pernah dong menghapuskan 
Risalah sebelumnya ). 
> 
> Jadi mana yang benar sih ???
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: riri cute 
> To: [EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Saturday, November 10, 2007 3:14 AM
> Subject: Re: [zamanku] Makna Nabi Muhammad saw. Sebagai Penutup 
Para Nabi
> 
> 
> emangnya Allah seperti anda yang pikirannya terbalik-balik? 
Allah ingin hamba2Nya percaya padaNya, beriman padaNya, jadi sudah 
tentu Allah tidak akan mengingkari firman2Nya sendiri. mustahil Allah 
bertindak bodoh ala manusia2 seperti anda.
> 
> karena keMuliaan Allah membuat Dia tidak serupa wujud, sifat 
dengan yang Dia cipatakan. Mahasuci Allah dari apa2 yang anda 
pikirkan. be smartlah kalau memberi komen, jangan seperti jawaban 
anak sd.
> 
> "Mengapa mereka tidak mau beriman?, Dan apabila Al Qur'an dibacakan 
kepada mereka, mereka tidak bersujud, bahkan orang-orang kafir itu 
mendustakan(nya). Padahal Allah mengetahui apa yang mereka 
sembunyikan (dalam hati mereka). Maka beri kabar gembiralah mereka 
dengan azab yang pedih, Tetapi orang-orang yang beriman dan beramal 
saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya." (QS 84 :20-5)
> 
> Maha Benar Allah Dengan Segala Firman2Nya.
> 
> r2fw
> 
> 
> Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Bukankah katanya Allah itu Maha Segala Kuasa, jadi kalau 
Allah mau merubah sesuatu yang pernah dikatakan, apakah Allah mesti 
bertanya kepada manusia bahwa: "Hei ummatKu, maaf seribu maaf! Dulu 
Saya bilang bahwa Muhammad adalah nabi penuntup, tetapi sekarang Saya 
mau buat dan nobatkan nabi baru, apakah kalian mengizinkan?" 
> ----- Original Message ----- 
> From: sFe 
> To: ppiindia@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, November 07, 2007 9:01 PM
> Subject: [zamanku] Makna Nabi Muhammad saw. Sebagai Penutup Para 
Nabi
> 
> 
> (wajib dibaca Muslimin/mah, perlu dibaca non Muslim dan atheis, 
agar tidak memberi komentar serta tanggapan yang salah kaprah dan 
menyesatkan mengenai urusan "rumah tangga" agama Islam)
> 
> sFe
> 
> Aqidah Muslim
> 5/11/2007 | 24/Syawal/1428 H | Hits: 279 
> Makna Nabi Muhammad saw. Sebagai Penutup Para Nabi Oleh: Tim 
dakwatuna.com 
> 
> Definisi Nabi Terakhir mengandung unsur-unsur yang harus diimani, 
yaitu:
> 
> Menghapus Risalah sebelumnya
> 
> Risalah sebelumnya adalah semua kitab dan hukum yang pernah 
diturunkan oleh Allah swt. kepada para nabi dan dikabarkan oleh Allah 
swt. di dalam Al-Qur'an maupun di dalam As-Sunnah yang shahih, yaitu 
Shuhuf (lembaran) yang diturunkan kepada Ibrahim a.s. [lihat QS. Al-
A'laa (87): 14-19 dan An-Najm (53): 36-42], Shuhuf yang diturunkan 
kepada Musa a.s. [lihat QS. Al-A'laa (87): 14-19 dan An-Najm (53): 36-
42], Taurat yang diturunkan kepada Musa a.s. (lihat QS. Al-Baqarah 
(2): 53, Ali Imran (3): 3, Al-Maidah (5): 44, dan Al-An'am (6): 91], 
Zabur yang diturunkan kepada Daud a.s. [lihat QS. An-Nisa' (4): 164, 
Al-Kahfi (18): 55, dan Al-Anbiya' (21): 105], dan Injil yang 
diturunkan kepada Isa a.s. [lihat QS. Ali Imran (3): 3 dan Al-Mai'dah 
(5): 46].
> Semua kitab-kitab tersebut hukumnya telah di-nasakh (dihapuskan) 
oleh Al-Qur'an, kecuali beberapa hukum dan kisah. Dan semua yang 
belum di-nasakh tersebut disebutkan secara jelas dalam Al-Qur'an 
ataupun Al-Hadist
> 
> Membenarkan Para Nabi Sebelumnya
> 
> "Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah 
yang membenarkan apa (Kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari 
orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan kitab Allah ke 
belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa 
itu adalah kitab Allah)." [QS. Al-Baqarah (2): 101]
> 
> Membenarkan para nabi sebelumnya, maksudnya bahwa Islam melalui 
kitabnya, yaitu Al-Qur'an, membenarkan keberadaan para nabi yang ada 
sebelum Nabi Muhammad saw. dan meyakini bahwa Allah swt. menurunkan 
kitab-kitab kepada para nabi tersebut. Kita pun membenarkan seluruh 
berita yang ada dalam semua Kitab-kitab tersebut adalah dari Allah 
swt., selain yang telah diselewengkan dan diubah oleh para ahli 
kitab; serta mengerjakan semua hukumnya kalau ada yang belum di-
nasakh (dihapuskan) oleh Al-Qur'an.
> 
> Katakanlah: "Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril 
itu telah menurunkannya (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin 
Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi 
petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. [QS. Al-
Baqarah (2): 97]
> 
> "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa 
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu Kitab-Kitab (yang 
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain 
itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan 
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan 
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara 
kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah 
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi 
Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka 
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali 
kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu 
perselisihkan itu." [QS. Al-Maidah (5): 48]
> 
> Penyempurna Risalah Sebelumnya.
> 
> "Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk 
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka 
dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu 
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-
ridhai Islam itu menjadi agama bagimu." [QS. Al-Maidah (5): 3]
> 
> Bahwa Islam adalah agama terakhir, maka nabinya pun adalah nabi 
penutup, sehingga kitabnya, yaitu Al-Qur'an ini, diturunkan oleh 
Allah swt. untuk menyempurnakan semua risalah sebelumnya. Oleh karena 
semua risalah sebelum Nabi Muhammad saw. tersebut telah mengalami 
perubahan dan penyimpangan dari masa ke masa yang dilakukan oleh 
generasi setelahnya. Berbagai penyimpangan itu diantaranya: mengubah 
arti dari lafazh (kata-kata) yang ada [lihat QS. Ali Imran (3): 75, 
181, 182; An-Nisa' (4): 160-161; Al-Maidah (5): 64], mengubah atau 
menambah baik kata, kisah, maupun hukum [lihat QS. Al-Baqarah (2): 
79, Ali Imran (3): 79-80; Al-Maidah (5): 116-117], menyembunyikan dan 
menghilangkan berita-berita tentang Nabi Muhammad saw. dan kebenaran 
lainnya [lihat QS. Al-Baqarah (2): 89-90, 109, 146; Ali Imran (3): 71-
72; Ash-Shaff (61): 6].
> 
> Berlaku untuk Semua Manusia.
> 
> "Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia 
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi 
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui." [QS. Saba' 
(34): 28]
> 
> Perbedaan syariat Nabi Muhammad saw. dibandingkan para nabi 
sebelumnya adalah bahwa syariat beliau berlaku untuk seluruh ummat 
manusia sampai akhir zaman. Hal ini berbeda dengan syariat para nabi 
yang lainnya yang hanya terbatas untuk umatnya saja.
> 
> Hal ini mengandung dua pelajaran bagi kita, yaitu: pertama, 
mengetahui hikmah Allah swt. dalam penetapan hukum bagi setiap umat, 
sehingga Allah swt. selalu menetapkan hukum yang sesuai bagi setiap 
umat. Kedua, oleh sebab itu hal ini meyakinkan kita bahwa Islam 
merupakan syari'at yang paling sempurna, paling lengkap, dan paling 
baik karena merupakan penutup dan penyempurna dari risalah semua nabi 
dan rasul.
> 
> Menjadi Rahmat bagi Seluruh Alam.
> 
> "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) 
rahmat bagi semesta alam." [QS. Al-Anbiya' (21): 107]
> 
> Hal lain yang juga memperkuat kebenaran risalah yang dibawa oleh 
Nabi Muhammad saw. adalah dampak dari dakwahnya. Dakwahnya yang telah 
dapat mengubah sebuah peradaban yang terbelakang, buta aksara, dan 
kejam, menjadi memimpin dan menguasai peradaban dunia serta 
mengisinya dengan gabungan antara ketinggian ilmu pengetahuan dan 
akhlak yang belum dapat ditandingi oleh peradaban modern saat ini 
sekalipun. Di antara hasil karya besar Nabi Muhammad saw. sebagai 
rahmat bagi alam semesta ini adalah sebagai berikut.
> 
> 1. Memusnahkan segala jenis syirik, baik yang besar (menyembah 
berhala, sihir, ramal, dan sebagainya) maupun kecil (sumpah bukan 
dengan nama Allah, riya', dan sebagainya); dan menggantinya dengan 
keimanan yang total kepada Allah swt.
> 
> 2. Memusnahkan segala adat tradisi jahiliyyah yang menyimpang, 
seperti membuka aurat, ber-khalwat dengan lawan jenis, campur baur 
lelaki dan wanita (ikhtilath), dan sebagainya; dan menggantinya 
dengan akhlak yang mulia dan tuntunan moral yang luhur.
> 
> 3. Menegakkan sebuah sistem kehidupan yang seluruhnya berdiri di 
atas tauhid, baik ekonomi, politik, sosial, kemasyarakatan, seni, 
olahraga, dan lain-lain.
> 
> 4. Melakukan sebuah revolusi total terhadap hati sanubari, 
pemikiran, dan peraturan hidup umat manusia.
> 
> 5. Mempersatukan semua ras, semua suku, semua golongan manusia di 
bawah sebuah sistem yang berlandaskan tauhid, berhukumkan Al-Qur'an 
dan As-Sunnah dan bertujuankan kebaikan dunia dan akhirat
> 
> Ketika kita beriman kepada Nabi Muhammad saw., maka kita akan 
mengetahui bahwa risalah beliau adalah risalah yang paling lengkap 
dan paling sempurna yang pernah diturunkan oleh Sang Pencipta kepada 
hamba-Nya. Akidah semua nabi adalah satu, yakni tauhid, tetapi 
syariah mereka berbeda-beda. Karena Nabi Muhammad saw. adalah nabi 
penutup, maka risalahnya adalah risalah yang terakhir dan syariatnya 
akan berlaku hingga akhir zaman. Tiada agama yang diridhai di sisi 
Allah swt. kecuali Islam, dan tidak ada nabi yang membawa syariat 
lain setelah Nabi Muhammad saw.
> 
> 
> "Dan Muhammad itu bukanlah bapak dari salah seorang lelaki di 
antara kalian, tetapi ia adalah Rasul Allah dan Nabi yang terakhir; 
dan adalah Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu." [QS. Al-
Ahzab (33): 40]
> 
> Imam At-Thabari saat menafsirkan ayat ini berkata, "Muhammad saw. 
itu bukanlah ayah dari salah seorang lelaki diantara kalian (Zaid bin 
Haritsah r.a., yaitu anak angkat Nabi saw.) melainkan beliau adalah 
Nabi terakhir, maka tiada lagi Nabi setelah beliau sampai hari 
kiamat; dan adalah Allah swt. terhadap segala perbuatan dan perkataan 
kalian Maha Mengetahui." (Jami'ul Bayan fi Ta'wilil Qur'an, Imam At-
Thabari, XX/278)
> 
> Imam Al-Qurthubi berkata, ayat ini mengandung 3 hukum Fiqh.
> 
> "Pertama, saat Nabi saw. menikah dengan Zainab (mantan istri 
Zaid bin Haritsah r.a.) orang-orang munafik berkata: Dia (Muhammad) 
menikahi mantan istri anaknya sendiri, maka ayat ini turun untuk 
membantah hal tersebut. 
> 
> 
> Kedua bahwa Muhammad saw. adalah Nabi terakhir, tiada Nabi 
sesudahnya yang membawa syariat baru. 
> 
> Ketiga, syariat beliau menyempurnakan syariat sebelumnya, 
sebagaimana sabdanya: Aku diutus untuk `menyempurnakan' akhlak yang 
mulia, atau sabdanya yang lain:
> 
> Perumpamaanku dengan nabi sebelumku seperti perumpamaan seorang 
yang membuat bangunan yang amat indah, tinggal sebuah lubang batu 
bata yang belum dipasang, maka akulah batu bata tersebut dan akulah 
nabi yang terakhir." (Al-Jami' li Ahkamil Qur'an, Imam Al-Qurthubi, 
I/4484)
> 
> Berkata Sayyid Quthb rahimahullah dalam tafsirnya, "Bahwa setelah 
menjelaskan tentang beliau saw. bukanlah ayah dari Zaid bin Haritsah 
r.a., sehingga halal beliau menikahi Zainab r.a., ayat ini juga 
menggariskan tentang pemenuhan hukum syariat yang masih tersisa yang 
harus diketahui dan disampaikan kepada umat manusia, sebagai 
realisasi dari penutup risalah langit untuk di bumi ini, tidak boleh 
ada pengurangan dan tidak boleh ada perubahan, semuanya harus 
disampaikan." (Fi Zhilalil Qur'an, Sayyid Quthb, VI/89)
> 
> Lebih lanjut beliau menambahkan saat menafsirkan akhir ayat 
tersebut (yang berbunyi "Dan adalah Allah Maha Mengetahui atas segala 
sesuatu"), "Sungguh Dia-lah yang paling mengetahui apa yang paling 
baik dan paling tepat bagi para hamba-Nya, maka Ia memfardhukan 
kepada Nabi-Nya apa yang seharusnya dan memilihkan bagi beliau apa 
yang terbaik. Ia menetapkan hukum-Nya ini sesuai dengan pengetahuan-
Nya yang meliputi segala sesuatu dan ilmu-Nya tentang mana yang 
terbaik tentang hukum, aturan dan undang-undang serta sesuai dengan 
kasih-sayang-Nya kepada semua hamba-Nya yang beriman."
> 
> Demikianlah telah ijma' (konsensus) di antara para ulama bahwa 
Nabi Muhammad saw. adalah nabi terakhir, sehingga jika ada orang yang 
datang setelah beliau menyatakan ada nabi setelah beliau, maka 
perkataan tersebut batil dan tertolak berdasarkan ijma'; dan 
pelakunya harus bertobat kepada Allah swt. 
> Send instant messages to your online friends 
http://uk.messenger.yahoo.com 
> ---------------------------------
> 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition. 
> Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.15.24/1117 - Release Date: 
11/7/2007 10:52 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> .
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Send instant messages to your online friends 
http://uk.messenger.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

 


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to