Pernahkah Anda menjajajal fasilitas "drive through" (DT) saat membeli burger? Pagi ini saya mengamati fenomena yang menurutku lucu. Kalau lihat di film-film barat...he..he..he.., biasanya layanan ini memungkinkan pembeli burger yang kelaparan untuk cepat membeli, membayar dan mungkin langsung menyantap burger mereka.
Gerai DT di barat ini dedesain sedemikian rupa supaya mobil bisa langsung masuk ke gerai itu, berhadapan langsung dengan pembeli memilih dan membayar makanan mereka dan langsung cabut. Sebelum masuk ke gerai biasanya dipasang papan berisi menu-menu yang ditawarkan dan harganya yang segede gaban, memudahkan calon pembeli memilih menu mereka. Nah yang di Cikini ini agak lain, letak DT itu memang di pinggir jalan. Namun pembeli harus menunggu pelayan untuk melayani mereka, pelayan harus lari bolak-balik dari mobil ke counter dan ke mobil lagi untuk memesan, mengambilnya dan membayar sekaligus memberikan uang kembalian ke konsumen. Saya tidak sempat mengamati berapa lama satu transaksi berlangsung, tapi yang pasti ada dua mobil yang antri menunggu untuk dilayani. Mesin mobil mereka terus menyala sambil menunggu pesanan dan uang kembalian mereka datang. Di Indonesia yang tidak sesibuk di Barat, jika pembeli turun langsung untuk memesan burger mereka, mungkin waktunya akan sama jika mereka harus menunggu pelayan melayani mereka bolak-balik. Konsumen juga bisa berolah raga dan menghemat BBM mobil mereka bila turun berjalan kaki ke counter. Dan jangan lupa, ramah lingkungan juga..he..he.. hiz -- Two third (72%) urban Indonesians did not aware of global warming (source: Unfccc Bali). Stay informed. Join "PenaHijau" mailing list. Just send blank email to: [EMAIL PROTECTED] [Non-text portions of this message have been removed]