mbak listy dan saya tak punya ekor. tapi coba
tanya ke dokter pasti dia bilang kita punya TULANG ekor.

dalam beberapa kasus di berbagai pelosok dunia,
tulang ekor ini agak menonjol sehingga menyerupai
ekor betulan kendati pendek.

di india seorang bocah dengan tulang ekor seperti itu
dihormati karena dianggap titisan hanoman.

btw, darwin tak pernah katakan manusia berasal dari kera
(ape dalam bahasa inggris, bukan monkey yang artinya
monyet kecil). dia katakan nenek moyang manusia dan kera
besar (simpanse, gorila, dan orang utan) adalah sama.
entah mahluk apa namanya dulu itu.

Tuhan juga yang memberikan kita akal untuk berpikir.
jangan benturkan akal dengan iman.

kata albert einstein: religion without science is blind, science
without religion is lame.

hermeneutika dan sains bisa memberi pencerahan ketimbang
membaca teks semata bahwa dunia diciptakan dalam enam hari
seperti kata genesis. penciptaan adam juga lebih menantang
dibaca melalui pendekatan itu.

anak-anak kita lebih bagus mempelajari sains ketimbang
pseudo sains.



At 08:43 AM 12/5/2007 +0700, you wrote:

>Mba Lina, apa kabare..?? :-)
>
>Dulu, anakku pernah menjelaskan ke aku, ttg teori darwin, yang katanya,
>asal mula manusia, adalah, tadinya jalan sedikit terbungkuk-bungkuk,
>lama-kelamaan jalan menjadi tegap-gagah-perkasa, kemudian, di tubuhnya
>banyak tumbuh bulu di mana-mana, lama-kelamaan, bulu pun rontok, dan
>kulit menjadi bersih, hanya ada bulu di bagian-bagian tertentu.. ada
>lagi, yang tadinya memiliki ekor di bagian belakang.. lama-kelamaan,
>ekor berpindah tempat ke bagian depan.. [?????]
>
>Kira-kira apa ya benar teori ini mba Lina..? kalo memang benar, artinya,
>kita-kita, eh, maksudnya mba Lina dan aku, karena tak punya ekor, bukan
>yg termasuk dalam teori darwin versi anakku..??
>
>Wassalam,

Kirim email ke