Dari milis PKS

Nugra Nansarunai <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                 Ada 
sebuah pertanyaan yang mengganjal dalam hati saya,
   Apa hukum membunuh makhluk sejenis Ulil?
   Kita membuka sejarah, menemukan makhluk Abdullah bin Saba yang ditengarai 
sebagai provokator di zaman Utsman ra. Hingga menimbulkan pemberontakan dan 
terbunuhnya khalifah. Ibnu Saba terus bergerak menimbulkan fitnah Ali vs 
Muawiyah.
   Kita juga menemukan makhluk sekelas Mustafa Kemal, penghancur Islam dari 
dalam di zaman kontemporer. Kulitnya Islam tapi dalamnya jelas kufur. Atau 
sejenis Mirza Ghulam Ahmad, makhluk produksi Inggris, kalau saja mereka dibunuh 
sebelumnya pengaruh fitnahnya meluas….Mengapa ia dibiarkan hidup?
   Kalaulah manusia2 seperti ini dibunuh, tentu akan membunuh barisan kufur 
juga. Manusia2 yang jelas menghancurkan Islam dari dalam, sekalipun ia 
berteriak lantang,”saya muslim” namun sikap, lidah dan fikrah jelas kufur, 
   Saya pikir orang2 seperti Ulil sebaiknya dibunuh, seperti dikatakan ustadz, 
tidak perlu takut masuk penjara. Abdullah bin Ubay dikenal sebagai munafik, 
namun Ulil, JIL dan kelompok2 aliran sesat yang kentara bekerja sama dengan 
kafirin, barangkali sudah masuk dalam barisan kafirin…
   Fitnah lebih kejam dari pembunuhan, fitnah yang ditimbulkan oleh ahli2 JIL 
merusak tatanan Islam, lebih kejam daripada sekedar menjagal leher mereka. 
Mengapa harus takut menggiring mereka pada kematian, jika mereka tidak takut 
menggiring umat pada kekufuran?
   Sudah tidak ada aktivis/dai yang meragukan kerusakan yang mereka timbulkan, 
tapi kita masih ragu menyikapi mereka…apakah menunggu sampai mereka benar2 
meruntuhkan Islam selayaknya Mustafa Kemal jahannam?
   Terinspirasi dengan operasi mawar Prabowo yang menghabisi preman dengan 
sniper, atau Azumi yang menghabisi jendral2 pembuat onar, atau Hasyasyin, 
pasukan pembunuh rahasia zaman Medieval, sepertinya kita sudah membutuhkan 
barisan pembunuh yang bisa menghabisi makhluk2 sejenis Ulil…
   ---
   Renungkanlah….
   “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan 
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa 
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi 
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka 
itu dapat menjaga dirinya.”
    
   Tren yang berkembang saat itu adalah, sahabat berlomba2 mengejar 
syahid…sampai2 Allah harus mengerem dengan menurunkan ayat ini…
   Sudah saatnya tren berlomba mencari syahid dihidupkan lagi dalam kultur 
muslimin, inilah yang menegakkan izzah dan menggetarkan singgasana kufur…
   
 
 - Geo center -
      ~ kita hanya musafir ~
 www.nugra1453.multiply.com
 
 ---------------------------------
 Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
     
                               


blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com 
   

       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke