Hmm. jadi semakin penasaran kepingin nonton program ini..

Masa iya sih keyakinan dan keimanan terhadap agama yang kita anut bisa
"tumbang" hanya dengan satu tayangan program tv.

Semudah itukah?!

 

 

  _____  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of mediacare
Sent: Wednesday, December 12, 2007 9:44 AM
To: mediacare yahoogroups; zamanku; ppiindia@yahoogroups.com;
[EMAIL PROTECTED]; media jakarta; wartawan; wartawan
indonesia; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [ppiindia] Eramuslim: Matikan TV pada Sabtu, 15 Desember 2007 sore!

 

Komentar:
Kenapa program TV musti ditakuti? Bagaimana dengan program belatung dan
mayat-mayat gentayangan, kenapa malah disukai?

Matikan TV Pada Sabtu, 15 Desember 2007 Sore!
Selasa, 11 Des 07 11:59 WIB

Sejak satu dua hari ini, di berbagai milis Kristen ramai dibahas tentang
sebuah film ruhani (baca: film pemurtadan) yang menurut rencana akan
ditayangkan lewat stasiun teve swasta RCTI di slot acara FTV Natal (juga
tengah diusahakan bisa ditayangkan di TransTV dan TVRI) secara serentak pada
hari Sabtu, pukul 16.30 - 17.30 wib nonstop alias TANPA IKLAN. Judul filmya:
Sebuah Penantian.

Film ini diprakarsai oleh Billy Graham Ministry (USA). Penginjil
(Evangelist) Billy Graham sendiri merupakan salah seorang tokoh utama
gerakan Zionis-Kristen (Judeo-Christianity) AS yang dikenal sangat anti
Islam dan pendukung fanatik gerakan Zionisme. Billy Graham inilah 'Bapak
Ruhani' dari Presiden AS George Walker Bush, di mana pada pertengahan
1980-an Bush jr., dikabarkan berhasil lepas dari pengaruh alkohol dan
menjadi Kristen yang dilahirkan kembali. Suatu peristiwa yang oleh kalangan
Kristen radikal di AS disebut sebagai Reborn in Christ.

Sedangkan menurut investigator kenamaan AS Texe Marrs, saat itu Bush
sebenarnya telah sepakat dengan para penginjil Zionis untuk memakai kedok
kekristenan di dalam upaya menggolkan cita-cita gerakan Zionisme
Internasional. Jadi 'Reborn in Christ' hanyalah tipuan komplotan Bush agar
mendapat dukungan dari umat Kristen AS dan Barat.

Film "Sebuah Penantian" awalnya bernama "My Hope Indonesia". Film sejenis
dengan judul "My Hope India" telah diputar di India dan konon menurut
pengakuan di banyak milis Kristen, film tersebut berhasil memurtadkan jutaan
orang-orang Hindu India.

Bukan Film Biasa

Yang patut diketahui, film ini bukan sekadar film biasa. Tapi telah melewati
ritual kekristenan khusus berupa 'Doa Puasa' selama satu bulan penuh. Untuk
pemutaran film "Sebuah Penantian" tanggal 15 Desember 2007 sore, para awak
dan pendukung film ini, juga diikuti oleh banyak jemaat gereja yang
berkiblat ke Billy Graham Ministry AS, telah melakukan ritual tersebut,
melakukan Doa dan Puasa sejak tanggal 15 November hingga 15 Desember 2007.

Tujuannya hanya satu: Agar setiap orang yang belum menerima Yesus sebagai
Tuhan dan Juru Selamat, setelah menonton film ini ruhaninya akan goyang
sehingga bisa meninggalkan agama yang selama ini dianutnya dan menggantinya
dengan Tuhan Yesus. Sebuah film pemurtadan yang telah melalui ritual khusus.

Film yang dibintangi oleh Restu Sinaga, Christine Hakim, Mario Lawalatta,
dan Nana Mirdad ini didukung oleh seluruh denominasi gereja di Indonesia.
Dari berbagai milis juga diungkap bahwa para pemain film ini 'sudah dipilih
Tuhan', karena ada satu aktor ternama yang menyatakan mundur dari film ini
dan akhirnya ditangkap polisi karena terlibat narkoba.

"Sebuah kesaksian: Para pemain film ini sepertinya sudah disaring oleh
Tuhan, yakni dengan batalnya salah seorang pemain yang sudah konfirm, namun
entah kenapa tiba-tiba beliau membatalkan kontraknya. Ternyata Tuhan tahu
siapa yang layak main dan siapa yang tidak layak main. Artis tersebut tidak
lama kemudian tertangkap polisi karena terlibat narkoba dan saat ini sedang
mendekam di penjara. Bayangkan betapa memalukannya film ini apabila yang
main adalah artis tersebut. Yang menggantikan peran artis tersebut adalah
Rudi Salam, " demikian kalimat dari berbagai milis Kristen tersebut.

Matikan TV Saja

Jika benar RCTI dan juga sejumlah stasiun teve swasta dan juga TVRI akan
menayangkan film tersebut, film pemurtadan yang telah melewati prosesi doa
puasa secara khusus, maka sebaiknya keluarga-keluarga Muslim dan perkantoran
yang banyak dihuni orang-orang Islam mematikan teve tersebut pada jam di
atas.

Selain bisa terhindar dari pengaruh mistis film tersebut (berkat doa puasa
selama sebulan yang memanggil kekuatan-istilah mereka pasukan doa-dari alam
ghaib), maka hal ini juga sebagai bentuk penghematan energi. Bukankah Lidya
Kandouw-orang Kristen juga, ibunya Nana Mirdad-sering bilang di TV: "Matikan
Yang Tidak Perlu, Yang Tidak Perlu Matikan!" Jadi daripada buang-buang
listrik dan usia pesawat TV, alangkah bijaknya kita mematikan pesawat TV di
waktu tersebut.

Atau bagi yang tetap penasaran menonton, sebaiknya jangan lepas dari wudhu
selama menonton film ini agar terhindar dari 'Kuasa Gelap' dan dilindungi
oleh Allah SWT. Sembari menonton, teruslah berdzikir agar Yang Maha
Pembolak-Balik Hati bisa terus melindungi keimanan kita. Dan untuk
anak-anak, jangan sekali-kali melihat film yang bukan film biasa ini. Nashru
minallahu wa fathun qariib. (Rizki)

http://www.eramusli
<http://www.eramuslim.com/berita/tha/7c11090042-matikan-tv-pada-sabtu-15-des
ember-2007-sore.htm>
m.com/berita/tha/7c11090042-matikan-tv-pada-sabtu-15-desember-2007-sore.htm

mediacare
http://www.mediacar <http://www.mediacare.biz> e.biz

[Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke